Konten dari Pengguna

Ritual Unik "Ngayu Ayu" Yang Berasal dari NTB Sebagai Ungkapan Rasa Syukur

zahra Anjani Aprilia
Mahasiswi semester 1, berkuliah di universitas Pamulang fakultas ilmu komunikasi
30 November 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari zahra Anjani Aprilia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Dok. Facebook BPPD Lombok Timu) Foto: Ritual Ngayu-ayu oleh masyarakat Sasak, Desa Sembalun, Lombok Timur
zoom-in-whitePerbesar
(Dok. Facebook BPPD Lombok Timu) Foto: Ritual Ngayu-ayu oleh masyarakat Sasak, Desa Sembalun, Lombok Timur
ADVERTISEMENT
Ritual Adat Ngayu Ayu telah berhasil digelar kembali oleh Masyarakat Adat Kawedanan Sembalun di Bale Adat Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Lombok Timur. Acara ritual tiga tahunan tersebut dihelat selama 2 (dua) hari yakni pada tanggal 13-14 Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan kegiatan kali ini dihadiri oleh Raja-raja Nusantara dan Raja dari sejumlah negara khususnya Malaysia dengan diawali pengambilan air dari 13 mata air oleh pemangku adat untuk kemudian dikumpulkan di Berugak Desa Sembalun Bumbung. Adapun tujuan dari pengumpulan air dari tiga belas sumber mata air ini, merupakan simbol atas rasa syukur masyarakat Sembalun atas berlimpahnya hasil bumi di tanah Sembalun Lalu, dilanjutkan dengan pembacaan Lontar Jatiswara oleh para Bujangga Sasak.
seperti pada gambar diatas upacara adat ngayu ayu kebudayaan asli masyarakat Sasak yang rutin diadakan setiap tiga tahun sekali dan sudah berlangsung selama lebih dari 600 tahun. Upacara ini biasanya berlangsung selama 2--4 hari. Penentuan hari untuk pelaksanaannya dilakukan dengan menggabungkan perhitungan kalender nasional dan kalender arab. Ritual Adat Ngayu-Ayu dilakukan sebagai bentuk peringatan seluruh rangkaian sejarah, sebagai penghormatan atas leluhur sekaligus komitmen memelihara kelestarian alam dan tolak bala.
Ritual Ngayu-ayu oleh masyarakat Sasak, Desa Sembalun, Lombok Timur. (Dok. Facebook BPPD Lombok Timur)
Kegiatan dilanjutkan keesokan harinya dengan dilakukan sesampang yaitu pemberitahuan kepada leluhur dan penguasa alam oleh pemangku adat setempat. Kemudian prosesi dilanjutkan dengan penyembelihan kerbau oleh Kyai Adat sesuai trah atau keturunan dan penanaman kepala kerbau sebagai pantek atau pasek Gumi Paer Sembalun pada khususnya dan Lombok Timur pada umumnya. Setelahnya, upacara perayaan Ritual Adat Ngayu Ayu mapakin dimulai dengan prosesi pemberangkatan air dari Berugak Desa Sembalun menuju Lapangan Upacara Adat. Kegiatan tersebut diikuti oleh Pemuka Adat dan Pemuka Masyarakat yang diiringi kesenian Tari Tandang Mendet dan kesenian Sasak lainnya.
ADVERTISEMENT
Di Lapangan Upacara adat tersebut berlangsung acara Mapakin yang diawali dengan acara silaturrahmi antara sesepuh adat dengan para tamu undangan diikuti seluruh masyarakat adat Sembalun.
Rangkaian acara selanjutnya diantaranya:
1. Laporan oleh Ketua Panitia;
2. Pembacaan Sinopsis oleh Ketua Adat Pe Mardisah;
3. Sambutan oleh Bupati Lombok Timur dan Perwakilan dari Para Raja;
4. Hiburan kesenian asli Sembalun, Atraksi pasukan Tandang mendet.
Hingga pada dipenghujung acara Ritual Adat Ngayu yang diakhiri dengan Perang Pejer atau Perang Penolak Bala dan penumpahan air dari semua mata air di Kali Pusuk sebagai simbol penyatuan bumi, air, hutan, dan alam lingkungan