Konten dari Pengguna

Bagaimana Seorang Muslimat Berpenampilan

Zahra Nurhaliza
student of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
18 Desember 2021 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahra Nurhaliza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Zaman yang kian modern ini, banyak mendatangkan inovasi baru, setiap insan akhirnya berlomba-lomba untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang kemudian hal tersebut diikuti oleh banyak orang. Salah satu contohnya adalah tren dalam berpakaian untuk keluar rumah atau ketika hangout, baik untuk laki-laki maupun perempuan.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, banyak dari Wanita Muslimat yang melupakan kewajibannya dalam menutup aurat. Padahal Allah sudah memerintahkan kita untuk menutup aurat. Dalam surah an-Nur ayat 31 Allah SWT berfirman,
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
ADVERTISEMENT
Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa selaku umat muslim, wajib menutup aurat, dan menundukkan pandangan dari sesuatu yang tidak Allah ridai, dan seharusnya para wanita Muslimat memakai jilbabnya hingga menutupi bagian dada, bukan hanya untuk menutupi bagian kepala saja, karena tren saat ini membuat banyak perempuan melupakan kewajiban yang satu ini, mereka taat menggunakan hijab, namun hijab itu malah dililit ke bagian belakang leher, hingga memperlihatkan bagian dadanya.
Itu artinya, dia masih setengah-setengah dalam menjalankan perintah-Nya, Para ulama sepakat bahwa aurat perempuan merdeka di hadapan lelaki asing adalah seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan.
wanita muslimah (sumber: dokumen pribadi)
Dalam ayat yang lain, Allah SWT berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-Ahzaab:59)
ADVERTISEMENT
Sudah jelas bahwa memakai jilbab adalah kewajiban untuk semua Muslimat, bukan hanya untuk para istri nabi. Dan fungsi jilbab di sini adalah sebagai pelindung diri dari tatapan ‘kotor’ para lelaki yang tidak bisa menjaga pandangannya.
Sedikit pengalaman, waktu itu ketika saya sedang berada di pusat kota, untuk membeli keperluan, dari kejauhan saya melihat jelas ada sekelompok laki-laki yang sedang berkumpul seperti yang sedang menunggu di pinggir jalan, kemudian saya melihat ada dua orang perempuan yang memakai celana jeans panjang, dan atasan kaus polos yang terlihat sangat pas di bajunya, hingga menampakkan lekukan tubuhnya, dan dengan rambutnya yang diikat, melewati jalan tersebut, kemudian sekelompok lelaki itu terlihat seperti menggodanya dengan siulan, dan juga dengan sapaan basa-basi, namun tak dihiraukannya sapaan itu oleh kedua perempuan tersebut, tak lama dari itu seorang perempuan lewat di jalan yang sama, namun kali ini perempuan tersebut, memakai pakaian yang sangat tertutup, memakai hijab yang sesuai syariat, dan memakai kaus kaki, sangat berbeda dengan yang sebelumnya, dan ketika perempuan itu melewati sekelompok laki-laki tersebut, tidak ada yang menghiraukannya satupun, semacam laki-laki tersebut tidak tertarik untuk menggodanya.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuat saya berpikir lagi, ternyata di situlah mengapa Allah perintahkan hamba-Nya untuk menutup aurat mereka. Untuk menjaga dari pikiran buruk para lelaki yang kurang bisa menjaga pandangannya, bagaimanapun, seorang lelaki pasti mudah sekali untuk menggoda para perempuan yang membuka auratnya, dan yang sudah bisa menutup auratnya pun harus bisa menjaga sikapnya di hadapan para lelaki.
Mungkin untuk memulainya memang sulit, dahulu saya pun seperti itu, masih labil, dan sering buka-tutup jilbab, namun saya sadar, bahwa memakai kerudung itu sangatlah wajib bagi Muslimat dan memang perlu paksaan.
Kemudian Rasulullah saw. Bersabda “dua golongan penghuni neraka yang aku tidak pernah melihat keduanya, yaitu kaum yang membawa cemeti seperti seekor lembu yang digunakan untuk memukuli manusia dan perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, berjalan berlenggak-lenggok dan menggoda, kepala mereka seperti punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan dan tidak akan mencium baunya….” (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
Yang dimaksud berpakaian tetapi telanjang yaitu, ketika seseorang memakai baju, tetapi dia masih memperlihatkan bentuk tubuhnya, dalam artian dia masih menggunakan baju yang ketat atau baju yang transparan, meskipun dia menutupi tubuhnya, namun orang lain masih bisa melihat apa yang ada di baliknya. seharusnya para wanita muslimat memakai pakaian yang sekiranya menutup aurat secara sempurna, seperti yang telah Allah perintahkan.
Kemudian dalam hadis tersebut dikatakan juga ‘kepala mereka seperti punuk unta’ kalimat tersebut sebenarnya sudah menjelaskan bagaimana cara perempuan saat ini menggunakan jilbab, yaitu perempuan yang menggunakan hiasan rambut atau pengikat rambut yang terlalu tinggi dan besar, sehingga ketika dia memakai jilbab, kepalanya akan terlihat seperti punuk unta yang menonjol, hal ini justru banyak kita temukan di luaran sana, padahal Rasulullah sendiri melarang penampilan yang seperti itu, karena jangankan untuk masuk surga, mencium bau nya pun mereka tidak diizinkan.
ADVERTISEMENT
Kemudian kriteria berpakaian Muslimat selanjutnya yaitu tidak Tasyabbuh, artinya tidak menyerupai laki-laki atau orang kafir. Jadi, seorang Muslimat harus mencerminkan dirinya, sebagai perempuan yang taat kepada Allah dan tetap berjalan di atas ketentuan-Nya, dengan tidak mengubah apa yang sudah menjadi haknya, contohnya, ketika ada perempuan yang ingin mengubah bentuk wajahnya hanya karena ingin terlihat lebih cantik.
Pada dasarnya, setiap manusia berhak memilih gaya berpakaiannya masing-masing, asalkan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang telah ditetapkan Allah SWT dan Rasul-Nya, yang tidak berlebih-lebihan dan melanggar syariat.
kesimpulannya yaitu, jadilah wanita Muslimat yang senantiasa taat kepada apa yang telah Allah dan Rasul perintahkan kepada kita selaku hamba dan umatnya. yaitu dengan menjaga pandangan dan menutup aurat, sesuai dengan Qur'an Surah an - Nur ayat 31, dan juga tidak lupa untuk selalu melaksanakan kewajiban lainnya.
ADVERTISEMENT
Al-Qur'an (sumber: dokumen pribadi)
daftar pustaka :
Aini, Qurrata. 2019 . Perempuan Seistimewa Bidadari. Depok: Gema Insani