Vaksin MR Tidak Halal: Vaksin atau Tidak Vaksin?

Zabrina Listya
I am a 'student-mom' with two kids and passionate about learning and self-improvent :) Melbourne
Konten dari Pengguna
29 Agustus 2018 4:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zabrina Listya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Vaksin MR (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vaksin MR (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Banyaknya informasi yang bisa didapat dari internet dalam hitungan detik bisa membuat kita kelimpungan memilih mana yang benar dan salah. Jadi harus bagaimana?
ADVERTISEMENT
Berpikir kritis atau critical thinking terdengar begitu sederhana, tetapi berpikir kritis bukan artinya selalu mengkritik apa yang kita lihat atau kita dengar. Berpikir kritis bisa diartikan mengolah informasi yang kita dapatkan dengan ‘baik’ didukung dengan knowledge/data yang reliable yang akhirnya membantu kita untuk membuat keputusan lebih baik.
Kok, terdengar jadi ribet ya? Sebenarnya untuk apa sih berpikir kritis?
Pentingnya berpikir kritis
Banyaknya studi menunjukkan salah satu manfaat dari berpikir kritis adalah foresight alias memprediksikan apa yang akan terjadi jika kita melakukan sesuatu.
Vaksin MR Mengandung Babi: Vaksin atau tidak vaksin?
Kandungan vaksin MR (Measles dan Rubella) yang mengandung enzim babi menjadi dilema untuk umat muslim yang tidak diperbolehkan mengonsumsinya. Namun, di sisi lain penyakit measles dan rubella merupakan penyakit berbahaya yang bisa mewabah dan mengancam jiwa bagi anak-anak yang terkena dan juga kerugian besar bagi negara secara keseluruhan (bentuk pengobatan dan sebagainya).
ADVERTISEMENT
Membuat Keputusan Dengan Berpikir Kritis
Bloom’s Taxonomy dikembangkan oleh Benjamin Bloom seorang psikologi pendidikan yang berasal dari Amerika. Konsep ini sudah banyak digunakan oleh para pendidik dan dipakai untuk melatih pola pikir kritis dari anak-anak hingga orang dewasa. Saya akan memberikan opini saya mengenai berita vaksin MR menggunakan dasar-dasar konsep bloom’s taxonomy.
Langkah-langkah berpikir kritis dengan bloom’s taxonomy:
Bloom's Taxonomy (Foto: flickr/vandycft)
zoom-in-whitePerbesar
Bloom's Taxonomy (Foto: flickr/vandycft)
1. Remembering (Mengingat Fakta)
Vaksin sudah terbukti dapat menurunkan angka kematian dengan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu. Ribuan hingga jutaan anak-anak terselamatkan dari wabah penyakit dengan diberikan vaksin.
2. Understanding (Memahami tindakan dan konsekuensi)
Vaksin terbukti puluhan tahun mencegah wabah penyakit dan menyelamatkan jutaan anak-anak hingga orang dewasa. Kebersihan dan makanan sehat tidak dapat berperan sama dengan penggunaan vaksin yang dapat langsung memberikan imun kepada penyakit tertentu.
ADVERTISEMENT
Walaupun kebersihan juga penting dalam pencegahan penyakit, namun vaksin merupakan salah satu upaya paling efektif terlebih ketika suatu penyakit mewabah.
Vaksin memberikan perlindungan 80-90% kepada anak yang divaksin terhadap penyakit seperti measles atau rubella. Pada sebuah data, vaksin menurunkan angka penyakit measles dari 1000 kasus/1 juta penduduk menjadi hanya 28 kasus/1 juta penduduk. Sedangkan, anak-anak yang tidak divaksin berpotensi besar terkena penyakit karena sama sekali tidak mendapatkan perlindungan.
3. Applying (melakukan tindakan)
So, ketika data sudah menunjukkan manfaat yang menyelamatkan jiwa dari berpuluh-puluh tahun silam, saya memilih untuk mendukung vaksin kepada semua anak. Terlebih jika ada terjadinya wabah penyakit yang mengancam jiwa anak-anak.
4. Analyzing (menganalisa tindakan)
ADVERTISEMENT
Saya sadar, menurut data ini bahwa vaksin tidak 100% aman, karena reaksi tubuh setiap anak berbeda, namun menurut data vaksin terbukti efektif meningkatkan daya tahan/imunitas tubuh hingga 85-99% jika diberikan sesuai standard!
Namun, keputusan memberikan vaksin bisa terganjal karena keraguan untuk vaksin dikarenakan vaksin tidak halal (mengandung enzim babi). Tidak mudah bagi seseorang untuk melakukan sesuatu yang kontradiksi dengan personal beliefs.
Studi mengatakan tindakan yang kontradiksi dengan personal beliefs bisa menyebabkan trauma, depresi, dan kerugian psikologi. Lalu harus bagaimana?
5. Evaluating (evaluasi dan komparasi)
Berita mengatakan vaksin MR halal tidak akan tersedia dalam minimal tahunan ke depan, sedikitnya butuh 10-20 tahun untuk dapat membuat satu vaksin MR halal yang baru. Namun, vaksin MR yang kontroversial ini sudah terbukti aman dan digunakan lebih dari 100 negara di dunia!
ADVERTISEMENT
Memberikan Vaksin MR (opini saya):
Tidak memberikan Vaksin MR:
6. Creating (alternatif solusi)
Jika saya menimbang bahwa keuntungan vaksin tetap lebih besar dibandingkan kerugian psikologis orang tua yang merasa ‘bersalah’ memasukan zat tidak halal. Tentu saya pro-vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dengan dari salah satu pihak saja. Langkah ini menunjukkan bahwa kita bisa mengambil keputusan secara kritis.
Bagaimana vaksin di Australia?
Australia merupakan negara yang juga memberikan kebebasan untuk memilih vaksin atau tidak vaksin. Hanya saja ruang lingkup untuk anak-anak yang tidak divaksin ‘dipersempit’.
Anak tidak akan diterima di sekolah-sekolah yang hampir semua mensyaratkan vaksinasi sebagai persyaratannya. Selain itu, Australia memiliki satu lembaga khusus ACIR yang wajib memverifikasi bahwa vaksin yang diberikan pada anak layak dan sesuai dengan kebutuhan.
Bagaimana menurut Anda? Vaksin atau tidak vaksin?
ADVERTISEMENT