Konten dari Pengguna

Menjelajahi Lautan Pengetahuan: Berlayar Bersama Teori Belajar yang Beragam

Zahra Nur Rahma
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
29 September 2024 9:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahra Nur Rahma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proses Pembelajaran di Sebuah Ruang Kelas. (Sumber: https://www.pexels.com/).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses Pembelajaran di Sebuah Ruang Kelas. (Sumber: https://www.pexels.com/).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konsep Kematangan: Membangun Pondasi untuk Belajar
ADVERTISEMENT
Contoh: Anak-anak perlu mencapai perkembangan kematangan tertentu dalam keterampilan berpikir dan fisik sebelum mereka mulai dapat menguasai seperti membaca atau matematika.
Contoh: Individu yang belum mencapai tahapan tertentu terdapat kemungkinan individu tersebut menghadapi kesulitan dengan metode yang membutuhkan pemikiran yang abstrak atau penyelesaian masalah yang kompleks. Sebaliknya, bagi individu yang sudah mencapai kematangan yang cukup atau lebih akan lebih mudah dalam menyerap informasi dan terhubung dalam pembelajaran yang lebih kompleks.
Teori Behavioristik: Belajar sebagai Perolehan Pengetahuan
ADVERTISEMENT
Hukum Belajar Behavioristik:
ADVERTISEMENT
Teori Humanistik: Belajar sebagai Aktualisasi Diri
Tokoh Utama:
ADVERTISEMENT
Aplikasi dalam Pendidikan
Perbedaan Utama
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Pembahasan ini memberikan pemahaman tentang konsep kematangan dan dua teori belajar yang berbeda: Behavioristik dan Humanistik. Kedua teori ini memberikan perspektif yang berbeda tentang proses belajar, dan keduanya memiliki peran penting dalam pendidikan.
Dosen Pembimbing: Ibu Maolidah, M. Psi.