Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Pengalaman Seru Edukasi Lingkungan di Desa Benteng Melalui Coaching Card
4 Agustus 2023 15:54 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Zahra Qolbi Ainayah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dari perguruan tinggi seluruh Indonesia saat ni sedang memasuki fase pelaksanaan program, salah satunya Tim PKM PM Kahirupark yang berasal dari Institut Pertanian Bogor. Mengusung tema pengelolaan sampah, Tim PKM Kahirupark merancang program dengan lima kegiatan besar dan bermitra bersama Yayasan Perintis Pendidik Nusa di Desa Benteng.
ADVERTISEMENT
Program tersebut mengajak anak-anak dari jenjang SD hingga SMA di Desa Benteng untuk ikut belajar mengelola lingkungan, khususnya sampah yang ada di sekitarnya. Tim PKM Kahirupark menyusun skema program, salah satunya terdapat sesi coaching. Sesi ini dilaksanakan pada Sabtu (15/07/2023) di Gedung Pendidik Nusa, Desa Benteng, Kabupaten Bogor setelah berhasil menyelesaikan sesi introduction pada minggu lalu.
“Terdapat lima kegiatan besar pada program Kahirupark, yaitu sesi introduction room, coaching room, education room, creation room, dan terakhir appreciation room. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara bertahap selama 5 bulan,” kata Zahra Qolbi selaku ketua tim.
Sebanyak 42 peserta yang berasal dari anak-anak Desa Benteng jenjang SD hingga SMA turut serta dalam kegiatan coaching yang dilakukan secara berkelompok sesuai dengan umurnya. Menariknya, coaching yang dilakukan menggunakan tools kartu coaching yang dibuat sendiri oleh Tim PKM Kahirupark. Kegiatan coaching ini merupakan langkah awal sebelum memasuki kegiatan edukasi dan sebagai wadah memperkenalkan permasalahan lingkungan kepada peserta.
ADVERTISEMENT
“Masing masing kegiatan tersebut memiliki luaran tersendiri sebagai upaya peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak dalam mengelola sampah dan menjaga lingkungan,” ujar Anita Maharani selaku anggota tim
Pelaksanaan coaching dilakukan menggunakan metode points of you, metode ini cukup membantu dalam mengeksplorasi pikiran anak ketika menjelaskan berbagai insight yang didapat melalui gambar atau foto yang telah disediakan.
“Pada coaching room, kami menggunakan metode coaching game points of you, kegiatan dilakukan menggunakan alat bantu kartu asosiatif yang di setiap kartunya terdapat sebuah gambar berwarna untuk mendorong pikiran bereksplorasi bebas dan menemukan berbagai sudut pandang,“ ujar Muhamad Alkamil selaku anggota tim
Alkamil menambahkan “Gambar yang kami sertakan dalam kartu ini adalah gambar dampak dari sampah dan gambar lingkungan bersih bebas dari sampah. Kami buat dalam 4 paket kartu, 2 paket dengan gambar nyata untuk peserta berumur 12-16 tahun dan 2 paket lainnya dengan gambar animasi untuk peserta berumur 6-12 tahun.”
Salah satu teknik yang terdapat pada coaching, yaitu coach atau mentor memberikan berbagai pertanyaan kepada peserta untuk memancing mereka bercerita lebih detail tentang apa yang dilihat pada foto atau gambar di kartu coaching.
ADVERTISEMENT
“Tujuan diadakannya kegiatan coaching ini tentunya untuk meningkatkan kesadaran dan kepekaan anak-anak terhadap lingkungannya, melalui media kartu berisikan bermacam-macam lingkungan dari yang bersih hingga yang kotor,” ungkap Fio Febrian selaku anggota tim.
“Terbukti bahwa anak-anak menjadi lebih banyak bercerita dan mengungkapkan isi pikirannya terkait gambar atau foto yang mereka lihat setelah mengikuti sesi coaching, bahkan sebagian besar peserta sudah mulai dapat menyimpulkan bahwa membuang sampah sembarangan adalah perbuatan yang buruk,” ujar Zahra.
Fio juga menjelaskan bahwa indikator keberhasilan kegiatan coaching terdapat pada meningkatnya pemahaman dan kesadaran peserta terkait lingkungan yang bersih.
“Coaching yang dilakukan dengan cara person to person dan diskusi ini harapannya membuat anak-anak paham isi dari gambar yang ditampilkan, apakah pada gambar itu terdapat lingkungan yang kotor, banyak sampahnya, atau justru bersih dari sampah dan sehat serta nyaman dilihat. selain itu, pemahaman dan kesadaran merekalah menjadi indikator keberhasilan dari coaching ini,” ujar fio.
ADVERTISEMENT
Metode coaching yang dikenalkan kepada anak-anak Desa Benteng diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka bahwa permasalahan di lingkungan sekitarnya cukup mengkhawatirkan. Selain itu, Sakina Maya yang merupakan anggota tim sekaligus Koordinator lapang berharap anak-anak dapat bersemangat menjalani program hingga akhir.
“Harapan dari Tim Kahirupark untuk program yang sedang berjalan, semoga Kahirupark bisa menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran menjaga lingkungan sejak dini. Anak-anak dapat terus semangat dalam menjalani program hingga akhir,” pungkas Sakina.