Merasa, Berusaha Senang, dan Bahagia

Ilustrasi senang. Foto: Shutterstock

Berusaha senang juga bahagia. Menunjukkan senang juga bahagia. Insya Allah udah ibadah banget juga. Apalagi bisa juga memuji-Nya, bisa beribadah dan beramal saleh. Senang juga bahagia itu bukankah Allah udah jamin?

Allah jamin memenuhi, menyiapkan juga membagi rezeki serta keperluan. Ya, semuanya juga oleh Allah udah siap. Yah kalo kurang juga, minta aja lagi pada-Nya. Kan itu juga sebab bisa jadi kita banyak salahnya juga, banyak keburukannya, dosa dan maksiatnya, kekurangannya, kejelekan dan kejahatannya. Dan kurang banget ibadahnya juga. Maka banyaklah bertaubat dan perbaiki diri. Ubah diri ke arah yang lebih baik lagi.

Asal kita menunjukkan kita mau ada usaha untuk senang dan bahagia. Ridho sama semua kejadian, peristiwa, kehendak, keputusan dan ketetapan Allah. Nerimain apa aja dengan perasaan senang dan bahagia. Riang dan gembira.

Usaha untuk senang dan bahagia akan membuat kesenangan dan kebahagiaan itu malah datang, dengan izin Allah.

Sebaliknya, bersungut-sungut, baper, bad mood, memelihara dendam, amarah. Buruk sangkaan, marahan, sebelan, keselan akan menjauhkan kepada kesenangan dan kebahagiaan. Buang jauh-jauh aura ketidak senangan dan ketidakbahagiaan. Berusahalah buat senang dan bahagia. Bahasa Inggrisnya, “as if,” berpikir, bersikap, seakan-akan.

Insya Allah lama-lama nanti terlatih untuk hanya senang dan bahagia. Ketibanan pekerjaan rumah, ketibanan beban, ketibanan kesedihan, ketibanan kerugian, ketibanan kehancuran, bawannya seneng aja, bahagia aja, mencoba sabar dan baik sangka sama Allah, sama semua makhluk Nya, dan sama semua peristiwa dan kejadian.

Ini berlaku di semua urusan dan sendi di hidup dan kehidupan ini.