Konten dari Pengguna

Konsep Diri, Moral, Kreativitas dan Ciri-Cirinya Menurut Ahli

Zahra Maulida
Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
27 Oktober 2024 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahra Maulida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Menurut Rogers dalam Hall & Lindzey. (985), konsep utama dalam kepribadian adalah diri, yang mencakup ide, persepsi, dan nilai-nilai tentang kesadaran diri. Konsep diri meliputi identitas personal, pengalaman, peran, dan status sosial. Song dan Hattie membagi konsep diri menjadi akademis dan nonakademis (sosial dan penampilan diri). Pengembangan konsep diri positif sangat dipengaruhi oleh peran orang tua dan guru, terutama melalui komunikasi efektif. Menurut William D Brooks dalam Jalaludin Rakhmat (2015: 98), persepsi tentang diri ini bisa bersifat psikologis, sosial dan fisis.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri individu dengan konsep diri positif meliputi kemampuan menerima orang lain, keyakinan diri, penerimaan pujian tanpa rasa malu, kesadaran akan perbedaan, dan keinginan untuk berkembang. Sebaliknya, individu dengan konsep diri negatif cenderung pesimis, sensitif terhadap kritik, hiperkritis, dan merasa tidak disukai. Emosi juga berperan penting dalam pembentukan konsep diri, termasuk rasa takut, cemas, marah, bersalah, dan duka. Moral, yang berasal dari kata Latin "mos", merujuk pada perilaku yang sesuai dengan norma sosial. Nilai merupakan tolok ukur untuk menilai sesuatu, sementara sikap adalah kecenderungan seseorang dalam merespons situasi tertentu.
Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan menghasilkan gagasan baru yang dapat dikembangkan menjadi karya yang menarik. Perkembangan kreativitas sejalan dengan perkembangan kepribadian anak. Untuk meningkatkan kreativitas, diperlukan rangsangan terhadap ide, imajinasi, dan inovasi anak di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Proses kreatif melibatkan beberapa tahap: persiapan (mempelajari masalah), konsentrasi, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi/produksi. Melalui tahapan ini, anak-anak kreatif dapat menghasilkan ide, inovasi, atau produk baru yang bernilai.
ADVERTISEMENT