Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Memahami Jenis-Jenis Gaya Belajar: Visual, Auditori, dan Kinestetik
24 Oktober 2024 16:53 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Zahra Salbiyah Aniqah Syach tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam menerima dan memproses informasi yang dikenal sebagai gaya belajar. Dengan memahami gaya belajar, guru maupun siswa dapat menemukan cara belajar yang paling efektif. Secara umum, gaya belajar terbagi menjadi tiga kategori utama, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Berikut ini penjelasannya!
ADVERTISEMENT
1. Gaya Belajar Visual
Siswa dengan gaya belajar visual cenderung lebih mudah memahami informasi yang disajikan dalam bentuk gambar, diagram, atau yang lainnya. Mereka lebih tertarik melihat informasi secara langsung melalui teks, grafik, atau berupa ilustrasi. Siswa dengan gaya belajar seperti ini biasanya memiliki kemampuan yang baik dalam mengingat detail, seperti warna, bentuk, dan pola. Ciri-ciri gaya belajar visual, sebagai berikut:
a. Suka membaca dan melihat gambar. Siswa dengan gaya belajar visual cenderung lebih nyaman dan tertarik pada materi yang disajikan dalam bentuk teks dan gambar. Umumnya, mereka lebih suka membaca buku, artikel, atau dokumen-dokumen yang memiliki ilustrasi dengan jelas. Orang yang memiliki gaya belajar visual cenderung berfokus pada visualisasi informasi, sehingga gambar atau ilustrasi dalam teks sangat membantu mereka dalam memahami informasi atau materi pelajaran.
ADVERTISEMENT
b. Lebih mudah mengingat sesuatu yang dilihat daripada yang didengar. Ketika mempelajari materi pelajaran baru, siswa dengan gaya belajar visual lebih cepat mengingat hal-hal yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Individu dengan gaya belajar visual, mungkin akan mengalami kesulitan untuk mengingat penyampaian materi secara lisan yang panjang, tetapi mereka akan mudah untuk mengingat materi pelajaran yang disajikan melalui PowerPoint atau hal-hal lainnya terkait materi yang dapat dilihatnya. Proses pengolahan informasi ini biasanya berkaitan dengan kecenderungan mereka dalam memahami materi pelajaran dalam bentuk visual, seperti warna, tata letak, atau visualisasi yang kuat.
c. Suka membuat catatan atau menggunakan grafik untuk membantu pemahaman. Siswa dengan gaya belajar visual seringkali membuat catatan selama pelajaran di kelas. Hal ini dilakukan mereka untuk membantunya dalam mengingat dan memahami materi tertentu. Individu tersebut mungkin tidak hanya menulis teksnya, tetapi juga dapat menambahkan diagram, peta konsep, atau tabel agar materi terlihat lebih terstruktur. Penggunaan warna yang menarik atau simbol-simbol tertentu juga seringkali digunakan oleh individu dengan gaya belajar visual untuk mengolah dan memahami informasi yang diterimanya menjadi lebih mudah.
ADVERTISEMENT
2. Gaya Belajar Auditori
Siswa dengan gaya belajar auditori lebih efektif dalam menerima informasi melalui pendengarannya. Mereka cenderung belajar dengan mendengarkan penjelasan dari guru, ceramah, dan diskusi di kelas. Mereka memiliki kemampuan untuk menangkap dan mengingat informasi yang didengarnya daripada apa yang dilihatnya. Ciri-ciri gaya belajar auditori, sebagai berikut:
a. Suka mendengarkan ceramah atau penjelasan. Siswa dengan gaya belajar auditori biasanya lebih menyukai penjelasan dari guru secara langsung. Mereka akan lebih fokus ketika mendengarkan materi yang disampaikan secara verbal daripada harus membaca teks di dalam buku atau sumber lainnya.
b. Lebih mudah mengingat informasi melalui diskusi atau mendengarkan audio. Bagi siswa dengan gaya belajar auditori, berbicara atau mendengarkan adalah metode efektif dalam menyerap dan memahami materi pelajaran. Mereka seringkali mengingat isi pembelajaran melalui diskusi kelas, ceramah, seminar, atau mendengarkan rekaman audio pembelajaran. Siswa dengan gaya belajar auditori cenderung memproses informasi dengan cara berbicara atau mengulang materi secara lisan. Mereka akan senang berdiskusi dengan teman sebaya atau guru untuk memastikan pemahamannya terhadap konsep materi tertentu. Selain itu, siswa auditori seringkali lebih sensitif terhadap intonasi, nada suara, dan ritme. Suara atau musik tertentu dianggap dapat membantunya untuk berkonsentrasi. Mereka juga mungkin akan lebih senang ketika belajar sambil mendengarkan musik atau rekaman materi.
