Konten dari Pengguna

Mengapa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Belum Bisa Diterapkan di Indonesia?

Zahrah Aulia
Saya adalah pelajar SMA Citra Berkat
29 Januari 2025 14:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahrah Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Energi nuklir adalah salah satu green energy yang merupakan suatu potensi besar bagi Indonesia. Nuklir memenuhi kriteria green energy yaitu tidak adanya emisi yang dihasilkan, mempunyai footprint yang relatif kecil, sumber energi yang tidak merusak ekosistem, harus memperhatikan pengelolaan limbah, berkelanjutan, dan terjangkau. Energi nuklir dianggap lebih efisien dalam menghasilkan energi dibandingkan sumber energi ramah lingkungan yang lain. Jika mendengar nuklir pasti kita akan merasa takut dan penasaran bagaimana cara penggunaannya. Secara umum, penggunaan energi nuklir dibagi menjadi dua tipe, yakni energi nuklir yang digunakan dayanya, dan penggunaan non-daya dari energi nuklir yaitu radiasi yang dipaparkannya. Indonesia sendiri memiliki potensi untuk memanfaatkan energi nuklir yang besar. Memanfaatkan energi nuklir diperlukan uranium dan thorium sebagai radioaktif yang digunakan untuk bahan bakar nuklir. Menurut BRIN Indonesia memiliki potensi sekitar 90 ribu ton uranium dan 140 ribu ton thorium. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia mampu untuk memanfaatkan PLTN. Namun, banyak sekali pertimbangan dan tantangan lain yang dihadapi Indonesia untuk merealisasikan PLTN sebagai sumber listrik. Tantangan yang Dihadapi dalam Menerapkan PLTN(Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) 1.) Indonesia berada di Ring Of Fire Berada di Ring of Fire artinya akan mengalami berbagai bentuk bencana alam seperti gempa dan meletusnya gunung berapi menjadi sebuah tantangan besar. Nuklir yang digunakan memiliki peluang tinggi untuk meledak jika terjadi salah satu dari bencana alam tersebut.
ADVERTISEMENT
2.) Perlunya SDM kualitas tinggi Membangun PLTN yang berada di Ring Of Fire pastinya akan membutuhkan SDM yang berkualitas tinggi. Di Indonesia, hal ini masih sedikit orang yang mempeljari nuklir, bahkan hanya ada tiga perguruan tinggi yang menyediakan jurusan nuklir, sehingga saat ini SDM di Indonesia belum mampu untuk menegakan PLTN.
3.) Masyarakat belum siap Banyak masyarakat masih tabu terhadap energi nuklir dan menganggap bahwa energi nuklir berbahaya, sehingga ditakuti oleh masyarakat. Hingga saat ini, masyarakat masih melalui perdebatan mengenai penggunaan PLTN di Indonesia.
4 ) Kurangnya infrastruktur dan teknologi yang tinggi Membangun pembangkit nuklir tentunya memerlukan infrastruktur dan teknologi yang memadai. Saat ini, Indonesia belum mampu untuk membangun infrastruktur dan teknologi yang berkualitas tinggi. Saat ini Indonesia belum memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Namun, pemanfaatan energi nuklir sudah diterapkan di bidang lain seperti pertanian dan kesehatan. Pemanfaatan nuklir di bidang pertanian dapat dilakukan untuk menghasilkan bibit yang unggul, sedangkan dalam bidang kesehatan digunakan untuk diagnosis penyakit, terapi radiasi, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT