Konten dari Pengguna

Potensi dan Tantangan Farmasi Halal di Indonesia dan Malaysia

Zahrani Safitri Lubis
Mahasiswa Ekonomi Syariah IPB University
12 Maret 2022 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahrani Safitri Lubis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Platform desain Canva
zoom-in-whitePerbesar
Platform desain Canva
ADVERTISEMENT
Gaya hidup halal atau halal lifestyle terus mengalami progres yang cukup baik dan menjadi tren baru di beberapa negara. Halal lifestyle berupa industri halal yang sedang menjadi tren belakangan ini terdiri dari beberapa sektor, yaitu keuangan Islam, makanan dan minuman halal, farmasi halal, fesyen muslim, kosmetik halal, pariwisata ramah muslim, dan media rekreasi.
ADVERTISEMENT
Industri halal terus mengalami peningkatan di setiap tahunnya, hal tersebut ditunjukkan berdasarkan laporan State of Global Islamic Economic Report 2020-2021 bahwa total tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia pada tahun 2019 mencapai 2.02 trilliun untuk enam sektor industri halal, yaitu makanan, farmasi, kosmetik, fesyen, pariwisata, dan media rekreasi. Tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia pada tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 3.2% dari tahun 2018. Selain itu, Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa industri halal terus menunjukkan eksistensinya di pasar industri dunia.
Salah satu sektor industri halal yang cukup menarik perhatian di beberapa negara adalah sektor farmasi halal. Farmasi halal merupakan produk obat-obatan yang diproduksi dengan bahan baku yang halal, yaitu hewan, tumbuhan, zat organik, zat anorganik, pengolahan dan ekstraksi yang sesuai dengan syariat Islam. Produk farmasi halal tidak hanya terbebas dari bahan baku dan pengelolaan haram, tetapi juga harus tayyib.
ADVERTISEMENT
Farmasi halal global mengalami peningkatan yang cukup baik yang ditunjukkan berdasarkan State of The Global Islamic Report 2020/2021 bahwa pembelanjaan konsumen muslim untuk produk farmasi naik sebesar 2.3% dari 92 miliar dolar pada tahun 2018, artinya terjadi peningkatan pembelanjaan produk farmasi pada tahun 2019 menjadi 94 miliar dolar. Selain itu, konsumsi muslim terhadap produk farmasi dan dan kimia dari tahun 2013-2017 menunjukkan tren yang meningkat.
Potensi dan Tantangan Farmasi Halal Di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan sektor farmasi halal yang cukup signifikan yang ditunjukkan berdasarkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 bahwa kontribusi PDB industri kimia, farmasi, dan obat tradisional mengalami kenaikan selama lima tahun. Pada tahun 2018 pertumbuhan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional pada triwulan III sebesar 3,91%. Selain itu konsumsi masyarakat Indonesia untuk farmasi halal mencapai USD 5 miliar atau berada pada urutan ke-4 pada konsumsi farmasi dunia. Peningkatan pada sektor farmasi halal di Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus meningkat dan berkembang.
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor yang yang menyebabkan besar potensi farmasi halal di Indonesia adalah jumlah populasi muslim yang terus meningkat. Dengan meningkatnya populasi muslim di Indonesia, akan membuat permintaan terhadap obat juga akan meningkat. Selain populasi muslim yang terus meningkat, faktor lainnya yaitu perubahan cuaca yang sulit diperkirakan akibat pemanasan global, meningkatnya jumlah pekerja yang aktif sampai harus lembur kerja, sehingga butuh mengonsumsi vitamin dan suplemen supaya tubuh tetap sehat.
Meskipun Indonesia memiliki potensi besar pada sektor farmasi halal, masih banyak tantangan yang terjadi dan menjadi hambatan dalam berkembangnya farmasi halal di Indonesia. Tantangan yang terjadi pada sektor farmasi halal Di Indonesia, yaitu kurangnya ketelusuran bahan baku obat dalam negeri, masih kurangnya industri yang memasok obat di hulu, kurangnya kebijakan yang berpihak pada pengembangan industri bahan baku farmasi, dan terbatasnya produk obat yang tersertifikasi halal.
ADVERTISEMENT
Potensi dan Tantangan Farmasi Halal Di Malaysia
Malaysia dianggap sebagai pemimpin pasar obat-obatan halal karena menjadi negara yang memperkenalkan standar baru untuk obat obatan halal yang terdapat dalam standar Malaysia MS2424:2012 tentang pedoman umum farmasi halal yang mengatur seluruh rantai produksi industri farmasi mulai dari pemrosesan, penanganan, pengemasan, pelabelan, distribusi, penyimpanan, tampilan obat-obatan, dan suplemen kesehatan. Beberapa standar farmasi halal Malaysia, yaitu tidak mengandung bagian hewan haram dan hewan yang tidak disembelih menurut syariah Islam, aman untuk dikonsumsi, tidak beracun, tidak memabukkan, tidak berbahaya bagi Kesehatan, tidak diproduksi menggunakan peralatan yang terkena najis, obat-obatan halal yang tidak bersentuhan langsung dengan barang haram dan lainnya.
Sektor farmasi halal Malaysia menunjukkan peningkatan yang cukup baik, hal tersebut ditunjukkan berdasarkan State of The Global Islamic Report bahwa Malaysia menduduki peringkat kedua di sektor farmasi dan kosmetik halal. Selain itu, berdasarkan halal development corporation bahwa potensi industri farmasi halal Malaysia untuk mencapai rekor global sebesar 23% yang menempati urutan kedua setelah makanan dan minuman yaitu sebesar 35%, artinya farmasi halal di Malaysia memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
ADVERTISEMENT
Beberapa faktor yang membuat besar potensi berkembangnya farmasi halal di Malaysia adalah populasi muslim yang terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2020, populasi muslim di Malaysia sebesar 69% dari total penduduk, populasi muslim tersebut meningkat dari tahun 2019. Selain itu terdapat sebuah grup konglomerat Malaysia yang mengembangkan obat biosimilar halal pertama di dunia dan perusahaan-perusahaan Malaysia sedang mendorong sertifikasi farmasi halal.
Di balik besarnya potensi berkembang farmasi halal di Malaysia, terdapat tantangan yang terjadi sehingga dapat membuat terhambatnya farmasi halal di Malaysia untuk berkembang. Beberapa tantangannya, yaitu sulitnya mendapatkan bahan baku halal, presepsi konsumen terhadap sertifikat halal JAKIM, tidak adanya dukungan yang baik dari kerangka hukum dan administrasi yang memadai, banyak manipulator penyalahgunaan sertifikat halal yang menyimpang.
ADVERTISEMENT
Industri farmasi halal berpotensi besar untuk terus berkembang, hal tersebut didukung dengan cepatnya peningkatan populasi muslim di dunia. Bahkan pada tahun 2050, total penduduk bumi yang memeluk Islam diprediksi menjadi 2,8 miliar jiwa atau sekitar sepertiga dari penduduk dunia (Mastercard, 2018). Meningkatnya populasi muslim dunia membuat permintaan terhadap farmasi halal juga semakin meningkat karena akan semakin banyak orang yang membutuhkan obat-obatan halal. Dan diharapkan tantangan yang terjadi pada industri farmasi halal dapat segera terselesaikan supaya farmasi halal dunia dapat semakin cepat berkembang.