Pendidikan Karakter di Rumah Tanggungjawab Orang tua atau Babysitter?

Yusuf Nurmansyah
Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
23 April 2024 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yusuf Nurmansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilutrasi Seorang Ibu bekerja meninggalkan anaknya dengan babysitter. Foto: istockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilutrasi Seorang Ibu bekerja meninggalkan anaknya dengan babysitter. Foto: istockphoto.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendidikan karakter adalah bagian penting dari pembentukan individu yang berintegritas dan beretika. Meskipun intitusi Pendidikan berperan sangat penting dalam proses ini, orang tua memiliki peran yang tak tergantikan. Pendidikan karakter telah menjadi topik yang semakin relevan dalam konteks pendidikan modern. Di tengah berbagai tantangan sosial dan moral yang dihadapi oleh masyarakat, pembentukan karakter yang kuat pada generasi muda menjadi esensial. Dalam hal ini, orang tua memegang peran kunci dalam mengarahkan perkembangan karakter anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
Di tengah dinamika modern ini, muncul tren yang menarik perhatian yakni tugas pendidikan karakter anak digantikan oleh babysitter karena orang tua sibuk dengan pekerjaan. Permasalahan ini mengundang berbagai pertimbangan dan refleksi tentang peran orang tua dalam pembentukan karakter anak-anak mereka. Ada beberapa peran orang tua dalam Pendidikan karakter:
1. Model Perilaku
Orang tua berperan sebagai model utama bagi anak-anak mereka. Cara orang tua berinteraksi dengan orang lain, menanggapi konflik, dan menunjukkan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan empati akan memberikan landasan yang kuat bagi perkembangan karakter anak-anak.
2. Komunikasi Nilai
Melalui komunikasi yang terbuka dan konsisten, orang tua dapat menyampaikan nilai-nilai moral dan etika kepada anak-anak mereka. Diskusi tentang situasi-situasi kehidupan nyata dan pemodelan respon yang sesuai membantu anak-anak memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Memberikan Dukungan Emosional
Orang tua yang memberikan dukungan emosional yang stabil dan positif cenderung membantu anak-anak mengembangkan rasa percaya diri, empati, dan kemampuan untuk berhubungan secara sehat dengan orang lain.
4. Pengaturan Lingkungan
Lingkungan di rumah memiliki dampak besar pada perkembangan karakter anak-anak. Orang tua yang menciptakan lingkungan yang mendukung, penuh kasih, dan berorientasi pada nilai-nilai positif akan membantu anak-anak menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Orang Tua vs Babysitter dalam Pendidikan Karakter
Meskipun babysitter atau pengasuh anak dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam perawatan fisik dan emosional anak-anak, peran mereka dalam pendidikan karakter seringkali terbatas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk waktu yang terbatas untuk interaksi dengan anak-anak dan kurangnya keterlibatan emosional yang mendalam yang biasanya dimiliki oleh orang tua. Faktor lainnya yaitu babysitter mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pemahaman yang cukup tentang pentingnya pendidikan karakter anak-anak. Mereka mungkin tidak menyadari peran mereka dalam membentuk nilai-nilai seperti tanggung jawab, kesabaran, dan empati pada anak-anak yang mereka rawat. Seperti kasus yang viral kasus dugaan penganiayaan anak selebgram Aghnia Punjabi oleh babysisternya. Dari kasus berikut bahwa babysitter atau pengurus anak belum dapat memberikan pendidikan karakter terhadap anak.
ADVERTISEMENT
Pendidikan karakter adalah proses yang melibatkan banyak faktor, namun peran orang tua sebagai garda terdepan tetap tidak tergantikan. Melalui peran mereka sebagai model, komunikator nilai, penyedia dukungan emosional, dan pengatur lingkungan, orang tua membentuk landasan yang kuat bagi perkembangan karakter anak-anak mereka. Oleh karena itu, investasi dalam peran orang tua dalam pendidikan karakter tidak hanya penting, tetapi juga mendesak untuk memastikan generasi mendatang memiliki moralitas dan etika yang kokoh.