Konten dari Pengguna

Permasalahan Umum: Dampak Orang Tua Egois terhadap Anaknya

Zahrah Aulia
Saya adalah pelajar SMA Citra Berkat
28 Januari 2025 18:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahrah Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Ketidakpastian, ekspektasi, dan problematika keluarga tentunya akan memberikan tekanan bagi anaknya. Namun, peran setiap anggota dalam keluarga sangat penting untuk saling memahami, terlebih lagi orang tua yang tentunya lebih dewasa dan berpengalaman dalam menjalani hidup. Nyatanya banyak sekali orang tua yang egois, memikirkan diri sendiri tanpa memperhitungkan konsekuensi terhadap anak-anaknya. Mengapa seseorang bisa menjadi egois?Seseorang yang egois adalah seseorang yang selalu dituruti dalam setiap permintaannya. Pengambilan keputusan yang diambil selalu terpaku berdasarkan keinginan dan tidak melihat kondisi situasi orang sekitar. Sehingga seseorang yang egois tidak dapat berempati terhadap orang-orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Dampak yang Ditimbulkan Anak yang menghadapi orang tua yang egois akan tidak bisa memberikan komunikasi yang baik untuk anak-anaknya melainkan membuat suatu hubungan komunikasi satu arah dengan keputusan yang bulat. Pilihan-pilihan pada anak juga terbatas karena keinginan yang selalu terpaku pada orang tua. Orang tua yang egois juga terkadang melepaskan atau meninggalkan anaknya untuk kepentingan dirinya sendiri. Orang tua yang egois akan mempengaruhi sikap anaknya. Mereka akan cenderung egois seperti orang tuanya, tidak menerima diri sendiri dalam suatu hubungan, dan mereka cenderung fokus terhadap apa yang harus dilakukan dalam menghadapi keegoisan orang tuanya. Anak yang menghadapi orang tua yang egois juga akan memiliki self esteem dan self confidence yang rendah akibat penolakan dan pengabaian yang dilakukan oleh orang tua. Menurut data survei Liputan6, orang tua yang menganggap mengajari anak agar tidak selfish di Indonesia hanya sebesar 14 persen. Meskipun begitu, menjadi orang yang tidak egois dapat dipelajari dalam kehidupan ini, mulai dari bersimpati, empati, dan koneksi terhadap orang lain. Hal ini dapat memberikan kita pelajaran-pelajaran hidup dari pengalaman hidup orang lain. Begitu juga kita dapat mengerti situasi yang dialami oleh orang lain, sehingga dapat mengambil keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan.
ADVERTISEMENT