Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Pancasila di Era Digital
2 Desember 2021 18:21 WIB
Tulisan dari ZAHRA IZZAH RAHMADINA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semangat persatuan dan kesatuan merupakan bentuk dari semangat Pancasila yang kemudian diterapkan dalam kehidupan ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, mewujudkan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia . Nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat Fundamental dan Universal menjadi pedoman dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
ADVERTISEMENT
Di tengah derasnya arus informasi di era digital, penanaman nilai persatuan dan kesatuan menjadi tantangan tersendiri. Hampir semua informasi mudah diakses dan diketahui dalam sekejap tanpa dibatasi. Perkembangan teknologi tidak bisa dihindari dan dibendung, karena teknologi berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Ketika semua mudah dalam mengakses sistem informasi, maka Pancasila sebagai perilaku berbangsa dan bernegara harus terus di bangun.
Apa saja Tantangan Pancasila di Era Digital?
Di era digital ini, pesatnya kemajuan teknologi dapat mendorong terjadinya integrasi internasional atau pertukaran pandangan dunia dan aspek kebudayaan yang tersimpan dalam bentuk teknologi data di sosial media. Saat ini kita dapat menemui data dalam format musik, video dan gambar yang mudah diakses siapa saja dari berbagai ideologi dan budaya bangsa asing di sosial media.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai macam informasi dan data yang tersimpan di sosial media, mulai dari yang sifatnya hiburan, ilmu pengetahuan hingga nilai-nilai yang bertentangan dengan budaya dalam suatu bangsa, termasuk Indonesia. Misalnya menjamurnya konten orang dewasa dalam bentuk gambar maupun video dan bertebarnya informasi palsu atau hoaks.
Di sosial media juga menyimpan banyak informasi dan data yang mengandung nilai-nilai ideologi Transnasional seperti komunisme, khilafah, anarko dan lainnya. Konten subversif ini banyak tersebar di berbagai media sosial populer seperti Facebook, Twitter, Tiktok, Youtube dan lainnya. Para kader dari ormas radikal tersebut sangat cakap mengemasnya di sosial media yang sedang tren. Mereka juga aktif menggunakan sosial media dalam melakukan sosialisasi, pencucian otak, pelatihan online, pengkaderan, penyusupan dan infiltrasi ke berbagai segmen masyarakat serta ke lembaga pendidikan seperti kampus, lembaga keagamaan, bahkan lembaga institusi melalui teknologi dan sosial media yang sedang booming saat ini.
ADVERTISEMENT
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Untuk membatasi diri dari pengikisan jati diri bangsa akibat pesatnya perkembangan teknologi, maka kita harus mempelajari dan menanamkan nilai-nilai luhur pancasila sebagai pondasi moral dan pedoman hidup.
Pada sila pertama mengandung arti bahwa setiap warga negara Indonesia harus mempercayai, meyakini dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dapat menjauhkan diri kita dari perbuatan tercela.
Nilai pada sila kedua yaitu adanya persamaan harkat, hak, martabat, dan derajat tanpa membedakan suku, agama, ras, jenis kelamin, dan kedudukan sosial seperti semboyan Bhineka Tunggal Ika. Nilai lainnya yaitu toleransi dan saling menghormati hak-hak dan kewajiban.
Nilai luhur pada sila Persatuan Indonesia yakni adanya rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Setiap warga negara harus menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi atau golongan.
ADVERTISEMENT
Sila keempat memiliki nilai luhur yang mencerminkan hak dan kewajiban yang sama dalam bermasyarakat. Dalam mengambil keputusan harus dilakukan dengan musyawarah untuk mufakat yang menjunjung tinggi dan menghargai setiap keputusan yang diambil.
Nilai luhur dalam sila terakhir yakni adanya sikap demokrasi yang mengatur keseimbangan hak dan kewajiban sesama warga negara, menghargai hak orang lain dan mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Kesimpulan
Lahirnya Pancasila merupakan karya yang digali dari nilai-nilai luhur yang hidup dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Mengingat bahwa di era digital ini, kita dituntut berlomba-lomba menciptakan inovasi dan berpikir kreatif sehingga ditakutkan banyak remaja yang melupakan jati diri bangsa. Kita harus waspada terhadap kemajuan teknologi karena dapat berdampak negatif. Kita bisa memulai dari mencintai diri sendiri dan melaksanakan nilai-nilai pancasila. Itu semua secara tidak langsung dapat mempertahankan keutuhan Pancasila.
ADVERTISEMENT