Konten dari Pengguna

Hubungan Kemampuan Membaca Kritis dalam Pembelajaran Berpikir Siswa

Zahra Amelia Putri
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Jakarta. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
18 November 2022 7:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahra Amelia Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto sendiri, Hubungan kemampuan membaca kritis dalam pembelajaran siswa
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto sendiri, Hubungan kemampuan membaca kritis dalam pembelajaran siswa
ADVERTISEMENT
Pembelajaran membaca menjadi salah satu pembelajaran yang tidak hanya mengasah kemampuan dalam memahami pesan tulisan, akan tetapi melatih kemampuan berpikir siswa karena keterampilan ini mengolah dan mengasah segala informasi dari bacaan yang sedang dibaca dan menghubungkan bacaan dengan informasi terdahulu yang telah diperolehnya. Melalui kegiatan membaca, siswa dapat memiliki hal tersebut, kemampuan membaca merupakan kemampuan yang penting dan harus dimiliki oleh siswa untuk dapat bersaing dan mengikuti perkembangan zaman. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam laporan PISA 2015 menyebutkan bahwa kemampuan membaca siswa Indonesia berada di urutan ke 6 dan 70 negara hasil survey PISA. Hal demikian menunjukan bahwa kemampuan berpikir siswa Indonesia melalui keterampilan membaca perlu mendapatkan perhatian.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa Indonesia, pemerintah merancang program GLS (Gerakan Literasi Sekolah) yang bertujuan untuk membangun budaya literasi sejak dini melalui pembiasaan membaca di sekolah. Hal tersebut tentu sejalan dengan yang dikemukakan oleh Alwasilah, bahwa pendidikan bahasa sebaiknya diniatkan sebagai pembangunan literasi kritis. Literasi kritis yang dimaksud Alwasilah tersebut mencakup sikap dan keterampilan yang kritis dan analisis untuk memahami dan menginterpretasi teks ujaran maupu teks tertulis.
Membaca adalah proses pengolahan dalam membaca secara kritis dan kreatif yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang bacaan tersebut yang diikuti oleh penilaian terhadap keadaan, nilai, dan dampak bacaan itu. Membaca merupakan suatu kegiatan dan proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini menandakan bahwa kegiatan membaca merupakan proses berfikir dalam memahami teks yang dibaca dengan tahap-tahap tertentu.
ADVERTISEMENT
Membaca merupakan sebuah keterampilan yang membutuhkan unsur auditif dan visual serta keterampilan dalam mengolah bacaan sehingga mendapatkan manfaat dan pemahaman dari teks yang dibaca.
Pada umumnya keterampilan berbahasa harus dimiliki oleh setiap siswa, karena keterampilan berbahasa yang memiliki keterkaitan dengan orang lain seperti dalam hal berkomunikasi. Adapun salah satu komponen berbahasa adalam Keterampilan membaca.
Keterampilan membaca kritis perlu mendapatkan perhatian, mengingat sistem pendidikan Indonesia saat ini menggunakan kurikulum 2013 revisi yang menitikberatkan pembelajaran bahasa Indonesia pada teks. Keterampilan ini dapat membantu siswa untuk lebih memahami jenis teks, tujuan penulis, dan pesan tersirat yang dikemukakan oleh penulis.
Pemikiran kritis dan kreatif merupakan proses yang kompleks. Berfikir kritis adalah keterampilan penting dan perlu karena dapat membantu untuk menghadapi segala pertanyaan mental dan spiritual yang digunakan untuk mengevaluasi seseorang, keadaan institusi, sehingga menghindari masalah sosial.
ADVERTISEMENT
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan bahwa keterampilan merupakan sebuah keahlian yang bisa dilakukan, sedangkan membaca adalah kegiatan melihat serta memahami makna isinya dan apa yang sudah tertulis, mampu untuk melisankan atau hanya dalam hati.
Kritis dan kreatif merupakan keterampilan dari membaca yang dapat dimaknakan bahwa kritis adalah selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan, sedangkan kreatif sebuah kemampuan untuk menciptakan kecerdasan dan imajinasi yang baru.
Membaca kritis yang menekankan penggunaan keterampilan berpikir kritis merupakan sebuah keterampilan esensial dalam suksesnya belajar siswa . Siswa memerlukan keterampilan membaca kritis untuk memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan memperluas dan memperdalam pengetahuan guna menerapkan keterampilan membaca kritis dalam tugas yang bermakna. Untuk mengetahui kemampuan membaca kritis yang dimiliki siswa saat pembelajaran dilaksanakan, bacaan yang diberikan kepada siswa dilengkapi dengan beberapa pertanyaan yang mengarahkan siswa kepada kegiatan berpikir kritis diantaranya dengan menanyakan hal-hal berikut seperti, 1) tujuan penulis membuat bacaan, 2) inti sari bacaan, dan 3) kes impulan hasil bacaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Melihat pentingnya memiliki keterampilan membaca kritis dan melihat kompleksitas keterampilan membaca kritis, Simmons (1994: 3) menyarankan untuk mengembangkan keterampilan membaca kritis secara lebih intensif. Secara tegas bahwa pengajaran membaca tidak boleh hanya difokuskan pada pemahaman pengetahuan faktual karena pada hakikatnya muara dari semua muara adalah kegiatan membaca adalah membaca kritis ( all reading is inevitably critical in nature ).
Pentingnya keterampilan membaca ini tidak hanya terlihat pada fungsi dan proses kegiatannya saja, tetapi juga pada tujuan yang ingin dicapai dari proses membaca tersebut. Membaca kritis mempunyai tiga manfaat sebagai berikut. Pertama, pemahaman yang mendalam dan keterlibatan yang padu sebagai hasil usaha menganalisis sifat-sifat yang dimiliki oleh bahan bacaan. Kedua, kemampuan mengingat yang lebih kuat sebagai hasil uasaha memahami berbagai hubungan antara bacaan atau pengalaman membaca. Ketiga, kepercayaan terhadap diri sendiri yang lebih mantap untuk memberikan penilaian secara kritis sehingga dapat pula memberikan dukungan terhadap berbagai pendapat tentang isi bacaan.
ADVERTISEMENT
Membaca kritis tidak hanya menyerap apa yang diungkapkan oleh penulis, tetapi juga berpikir tentang masalah yang dibahas serta mampu untuk menganalisis dan memberikan penilaian. Proses membaca kritis melibatkan aspek berpikir seperti mengingat, memahami, membedaka, membandingkan, menemukan, menganalisis, mengorganisasi, dan menerapkan hal-hal yang terkandung dalam bacaan.
Membaca kritis dapat memudahkan siswa untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber, baik media cetak maupun elektronik, dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif bagi siswa, seaindainya siswa tidak memiliki filter yang baik saat membaca dan memahami informasi tersebut. Hal tersebut dapat diminimalisasi melalui pembelajaran membaca kritis, karena keterampilan ini mengajarkan siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi teks-teks, baik teks ujaran maupun teks tertulis yang hadir di sekitar kehidupan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Spears dan Wallace & Way, bahwa keterampilan membaca kritis adalah kemampuan untuk menilai, mengevaluasi, dan mempertimbangkan gagasan penulis dengan cermat, serta mengaplikasikan alasan penilaiannya.
ADVERTISEMENT
Demikian bahwa membaca kritis merupakan kegiatan membaca yang kompleks, membaca keseluruhan isi buku, atau kegiatan membaca terbaik yang dapat dilakukan. Diharapkan, kemampuan membaca kritis yang dimiliki siswa dapat menjadi alat untuk menyarinng informasi-informasi yang di dapat agar sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.