ADVERTISEMENT
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar melalui gerakan fisik atau aktivitas langsung dalam menyerap dan memahami suatu informasi. Siswa dengan gaya belajar kinestetik akan lebih nyaman belajar melalui aktivitas fisik atau praktik secara langsung. Mereka seringkali sulit untuk duduk diam dalam waktu yang lama, mereka akan lebih suka untuk melakukan gerakan-gerakan dalam belajar, bukan hanya dengan membaca atau mendengarkannya saja. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik, sebagai berikut:
a. Suka bergerak saat belajar, seperti berjalan atau menggerakkan tangan. Siswa dengan gaya belajar kinestetik seringkali merasa lebih nyaman ketika mereka mampu melakukan gerakan-gerakan selama proses belajar. Misalnya, mereka mungkin lebih suka berjalan-jalan sambil membaca atau berbicara terkait materi pelajaran, atau menggerakkan tangan saat berpikir atau menjelaskan konsep tertentu. Melalui aktivitas fisik dapat membantu mereka untuk fokus dan menyerap informasi dengan lebih baik.
ADVERTISEMENT
b. Menikmati aktivitas fisik atau kegiatan yang melibatkan sentuhan. Individu dengan gaya belajar kinestetik cenderung menikmati tugas yang melibatkan penggunaan tangan atau tubuh mereka. Misalnya, mereka akan lebih senang dalam pembuatan kerajinan, menggambar atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan aktivitas fisik.
c. Sulit untuk berkonsentrasi jika harus duduk lama tanpa aktivitas fisik yang dilakukan. Siswa dengan gaya belajar kinestetik seringkali kesulitan untuk duduk diam dalam waktu yang lama, seperti saat mendengarkan ceramah atau membaca dalam jangka waktu panjang. Mereka akan membutuhkan aktivitas fisik yang memungkinkan mereka untuk bergerak agar dapat fokus dan berkonsentrasi.
Mengakomodasi Gaya Belajar dalam Pembelajaran
Setiap siswa memiliki gabungan dari ketiga gaya belajar ini, meskipun mereka mungkin lebih dominan pada salah satu gaya belajar. Dalam hal ini, seorang guru perlu menyusun strategi pembelajaran yang fleksibel dan bervariasi untuk mengakomodasi semua tipe belajar siswa. Menggabungkan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik dalam pembelajaran dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Dengan memahami gaya belajar masing-masing siswa, guru dapat menyesuaikan metode pengajaran untuk meningkatkan hasil belajar, membantu siswa merasa lebih nyaman ketika belajar, serta mampu memotivasi siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
ADVERTISEMENT
Dalam mengakomodasi ketiga gaya belajar ini, guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang interaktif. Salah satu pendekatan yang efektif adalah menggunakan model pembelajaran berbasis multisensori yang melibatkan lebih dari satu indra dalam proses pembelajaran. Misalnya, guru dapat memadukan visual dengan auditori melalui presentasi yang disertai narasi, atau menggabungkan visual dengan kinestetik melalui berbagai aktivitas berbasis proyek.
Pendekatan kolaboratif juga dapat membantu dalam mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa. Dengan menerapkan metode diskusi kelompok atau pembelajaran berbasis proyek, siswa dapat memanfaatkan kekuatan gaya belajar mereka. Siswa dengan gaya belajar visual dapat mengambil peran dalam membuat peta konsep atau grafik, siswa dengan gaya belajar auditori dapat memimpin diskusi atau presentasi, sementara siswa dengan gaya belajar kinestetik dapat terlibat dalam penyusunan materi fisik yang berkaitan dengan proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, memahami dan mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa, seperti gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik merupakan langkah penting dalam menciptakan pengalaman belajar yang efektif bagi siswa. Guru dapat menyesuaikan metode pengajarannya dengan gaya belajar siswa, sehingga siswa tersebut akan merasa lebih nyaman dan terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi dan interaktif, siswa dapat belajar sesuai dengan preferensinya dan lebih termotivasi untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Pemahaman terhadap perbedaan gaya belajar ini tidak hanya mendukung keberhasilan akademik siswa, tetapi juga mampu membangun kepercayaan diri dan kemandirian siswa dalam menjelajahi potensi yang dimilikinya.