news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok: Bolehkah Pemimpin Marah di depan Publik?

Zahra Afina F P
I am a Public Administration Student at University of Indonesia
Konten dari Pengguna
3 Juni 2021 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahra Afina F P tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram @basukibtp)
zoom-in-whitePerbesar
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram @basukibtp)
ADVERTISEMENT
Kenali Basuki Tjahaja Purnama
Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disebut Ahok adalah Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, sebelumnya karirnya dimulai saat ia menduduki sebagai ketua DPC dan lolos menjadi anggota legislatif DPRD Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2004 yang membuat Namanya dia melonjak naik sejak saat itu. Ahok berhasil mengubah wajah DKI Jakarta menjadi provinsi yang bersih, nyaman, dan tertib hal ini terwujud dari kebijakan-kebijakan yang ia lakukan. Gaya kepemimpinan yang cenderung keras dan otoriter bisa dibilang jarang di Indonesia, bahkan pemimpin yang menggunakan gaya tersebut dapat dihitung jari. Ahok dengan gayanya yang seperti itu, sempat menimbulkan kontroversial yang sampai menjatuhkan karirnya. Saat Ahok memiliki otoritas kepemimpinannya ia berjuang untuk kepentingan rakyat dan ia berusaha untuk menerapkan bahwa menjadi seorang pemimpin yang berjuang untuk melayani masyarakat.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari segala pemberitaan yang kontroversial, pada masa kepemimpinannya selaku Gubernur DKI Jakarta ia telah berhasil mendapatkan penghargaan salah satunya pada tahun 2016 ia mendapatkan penghargaan the most inspiring pada Indonesia Green Award 2016 sebab ia membuka banyak Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta.
Kritik Kepemimpinan Ahok
Kesusksesan Ahok dalam memimpin DKI Jakarta tidak terlepas dari kritik khususnya terkait dengan amarah Ahok yang kerap kali meledak di depan public. Beberapa diantaranya yang sempat viral di media sosial adalah Ketika Gubernur DKI Jakarta, Ahok marah dikarenakan Wali Kota Jakarta Barat, Anas Efendi yang dinilai salah dikarenakan melakukan penggusuran rumah warga. Amarahnya meluap melalu telefon yang disaksikan banyak wartawan dan koleganya. Selain itu Ahok juga mengancap untuk memeriksa dan pemberhentian kepada Wali Kota Jakarta Barat tersebut. Banyak pihak yang menyayangkan adanya kesalahan tersebut karena dapat terlihat kurangnya komunikasi dan koordinasi. Dalam hal ini Ahok segera mengurus permasalahan tersebut dan menegaskan bahwa lahan yang digusur oleh Anas ialah lahan sengketa dan tidak boleh asal menggusur saja sebab lahan itu sudah bermasalah sejak puluhan tahun. Melihat hal tersebut gaya komunikasi Ahok merupakan pemimpin yang tegas dalam melakukan kebijakan serta taat norma dan dibutuhkan masyarakat DKI Jakarta saat ini. Namun melihat hal tersebut, Ahok dinilai berkomunikasi terlalu kasar bahkan cenderung menjatuhkan.
ADVERTISEMENT
Melihat contoh kasus tersebut Ketika Ahok sebagai pemimpin melihat bawahannya yang berkinerja tidak baik atau situasi yang dapat meluapkan amarahnya, Ahok mengedepankan kekuasaan yang ia miliki yaitu legitimate power dan coercive power dalam proses mempengaruhi bawahannya.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat maka terlihat jelas bahwa Ahok menggunakan kekuasaannya untuk menunjukkan jati dirinya. Sebagian masyarakat setuju dengan gaya komunikasi yang dilakukannya meski cenderung kasar, memaksa, dan mengendalikan. Namun dengan cara penyampaian yang blak-blakan dan dengan nada tinggi justru harus dirubah olehnya sebab seharusnya pendekatan Ahok harus lebih humanis ke warga DKI Jakarta. Pada akhirnya Ahok memberikan pengaruh positif kepada masyarakat dengan menggunakan media sebagai alat penyampaian informasi seperti video yang ia unggah melalui akun Youtube Pemprov DKI Jakarta dimana beliau mengunggah hasil rapat kepada masyarakat untuk membuktikan adanya transparansi dalam pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Melihat hal tersebut amarah yang diluapkan Ahok kepada bawahannya merupakan cara untuk mempengaruhi orang lain untuk dapat bekerja lebih baik lagi dan dapat menyelesaikan masalah dengan cepat.
Apakah Boleh Pemimpin Marah di depan Publik?
Oleh sebab itu, Ahok sebagai pemimpin DKI Jakarta harus mempertimbangkan Tindakan yang dilakukannya didepan public dimana harus mengikuti standar etika bermasyarakat. Ketika menjadi pemimpin memang ada baiknya untuk memperhatikan bawahanya. Terlebih lagi saat bawahan yang melakukan kesalahan lebih baik menegur atau memarahi secara pribadi bukan mempermalukannya di depan umum. Sehingga tentu saja ada Batasan dalam memarahinya didepan umum demi mempertahankan nama baik instansi dan individu. Selain itu apabila pemimpin yang marah di depan public atau dipertontonkan tentu tidak dapat menjadi contoh sebab secara psikologis dapat menjatuhkan mental bahwahan dan bahkan dapat mengurangi kinerjanya.
ADVERTISEMENT
Menelisik kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Terlepas dari karakter Ahok yang keras, sejatinya beliau merupakan pemimpin yang sangat melayani masyarakat.
Ahok merupakan seorang pemimpin yang giat bekerja. Beliau aktif turun ke lapangan dan mencoba untuk memahami detail mengenai persoalan yang terjadi di masyarakat. Beliau juga seorang pemimpin yang tanggap terhadap penderitaan warganya dan mampu memberikan solusi pemecahan masalah yang hasilnya dapat dirasakan oleh warganya.
Dapat dilihat dengan kepribadian Ahok yang jujur dengan orang yang dipimpinnya dimana ia sangat memegang prinsip kejujuran dalam membela rakyat kecil.
ADVERTISEMENT
Dapat dibuktikan sejak masa kepemimpinan beliau dimana terdapat pelayanan pengaduan warga di Balai Kota dan dengan adanya kebijakan tersebut dapat mendekatkan warga Jakarta dengan gubernurnya serta permasalahan yang sedang dihadapi dapat didengan dan ditangani secara langsung.
Referensi:
Brown, M. E., Treviño, L. K., & Harrison, D. A. (2005). Ethical leadership: A social learning perspective for construct development and testing. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 97(2), 117–134. https://doi.org/10.1016/j.obhdp.2005.03.002
Hutabarat, D. (2016, September 22). Lagi-Lagi Wali Kota Jakarta Barat Kena Marah Ahok. Liputan6.Com, 5. https://www.liputan6.com/news/read/2607945/lagi-lagi-wali-kota-jakarta-barat-kena-marah-ahok
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2018). Essential of Organizational Behaviour. In Pearson.
Yukl, G. (2013). Leadership in Organizations (8th ed.). Pearson Education.
ADVERTISEMENT