Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pembelajaran Interdisiplin Anak Dalam Ilmu Sosial: Menghadapi Tantangan Global
20 November 2024 14:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Zahra Balkis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Di tengah globalisasi yang semakin pesat ini mendatangkan tantangan baru yang dihadapi oleh masyarakat dan negara di dunia semakin kompleks. Pendidikan menjadi salah satu pilar penting untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga mereka harus mampu untuk menghadapi tantangan dengan memberikan pemahaman yang lebih interkonektif pada anak-anak. Kurikulum pendidikan saat ini cenderung lebih fokus pada pengetahuan akademik tradisional, padahal keterampilan juga sangat penting untuk peserta didik agar dapat menerapkan ilmu sosialnya pada lingkungan sekitarnya (Irawan, 2023).
ADVERTISEMENT
Ilmu sosial saat ini mengalami perkembangan, sehingga muncul Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia. Ilmu sosial dapat dikatakan sebagai pengetahuan yang teroganisir dengan mengkaji hubungan dengan antar individu (Sudiyono & Palupi, 2016). Ilmu pengetahuan sosial sendiri merupakan bidang studi yang mempelajari aspek kehidupan manusia dalam masyarakat. Ilmu sosial ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang adanya interaksi antar kelompok, individu, dan intusis dalam suatu masyarakat. Ilmu pengetahuan sosial juga merupakan mata pelajaran yang selalu ada di jenjang sekolah mulai dari sekolah tingkat pertama (Wijayanti, Sudjarwo, & Pagito, 2014).
Dalam pembelajaran ilmu sosial pembelajaran interdisiplin juga menjadi salah satu solusi yang diharapkan agar anak-anak dapat mempersiapkan diri untuk tantangan global yang lebih kompleks. Tetapi meskipun pembelajaran interdisiplin dalam pendidikan Ilmu Sosial akan muncul beberapa masalah baru pada penerapannya, interdisiplin tak hanya untuk menggabungkan metode dan wawasan disiplin ilmu tetapi juga dalam mengatasi pengetahuan yang seringkali terjadi pada lingkungannya (Amelya, Safitry, & Sujarwo, 2024). Sebuah metode pengajaran berbagai disiplin ilmu di Sekolah seperti Geografi, Sejarah, dan Ekonomi terkadang diajarkan hanya di satu waktu sehingga anak-anak kesulitan untuk melihat hubungan antar berbagai aspek kehidupan sosial yang saling berkaitan.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran interdisiplin pada Pendidikan Ilmu Sosial memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman pada siswa tentang isu global yang saat ini terjadi. Tetapi, penerapan pembelajaran interdisiplin ini akan memiliki sisi Positif dan Negatif yang perlu di perhatikan.
1. Positif
- Pemahaman holistik pada isu globa
- Meningkatkan kemampuan anak dalam berpikir kritis
- Keterampilan dengan sesama (kolaborasi lebih baik)
- Dapat menjadi lebih kreatif dan mendorong pemecah masalah
2. Negatif
- Kesulitan dalam integrasi materi
- Keterbatasan waktu dalam mempelajari interdisiplin
- Tantangan baru dalam pelatihan Guru
- Kurangnya dukungan dari sistem pendidikan
Penerapan pembelajaran interdisiplin ini akan memiliki potensi yang besar untuk membantu siswa melihat keterkaitan antar aspek. Meskipun akan memiliki tantangan dalam penerapannya, pembelajaran interdisipliner ini tetapi memiliki dampak positif yang signifikan bagi siswa. Dengan memperkuat pemahaman anak-anak tentang isu global yang ada anak-anal dapat dipersiapkan dengan baik untuk manjadi warga yang mampu menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Untuk mengoptimalkan keberhasilan penerapan pembelajaran interdisiplin bagi anak-anak diperlukan pelatihan bagi guru dalam pengembangan kurikulum yang lebih fleksibel. Peningkatan sumber daya fasilitas di sekolah maupun lingkungan juga harus mendapatkan dukungan dari pemerintah. Sistem pendidikan yang baik dan lebih luas juga menjadi hal penting agar pendekatan ini dapat dilakukan atau diimplementasikan secara efektif dan berkelanjutan.