Konten dari Pengguna

Menjelajahi Dunia Anak: Pertumbuhan, Perkembangan, dan Keterampilan Motorik

Zahra Nur Rahma
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
15 September 2024 9:52 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahra Nur Rahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Orang Dewasa Sedang Bermain Bersama Anak Kecil (Sumber: https://www.pexels.com/).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Orang Dewasa Sedang Bermain Bersama Anak Kecil (Sumber: https://www.pexels.com/).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendahuluan
Pendidikan merupakan upaya penting untuk membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak menuju kedewasaan. Dalam konteks pendidikan, memahami perkembangan anak baik secara fisik maupun psikologis sangatlah penting, terutama dalam hal perkembangan psikomotorik. Perkembangan psikomotorik berkaitan erat dengan keterampilan fisik yang dikendalikan oleh sistem motorik, seperti kemampuan koordinasi, kelincahan, dan keterampilan motorik lainnya. Keterampilan ini penting karena berkontribusi pada perkembangan kognitif dan sosio-emosional anak. Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai konsep pertumbuhan, perkembangan, fase-fase penting dalam perkembangan anak, serta peran psikomotorik dalam pendidikan anak.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan dan Perkembangan: Pengertian dan Perbedaannya
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan fisik yang berlangsung secara biologis, bertahap, dan teratur. Ini mencakup perubahan ukuran tubuh, panjang, berat, serta perkembangan fisik yang lebih besar seperti struktur tulang dan otot. Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, terukur, dan memiliki batasan usia tertentu.
Perkembangan, di sisi lain, adalah proses perubahan yang melibatkan aspek-aspek psikologis, emosional, dan sosial menuju kematangan yang lebih tinggi. Perkembangan bersifat kualitatif dan tidak selalu dapat diukur secara fisik. Misalnya, peningkatan kemampuan berbicara, berpikir kritis, atau keterampilan berkomunikasi merupakan bagian dari perkembangan, meskipun tidak bisa diukur secara konkret seperti pertumbuhan fisik.
Ada beberapa perbedaan mendasar antara pertumbuhan dan perkembangan yang perlu dipahami:
ADVERTISEMENT
- Sifat: Pertumbuhan bersifat kuantitatif, di mana perubahan fisik dapat diukur, sementara perkembangan lebih kualitatif dan berfokus pada peningkatan kemampuan.
- Objek: Pertumbuhan mencakup objek fisik seperti tinggi badan dan berat badan, sementara perkembangan mencakup aspek fungsional, termasuk kemampuan kognitif dan psikologis.
- Waktu: Pertumbuhan biasanya terjadi hingga usia 20-22 tahun, sementara perkembangan dapat berlangsung seumur hidup.
- Kenampakan: Pertumbuhan bersifat konkret, dapat dilihat dan diukur, sementara perkembangan bersifat abstrak dan lebih sulit diamati.
- Perubahan: Pertumbuhan bersifat tidak dapat diubah (irreversible), sedangkan perkembangan dapat bersifat reversible tergantung pada situasi dan kondisi.
- Indikator: Pertumbuhan ditandai dengan perubahan fisik, sementara perkembangan lebih banyak terlihat dari perubahan sifat, kemampuan, atau tingkah laku.
ADVERTISEMENT
Fase-fase Pertumbuhan dan Perkembangan
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terdiri dari beberapa fase penting, yaitu:
1. Masa sebelum lahir (prenatal): Ini adalah masa sejak pembuahan hingga kelahiran. Pada fase ini, embrio berkembang menjadi janin yang terus tumbuh hingga siap lahir. Tahap ini sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan emosional ibu selama kehamilan.
2. Masa bayi baru lahir (newborn): Bayi yang baru lahir memiliki kondisi fisik dan mental yang sangat lemah dan bergantung sepenuhnya pada perawatan eksternal. Bayi dapat lahir secara prematur atau lebih lambat dari waktu perkiraan lahir, yang masing-masing memberikan tantangan dalam perawatan dan pertumbuhannya.
