Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kehidupan di Rumah Susun Milik (Rusunami) Bidaracina
8 November 2017 11:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Zachrina Aprillia Jati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Pemandangan rumah susun milik (rusunami) Bidaracina yang terletak di kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur tak beraturan. Selain kondisi lingkungan yang kumuh dan kotor dan kondisi parkir kendaraan tidak rapi.
ADVERTISEMENT
Kumparan (Kumparan. Com) mengujungi Rusunami Bidaracina. Untuk menuju kesana bisa menggunakan KRL Jabodetabek dan turun di Stasiun Cawang (8/11). Saya berangkat dari Stasiun Karet Pukul 6.25 WIB dan sampai Stasiun Cawang Pukul 6.40 WIB.

Rusun Bidara Cina bukan hanya diperuntukkan sebagai tempat tinggal. Sejumlah penghuni menggunakan rusun sebagai tempat usaha. Salah satunya warga penghuni rusun ini adalah Meni (45) yang usaha laundry. "Udah 10 tahun disini. Tinggal nya diatas Lantai 2 blok 1B no 242 disini mah (Lantai dasar) saya usaha laundry" ujar Meni.
Meni merupakan relokasi dari Kampung Melayu ke Rusun Bidara Cina. " Iya gusuran dari Kampung Melayu. Enaknya dirusun enggak kebanjiran terus tetangganya banyak Kan kalau di Kampung Melayu kena banjir udah gitu tetangga mah banyak tapi sibuk masing-masing jarang ada ada kumpul acara. Kalau disini banyak kegiatan Kaya jentik nyamuk, posyandu." kata Meni yang tinggal bersama anak dan suaminya.

ADVERTISEMENT


Rusun Bidaracina ada 7 tower dan terdiri atas 4 lantai. Fasilitas tersedia mesjid, lapangan bulu tangkis dan taman bermain anak. Kondisi rumah susun ini sudah banyak yang rusak seperti bocornya pipa saluran pembuangan air dan pengangan tangga rusak.

Luas Kamar hanya berukuran 3 x 6 meter persegi. Memang terlalu sempit untuk keluarga yang mempunyai anggota keluarga empat orang atau lebih. Ruang tersebut tidak berserkat kecuali untuk Kamar mandi.

Sedangkan Iyah (50) merupakan relokasi dari Cawang ke rusun Bidaracina. Sudah 20 tahun ia tinggal dirusun tersebut. " Digusur enak engga enak ya harus Diterima" ujar Iyah yang tinggal bersama empat orang termasuk dirinya, suami, anak beserta cucu.
Iyah mengakui bayaran perbulan dirusun Bidaracina yakni 500 perbulan. " Iya cicilan nya 500 ribu perbulan tapi belum sama air sama listrik. Air sama listrik beda lagi" kata Iyah.
ADVERTISEMENT
Rusun Bidaracina juga ada sistem pembatasan penggunaan air. "Nyala air cuma 2 kali pagi sama sore aja. Disini suka nampungin air" ujar Iyah. Air menyala pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 07.30 WIB dan akan menyala lagi pukul 18.00 sampai pukul 18.30 WIB.