Konten dari Pengguna

Proses Pati Mengembang: Mengenal Fenomena Gelatinisasi dalam Dunia Pangan

ZAHRA FIBRIYANI
Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
20 Oktober 2024 2:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ZAHRA FIBRIYANI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nasi yang sudah melalui proses gelatinisasi (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Nasi yang sudah melalui proses gelatinisasi (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah Anda mengamati bagaimana nasi berubah menjadi lebih lunak dan kenyal saat dilakukannya proses pemasakan? Atau bagaimana sup dan saus dapat mengental saat dicampurkan dengan tepung maizena? Semua keajaiban ini terjadi karena sebuah fenomena kimia yang disebut gelatinisasi pati.
ADVERTISEMENT
Gelatinisasi pati adalah proses di mana butiran pati, yang terdiri dari molekul amilosa dan amilopektin, yang dapat menyerap air dan mengembang saat dipanaskan. Ketika suhu air mencapai titik tertentu, sekitar 60–70°C, struktur kristal pati mulai rusak. Air masuk ke dalam butiran pati hingga membuatnya membengkak, menghasilkan tekstur gel yang lembut dan juga kenyal.
Proses ini sangat penting dalam pengolahan berbagai produk pangan, mulai dari nasi, pasta, dan juga soup. Gelatinisasi tidak hanya mengubah tekstur makanan, tetapi juga meningkatkan daya cerna pati, yang dapat membuatnya lebih mudah diserap oleh tubuh. Misalnya, dalam pembuatan roti, gelatinisasi membantu mempertahankan kelembutan tekstur dan volume roti.
Proses ini tidak hanya bergantung pada suhu, tetapi juga pada jenis pati hingga kandungan airnya. Setiap jenis pati memiliki suhu gelatinisasi yang berbeda-beda. Seperti pati jagung membutuhkan suhu lebih tinggi dibandingkan pati kentang untuk mengalami gelatinisasi. Selain itu, jumlah air yang cukup sangat penting untuk memastikan molekul pati bisa menyerap air secara optimal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, peristiwa ini juga merupakan kunci utama dalam industri pangan sebagai pengental alami pada saus, sup, atau puding. Beberapa jenis pati, seperti pati jagung, kentang, dan tapioka, memiliki karakteristik gelatinisasi yang berbeda, yang mempengaruhi hasil akhir dari produk pangan.
Dengan memahami proses gelatinisasi, produsen pangan dapat mengontrol kualitas produk akhir, dari tekstur hingga stabilitasnya. Misalnya, dalam industri pangan instan, pati pre-gelatinisasi sering digunakan agar makanan bisa disiapkan lebih cepat. Kita bisa lebih menghargai proses sains yang bekerja saat kita memasak makanan sehari-hari.
Zahra Fibriyani, mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa