Konten dari Pengguna

Menulis Pemberi Manfaat

Zahra Radita Khairunnisa
Student of Islamic Guidance and Counseling State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta
7 Desember 2022 14:14 WIB
clock
Diperbarui 26 Desember 2022 13:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahra Radita Khairunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi foto menulis. Sumber : Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto menulis. Sumber : Pixabay.com
Pernahkah kalian berpikir setelah menulis apa yang kamu rasakan, lega? atau malah menjadi buruk? Oh atau kalian tidak ada keinginan menulis sesuatu yang kalian rasakan selama ini?
ADVERTISEMENT
Menulis adalah mengungkapkan suatu hal atau gagasan dengan media tulisan baik melalui pena ataupun ketikan. Pada masa saat ini menulis menjadi suatu yang dikiranya sangat susah untuk dilakukan oleh kebanyakan orang, menulis juga seakan menjadi hal yang sia-sia untuk dilakukan karena dianggap bahwa menulis adalah kegiatan yang percuma. Padahal nyatanya, menulis adalah kegiatan yang sangat mengasyikkan dan memiliki dampak yang baik dari berbagai aspek kehidupan.
Dilihat dari penelitian yang diperoleh serta dihasilkan para ahli. Mengutip dari sebuah buku yang berjudul With Pen in Hand, tertulis bahwa James Pennehaker dari University of Texas telah melakukan penelitian selama dua puluh tahun tentang dampak baik yang dihasilkan oleh menulis. Ia menyatakan bahwasanya menulis baik bagi kesehatan seseorang. Kegiatan menulis tersebut dapat mengurangi atau meminimalisir kecemasan‐kecemasan yang dirasakan tubuh, sehingga kinerja otak dan daya tahan tubuh meningkat (Klauser, 2003:22).
ADVERTISEMENT
Jika dipertinjau lebih dalam lagi pernahkah terbayang mengapa para guru memberikan sebagian tugasnya kepada anak muridnya dengan cara menulis dan hampir tidak pernah tidak siswa selalu mengeluh lantaran merasa capek jika diberikan tugas meringkas, mereka berpendapat bahwa meringkas adalah hal yang percuma dan hanya membuang-buang kertas dan isi pena saja. Padahal nyatanya, dengan seseorang menulis akan membantu proses menguatnya ingatan‐ingatan terhadap apa yang telah dibaca, sehingga rantaian neuron pada sistem kerja otak akan menjadi lebih kuat dan dampaknya membuat daya ingat menjadi baik.
Begitu pula dengan hal yang lain, menulis membantu mengingatkan atas hal yang telah dilalui oleh seseorang dengan memanggil serta menarik kembali ingatan tersebut dan menuliskannya akan timbul rasa kesadaran tentang betapa banyak hal yang telah berhasil atau dilewati dengan baik seperti, pertemuan terhadap seseorang yang menyenangkan ataupun pencapaian yang sudah diraih selama ini.
ADVERTISEMENT
Penelitian lain yang dimuat dalam artikel di jurnal Advance in Psychiatric Treatment pada tahun 2005 yang membahas mengenai hubungan antara kesehatan mental, hasilnya adalah manfaat tulisan tidak hanya berlaku untuk jangka waktu pendek melainkan juga jangka panjang. Menulis dapat meningkatkan suasana hati, kesejahteraan, tingkat stres dan gejala depresi. Bahkan manfaat merambah pada kondisi fisik seperti penurunan tekanan darah serta peningkatan fungsi paru-paru hati.
Bukti manfaat ini juga menunjukkan temuan awal studi latihan menulis selama 20 menit setiap hari yang dilakukan oleh pasien kanker dan hasilnya kegiatan tersebut membantu meningkatkan kualitas hidup karena telah mengubah cara pikir mereka terhadap penyakit yang sedang dihadapi (Lau, 2005:385‐387).
Masing-masing orang pasti memiliki masalahnya tersendiri baik secara internal maupun eksternal yang membuat orang tersebut berada dititik terendah. Dilihat dari bagaimana yang terjadi sekarang banyaknya kasus yang berlabelkan "mental illness" menjadi hal yang cukup disayangkan sekali.
ADVERTISEMENT
Seseorang susah mengatur emosi serta tindakan yang sulit ditangkap oleh orang lain, mungkin saja karena rasa malu ataupun privasi yang membuat mereka memilih untuk memendam apa yang mereka rasakan. Padahal bisa saja orang tersebut mengutarakan apa yang mereka alami dan apa yang mereka keluhkan selama ini dengan melalui tulisan. Tulisan dapat membantu seseorang mengungkapkan apa yang terjadi dan membuat pikiran tersaluri walau hanya dengan tulisan. Jangan berpikir tulisan akan jelek dan tidak indah jika dibaca, setidaknya kamu sudah berhasil mengutarakannya dan dirimu terselamatkan.
Mulailah menulis, menulis hal yang dirasakan saat ini dengan jujur. Mengatakan hal jujur bukanlah hal yang mudah meskipun dilakukan kepada diri sendiri. sebagian orang masih menutupi perasaan yang sebenarnya bahkan pada dirinya sendiri, karena merasa takut pada perasaan-perasaan yang muncul, namun jika ini terus-menerus di wajarkan maka sewaktu-waktu akan meledak dan menimbulkan konsekuensi yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Studi kasus yang lain mengenai tulisan bisa dilihat dari bagaimana perubahan zaman pada saat ini, semua serba digital yang bisa di akses melalui internet. Tulisan pada saat ini bisa dijadikan sebagai rujukan oleh orang-orang untuk mendapatkan uang. Mengutip dari buku Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang, tertulis bahwa orang bisa mengarang dengan tujuan sederhana untuk memperoleh uang, seperti yang mungkin terjadi motivasi sebagian besar wartawan media-media tertentu (Harefa, 2007:9).
Menurut opini saya sebagai penulis memang benar adanya, saat ini jika kita lihat di berbagai aplikasi bacaan seperti Wattpad, Dreame dan aplikasi-aplikasi bacaan yang lainnya sudah bisa membeli naskah cerita yang memang ada di aplikasi tersebut. Perlu diketahui terlebih dahulu cerita atau naskah yang dibuat oleh author bisa dibaca oleh orang banyak dengan menggunakan koin, koin disini dapat ditukarkan dengan uang.
ADVERTISEMENT
Memang tidak mudah menulis cerita yang menarik perhatian orang apalagi jika sudah buntu ceritanya, akan tetapi hal tersebut bisa diatasi, semakin kita menulis semakin banyak juga orang yang penasaran dengan cerita tersebut. Belum lagi jika naskah cerita tersebut bisa diangkat menjadi buku. Naskah cerita yang ramai dibaca oleh orang-orang biasanya akan memiliki nama yang tinggi dan hal tersebut dapat menarik perhatian para penerbit untuk meminta naskah ceritanya diterbitkan di perusahaan mereka.
Tidak ada alasan untuk tidak menulis, menulis itu mudah jika ditekuni dan mengerti maknanya. Jangan pernah ragu menulis apa yang ada dalam pikiran, sebelum nantinya akan hilang tergantikan pemikiran yang lainnya. Jangan pernah pula merasa takut dan khawatir ejaan tulisan yang salah atau laris tidaknya tulisan yang sudah dibuat, biarlah hal tersebut menjadi nomor sekian, tulislah sesuatu dengan secara lepas tanpa mengkhawatirkan hal apapun. Janganlah merasa takut untuk mengeksplor diri dengan imajinasi-imajinasi yang ada di dalam diri, just write it before someone else do. Pour imagination, let people feel your writing too.
ADVERTISEMENT
Daftar rujukan:
Klauser, H.K., (2003). Whit Pen in Hand: The Healing Power Of Writing. Seattle: Bullseye Graphics
Lau, A. (2005). Advances in Psychiatric Treatment. The case for inclusion: mental helth and the NSF, 11 (6), 385-387
Harefa, A. (2007). Agar menulis-Mengarang Bisa Gmp. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama