Dampak Positif Analog Switch Off, Beralihnya TV Analog ke TV Digital

Muhammad Abiyyus Salam
Mahasiswa UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Konten dari Pengguna
11 Desember 2022 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Abiyyus Salam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi televisi digital (sumber: https://pixabay.com/photos/netflix-peliculas-youtube-digital-3733812/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi televisi digital (sumber: https://pixabay.com/photos/netflix-peliculas-youtube-digital-3733812/)
ADVERTISEMENT
Halo readers Kumparan!
Sebelum kita mulai pembahasan, tahukah kamu apa itu digital?
ADVERTISEMENT
Digital bukanlah hal baru saat ini, itu telah menjadi bagian dari kehidupan, karena di zaman sekarang ini semuanya sudah serba digital, baik untuk bekerja maupun untuk kebutuhan sehari-hari. Digital juga menjadi saksi bahwa zaman semakin berkembang, dari sulitnya mendapatkan informasi hingga kemudahan berbagi informasi. Dapat disimpulkan digital adalah keterangan ruang bilangan yang terdiri dari bilangan 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner atau disebut juga Binary Digit).
Televisi digital merupakan salah satu perkembangan dari era digital saat ini.
Peralihan dari televisi analog ke digital merupakan bukti kemajuan bangsa Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) baru saja resmi beralih dari televisi analog ke digital di wilayah Jabodetabek. Analog Switch Off (ASO) atau siaran digital ini berlangsung pada tanggal 2 November 2022. Meskipun mengalami kemajuan, ada juga dampak positif dan negatif di masyarakat yang muncul karena peralihan dari televisi analog ke televisi digital.
ADVERTISEMENT
Televisi Digital (Digital Television, DTV) atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk mengirimkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi.
TV digital tidak berarti TV itu digital, tetapi sinyal yang dipancarkan adalah sinyal digital, atau mungkin lebih tepatnya siaran digital (Digital Broadcasting).
Sedangkan Televisi analog menyandikan informasi gambar dengan mengubah voltase dan/atau frekuensi sinyal. Sedangkan sistem yang dipergunakan oleh televisi analog NTSC (National Television System Committee), PAL, dan SECAM.
Peralihan ke televisi digital di Indonesia sebenarnya bukanlah hal yang tiba-tiba, ide ini lahir beberapa tahun yang lalu. Ide aslinya lahir pada tahun 1997 dan implementasinya masih berlangsung. Namun, peralihan ke televisi digital seringkali tertunda karena sejumlah alasan. Setelah itu, pemerintah memberlakukan Pasal 2 UU 2020, Pasal 60A, yang menyebutkan bahwa televisi analog akan segera dimatikan dalam dua tahun ke depan. Regulasi ini mengimplementasikan Analog Switch Off (ASO) di Indonesia (Almujahid, 2022).
ADVERTISEMENT
Dengan siaran TV analog, semakin jauh Anda dari stasiun TV, sinyal semakin lemah, dan penerimaan gambarnya semakin buruk dan tidak jelas/berbayang.
Berbeda dengan siaran televisi digital terestrial yang menggunakan frekuensi radio UHF/UHF, sama seperti siaran analog tetapi dengan format konten digital. Ini berarti bahwa kualitas gambar dan suara bagi pemirsa secara signifikan lebih baik daripada siaran analog, di mana tidak ada gambar berbayang atau gangguan lain (anticle dots) yang terlihat di layar TV (Kominfo, 2022).
Dapat disimpulkan bahwa televisi digital lebih unggul di bandingkan televisi analog, karena televisi digital lebih efisien dalam penggunaan kanal frekuensi dibandingkan teknologi analog yang selama ini dipergunakan.
Analog Switch Off (ASO) tentunya memiliki banyak dampak yang dialami masyarakat, ada dampak positif dan negatif. Di bawah ini adalah dampak peralihan dari televisi analog ke televisi digital.
ADVERTISEMENT
Dampak positifnya, yaitu: kualitas gambar lebih halus dan tajam; pengurangan efek kebisingan (noise); kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code; dapat mengakses internet secara mudah, cepat, dan terjangkau; channel TV lebih luas; sinyal yang stabil; serta mengurangi efek Dopler saat menerima program TV yang sedang bergerak (misalnya di dalam mobil, bus atau kereta api).
Sementara dampak negatifnya: regulasi penyiaran yang perlu diperbaiki; standarisasi yang harus segera ditetapkan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan; industri pendukung yang harus segera disiapkan baik perangkat maupun kontennya; jika saluran TV digital ini secara acak diberikan kepada pendatang baru, selain kebutuhan penyedia TV terestrial digital untuk membangun infrastruktur mereka sendiri dari nol, ada peluang bagi penyedia TV analog yang sudah ada seperti TVRI, 5 penyiar TV komersial yang ada dan 5 penyedia layanan TV baru yang akan beralih ke TV digital ke depannya, akan ditutup karena kanal frekuensinya sudah habis.
ADVERTISEMENT
Selain dampak di atas, ada dampak lain yang dirasakan masyarakat, yaitu: masyarakat tidak bisa lagi menonton televisi sebelum beralih ke televisi digital; harga menjadi salah satu kendala bagi kalangan bawah karena harga TV digital yang begitu tinggi.
Namun karena kenaikan harga TV digital yang begitu pesat, masyarakat bisa menikmati siaran digital tanpa harus beralih atau membeli TV baru. Masyarakat hanya perlu membeli set-top box (STB) dan menghubungkannya ke TV lama mereka.
Set-top box (STB) adalah perangkat yang mengubah sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat dilihat di televisi analog standar.
STB ini sudah mendukung transmisi video digital terestrial generasi kedua atau DVB-T2. STB tidak memerlukan antena TV untuk menerima sinyal digital dan hanya menggunakan antena TV standar atau UHF (Iskandar, 2022).
ADVERTISEMENT
Salah satu cara tersebut mencoba untuk meminimalisir limbah TV lama dan sebagai alternatif bagi masyarakat yang ingin menonton siaran digital namun menggunakan TV lamanya.
Namun karena maraknya set-top box, banyak yang menjual set-top box yang tidak original atau tidak bersertifikat Kominfo.
Perlu diketahui bahwa Kominfo mensertifikasi perangkat STB untuk penyiaran TV digital sebagai jaminan bahwa STB dapat digunakan di kemudian hari dan semua fungsi penyiaran digital akan bekerja secara optimal (Indonesiabaik.id, 2022).
Menurut saya dengan adanya peralihan dari televisi analog ke televisi digital ini sangat bagus, karena dengan ini kita bisa melihat tayangan favorit kita lebih jernih dan suara yang tidak bising. Selain itu, dengan adanya set-top box ini memudahkan masyarakat untuk tetap menikmati tayangan digital tanpa harus mengganti dengan perangkat televisi yang baru.
ADVERTISEMENT
Daftar pustaka:
Almujahid, Eki Rofiq. (2022). Mengenal TV Digital dan Segudang Manfaatnya, Gratis dan Lebih Jernih!. Diunduh pada 30 November 2022 dari https://yoursay.suara.com/kolom/2022/11/29/183308/mengenal-tv-digital-dan-segudang-manfaatnya-gratis-dan-lebih-jernih
Indonesiabaik.id (2022). 10 Merek STB Bersertifikat Kominfo. Diunduh pada 8 Desember 2022 dari https://indonesiabaik.id/infografis/10-merek-stb-bersertifikat-kominfo
Iskandar. (2022). Apa Itu Set Top Box atau STB? Perangkat untuk Nonton Siaran TV Digital. Diunduh pada 30 November 2022 dari https://www.liputan6.com/tekno/read/5114022/apa-itu-set-top-box-atau-stb-perangkat-untuk-nonton-siaran-tv-digital
Kementerian Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia. (2022). TV Digital. Diunduh pada 30 November 2022 dari https://www.kominfo.go.id/content/detail/756/tentang-tv-digital/0/tv_digital