3. Masa bayi (babyhood): Ahli perkembangan membatasi fase ini hingga dua tahun pertama kehidupan. Ini adalah periode penting di mana perkembangan fisik dan psikologis bayi mulai terbentuk. Pada masa ini, anak mulai menunjukkan kemandirian yang semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
4. Masa kanak-kanak awal (early childhood): Berlangsung dari usia 2 hingga 6 tahun. Anak mulai menunjukkan kematangan dalam berbagai aspek, seperti keterampilan berkomunikasi, kemampuan berpikir, dan interaksi sosial.
5. Masa kanak-kanak akhir (later childhood): Fase ini berlangsung dari usia 6 hingga masa pubertas. Periode ini dikenal sebagai masa pertumbuhan fisik dan mental yang pesat, di mana anak mulai menunjukkan tanda-tanda kemandirian dan kesiapan memasuki masa remaja.
6. Masa puber (puberty): Masa pubertas menandai peralihan dari masa kanak-kanak ke remaja, yang biasanya berlangsung dari usia 12 hingga 17 tahun. Ini adalah masa penting bagi anak untuk mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan emosional menuju kedewasaan.
7. Masa remaja (adolescence): Masa ini berlangsung dari usia 12 hingga 21 tahun. Perubahan fisik, mental, dan emosional yang dialami pada masa remaja sering kali menimbulkan tantangan tersendiri, baik bagi anak maupun orang tua. Pada masa ini, anak mulai mencari identitas dirinya dan berinteraksi lebih intens dengan lingkungan sosial.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Psikomotorik: Pentingnya dalam Pendidikan
Perkembangan psikomotorik mencakup keterampilan fisik yang dihasilkan dari koordinasi otot dan sistem saraf. Ini mencakup gerakan-gerakan yang terkoordinasi seperti berjalan, berlari, menulis, serta aktivitas lain yang melibatkan keterampilan motorik kasar dan halus. Dalam konteks pendidikan, perkembangan psikomotorik sangat penting karena dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan sosioemosional anak.
Perkembangan psikomotorik terbagi menjadi dua jenis:
1. Motorik kasar: Melibatkan otot-otot besar, seperti yang digunakan untuk berlari, melompat, atau memanjat. Keterampilan motorik kasar mulai berkembang sejak anak belajar berjalan di tahun pertama kehidupan.
2. Motorik halus: Melibatkan otot-otot kecil, seperti yang digunakan untuk menulis, menggambar, atau mengancingkan baju. Keterampilan ini cenderung berkembang lebih lambat dan membutuhkan latihan yang lebih spesifik.
ADVERTISEMENT
Tahapan perkembangan psikomotorik meliputi:
- Tahap formulasi rencana: Di mana anak mulai belajar merencanakan gerakan-gerakan tertentu melalui pengamatan dan latihan.
- Tahap latihan: Anak berlatih menguasai gerakan fisik tertentu dengan bantuan dari pendidik atau orang tua.
- Tahap otonom: Pada tahap ini, anak sudah mampu melakukan gerakan secara mandiri tanpa perlu bantuan atau pengawasan langsung.
Perbedaan Psikomotorik antara Anak Laki-laki dan Perempuan
Perkembangan psikomotorik antara anak laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan. Anak laki-laki umumnya lebih unggul dalam keterampilan motorik kasar, seperti berlari dan melompat, sementara anak perempuan lebih unggul dalam keterampilan motorik halus, seperti menulis dan menggambar. Hal ini disebabkan oleh perbedaan fisik dan hormonal yang dimiliki oleh masing-masing jenis kelamin.
ADVERTISEMENT
Namun, penting untuk diingat bahwa perbedaan ini bukanlah batasan mutlak. Dengan pendekatan pendidikan yang tepat, perbedaan dalam keterampilan psikomotorik ini dapat diseimbangkan. Pendidik dapat menerapkan metode pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan keterampilan motorik kasar dan halus secara seimbang, serta menggunakan pendekatan individual untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Peran Lingkungan dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Lingkungan memiliki peran besar dalam mendukung atau menghambat perkembangan anak. Lingkungan yang sehat, penuh kasih sayang, dan mendukung dapat membantu anak tumbuh dan berkembang dengan baik, baik secara fisik maupun mental. Sebaliknya, lingkungan yang tidak mendukung dapat menimbulkan hambatan bagi anak dalam mencapai potensi maksimalnya.
