Konten dari Pengguna

Toksoplasma: Parasit yang Membuat Kucing Dianggap Bahaya bagi Perempuan

Zahrah Aulia
Saya adalah pelajar SMA Citra Berkat
20 Januari 2025 13:12 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahrah Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Gambar Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Gambar Pribadi
ADVERTISEMENT
Kucing adalah hewan mamalia yang dianggap dapat memberikan dampak negatif bagi perempuan. Hewan mamalia ini biasa dipelihara oleh banyak kalangan karena kelucuannya. Memelihara hewan merupakan suatu kegiatan yang menghibur, tetapi dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan. Masih banyak masyarakat juga yang masih tidak menerima bahwa kucing dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan perempuan. Faktanya, kucing dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan, seperti sulit hamil, keguguran, cacat janin, dan lain-lain. Namun, kucing bukan menjadi penyebab langsung melainkan parasit toksoplasma. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, kucing bisa terkena parasit toksoplasma setelah memakan burung dan tikus yang terinfeksi parasit tersebut. Meskipun begitu, memelihara kucing bukan berarti dapat mempengaruhi persebaran parasit toksoplasma. Persebaran parasit toksoplasma dapat dihindari dengan membersihkan kandang kucing, terlebih lagi litter boxnya dengan peralatan yang sesuai dan memenuhi peralatan kebersihan seperti menggunakan sarung tangan, masker, dan lain-lain. Menjaga kucing dalam dietnya juga perlu agar kucing tidak memakan hewan dari luar maupun daging mentah yang mengandung parasit toksoplasma. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kucing untuk tetap di rumah (indoor cat). Menjaga interaksi dengan kucing juga penting untuk menghindari persebaran toksoplasma apabila dimiliki kucing.
ADVERTISEMENT