Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berbakat dan Berbeda: Profil Kognitif Anak Berkemampuan Tinggi
20 Oktober 2024 10:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Zahra Nur Rahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Anak-anak berbakat intelektual sering kali dianggap memiliki kemampuan berpikir dan belajar yang luar biasa dibandingkan dengan teman-temannya yang memiliki perkembangan biasa. Namun, penelitian terkait mengenai perbedaan spesifik dalam cara berpikir dan belajar antara kelompok ini belum sepenuhnya terungkap. Artikel yang diulas ini, berjudul "The Cognitive Profile of Intellectual Giftedness" oleh David Asensio, Jon Andoni Duñabeitia, dan Ana Fernández-Mera dari Universidad Nebrija, berfokus pada perbandingan kemampuan berpikir dan belajar antara anak-anak berbakat intelektual dan anak-anak dengan perkembangan biasa.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam berbagai kemampuan berpikir dan belajar seperti memori, perhatian, koordinasi, persepsi, dan penalaran antara kedua kelompok anak tersebut.
Metode Penelitian
Studi ini menggunakan tes berpikir dan belajar berbasis komputer yang dikenal sebagai Cognitive Assessment Battery (CAB) untuk mengukur kemampuan berpikir dan belajar pada 176 anak Spanyol berusia 8-17 tahun. Sampel terdiri dari dua kelompok: 113 anak dengan kemampuan tinggi yang didiagnosis secara resmi, dan 63 anak dengan perkembangan biasa. Tes ini mengukur kemampuan dalam lima area utama: Atensi, Persepsi, Memori, Penalaran, dan Koordinasi. Setiap area dibagi menjadi kemampuan yang spesifik seperti memori jangka pendek, perhatian terfokus, persepsi visual, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Hasil dan Temuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak berbakat intelektual menunjukkan hasil yang lebih baik dalam semua area berpikir dan belajar dibandingkan dengan anak-anak dengan perkembangan biasa. Perbedaan terbesar ditemukan pada kemampuan memori dan kemampuan mengatur pikiran seperti memori kerja, menaan diri, dan perhatian terbagi. Ini mendukung hipotesis bahwa anak-anak berbakat tidak hanya memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, tetapi juga memiliki keunggulan dalam kemampuan mengatur pikiran yang kompleks.
Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa tidak semua kemampuan berpikir dan belajar pada anak-anak berbakat lebih tinggi secara signifikan. Beberapa kemampuan, seperti perhatian terfokus dan perencanaan, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan antara anak berbakat dan anak dengan perkembangan biasa cenderung lebih menonjol pada tugas-tugas yang lebih kompleks dan memerlukan keterampilan mengatur pikiran tingkat tinggi.
ADVERTISEMENT
Pembahasan
Studi ini memperjelas bahwa anak-anak berbakat memiliki keunggulan dalam berpikir dan belajar yang tersebar di berbagai area, terutama yang melibatkan kemampuan mengatur pikiran. Kemampuan ini, seperti memori kerja dan perhatian terbagi, terkait erat dengan kemampuan berpikir abstrak dan beradaptasi dengan baik, yang merupakan ciri khas kecerdasan tinggi. Studi ini juga memberikan wawasan penting tentang pentingnya memberikan tantangan berpikir dan belajar yang sesuai bagi anak-anak berbakat agar mereka dapat memaksimalkan potensinya.
Selain itu, penulis menyoroti bahwa perkembangan awal dari kemampuan perseptual dan sensorimotor yang lebih cepat pada anak-anak berbakat dapat berkontribusi pada peningkatan IQ mereka di kemudian hari. Hal ini mendukung temuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa kemampuan verbal dan visuospatial cenderung berkembang lebih cepat pada anak-anak berbakat dibandingkan dengan anak-anak lainnya.
ADVERTISEMENT
Simpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak berbakat memiliki profil berpikir dan belajar yang unik dan berbeda dari anak-anak dengan perkembangan biasa. Mereka unggul dalam berbagai area berpikir dan belajar, terutama yang melibatkan kemampuan mengatur pikiran seperti memori kerja, menahan diri, dan perhatian terbagi. Ini menunjukkan bahwa anak-anak berbakat tidak hanya memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, tetapi juga memiliki keunggulan dalam kemampuan mengatur pikiran yang kompleks.
Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua kemampuan berpikir dan belajar pada anak-anak berbakat lebih tinggi secara signifikan. Perbedaan antara anak berbakat dan anak dengan perkembangan biasa cenderung lebih menonjol pada tugas-tugas yang lebih kompleks dan memerlukan keterampilan mengatur pikiran tingkat tinggi.