Misalnya, anak yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang stabil cenderung memiliki perkembangan psikologis yang lebih baik dibandingkan anak yang tumbuh di lingkungan yang kurang stabil secara emosional. Faktor-faktor seperti kondisi ekonomi, tingkat pendidikan orang tua, serta akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan juga berpengaruh besar terhadap perkembangan anak.
ADVERTISEMENT
Tantangan Perkembangan Psikomotorik di Era Digital
Di era digital, perkembangan psikomotorik anak sering kali menghadapi tantangan dari penggunaan gadget yang berlebihan. Jika tidak diawasi, anak-anak dapat kehilangan kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang mendukung perkembangan motorik mereka. Orang tua dan pendidik harus mengambil langkah-langkah untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan aktivitas fisik yang mendukung perkembangan motorik.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendukung perkembangan psikomotorik di era digital adalah dengan mengatur batasan waktu penggunaan gadget (screen time), melibatkan anak dalam permainan fisik seperti bermain bola atau menggambar, serta memberikan edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik untuk kesehatan dan perkembangan mereka. Teknologi juga dapat digunakan secara positif, misalnya dengan aplikasi pembelajaran yang mendorong aktivitas motorik melalui permainan interaktif yang melibatkan gerakan fisik.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari faktor biologis, psikologis, hingga lingkungan. Perkembangan psikomotorik memiliki peran penting dalam membentuk kognisi dan emosi anak, dan oleh karena itu, pendidik harus memperhatikan aspek ini dalam proses pembelajaran. Keterampilan motorik kasar dan halus harus dilatih
secara seimbang untuk mendukung perkembangan anak secara optimal. Selain itu, lingkungan yang mendukung, baik di rumah maupun di sekolah, sangat penting untuk membantu anak mencapai potensi maksimal mereka.
Pertanyaan dan Jawaban:
1. Apakah ada perbedaan dalam perkembangan psikomotorik antara siswa laki-laki dan perempuan? Jika iya, bagaimana perbedaan tersebut dapat diadaptasi dalam pembelajaran, khususnya di sekolah dasar?
Ada, perbedaan ini dapat diadaptasi melalui keseimbangan aktivitas fisik dan kognitif, serta pendekatan individual oleh guru. Guru harus memahami kebutuhan tiap siswa dan menyusun pembelajaran yang melibatkan keterampilan motorik kasar dan halus, baik untuk siswa laki-laki maupun perempuan.
ADVERTISEMENT
2. Seberapa besar peran lingkungan dalam menentukan kecepatan dan kualitas pertumbuhan fisik serta perkembangan psikologis seorang anak?
Lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang tumbuh di lingkungan yang mendukung, seperti keluarga yang stabil dan pendidikan yang baik, cenderung mengalami perkembangan yang lebih optimal dibandingkan anak yang tumbuh di lingkungan yang kurang mendukung.
3. Mengapa teori Vygotsky yang sosiokultural sering digunakan dalam bidang psikologi?
Teori Vygotsky sering digunakan karena menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif anak. Teori ini menjelaskan bahwa perkembangan mental dan kemampuan kognitif individu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, terutama melalui interaksi dengan orang lain.
4. Bagaimana cara mengatasi tantangan dalam merangsang perkembangan psikomotorik pada anak di era digital?
ADVERTISEMENT
Cara mengatasi tantangan ini adalah dengan mengatur batasan screen time, mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik, dan menggunakan teknologi secara positif melalui permainan interaktif yang melibatkan gerakan fisik.
5. Apa saja keterampilan motorik kasar dan halus yang perlu dikembangkan pada anak?
Keterampilan motorik kasar mencakup berlari, melompat, dan memanjat, sedangkan keterampilan motorik halus mencakup menulis, menggambar, dan menggunakan tangan untuk aktivitas yang memerlukan ketepatan, seperti mengancingkan baju atau memasang manik-manik.