Konten dari Pengguna

Pergeseran Esensi Hijab di tengah Muslimah Masa Kini

zahrotul kamilah
Seorang mahasiswa di UIN Sunan Ampel Surabaya
18 November 2024 11:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari zahrotul kamilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Maraknya tren fashion yang tersebar di media sosial mempengaruhi gaya hijab muslimah masa kini. Berhijab bukan hanya tentang menutupi rambut kepala, tetapi juga tentang menjaga kehormatan dan ketaatan kepada Allah Swt. Namun, di era modern saat ini, hijab yang sering kali dipadukan dengan tren fashion di media sosial justru mengaburkan esensi hijab dalam syariat Islam.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut memunculkan pertanyaan, apakah kita benar-benar memahami makna hijab atau hanya mengikuti tren yang membuat kita merasa tidak tertinggal? Bagaimana ketika hijab yang kita pakai justru melanggar prinsip-prinsip Islam yang seharusnya kita junjung?
Di media sosial seperti Instagram dan Tik-tok misalnya, banyak sekali ditemui postingan para hijaber yang tampil dengan mode fashion dan hijab yang semakin kekinian. Hal tersebut tidak akan jadi masalah selama apa yang dikenakan sesuai dengan syariat Islam. Namun, seringkali mode hijab kekinian itu memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya ditutupi menurut syariat Islam, seperti hijab yang memperlihatkan sebagian rambut atau leher.
ADVERTISEMENT
Dalam ayat tersebut tertera dengan jelas perintah bagi wanita untuk menutup auratnya, kecuali yang biasa terlihat seperti wajah dan telapak tangan. Bagi sebagian wanita, hijab adalah simbol ketaatan dalam menjalani perintah agama Islam. Namun, tak sedikit juga yang mengaggap hijab sebagai aksesoris semata, sehingga berimbas pada penggunaannya yang tidak sesuai dengan syariat.
Maraknya tren fashion yang tersebar di media sosial membuat para muslimah merasa tertinggal jika tidak mengikutinya, dari sinilah muncul tantangan bagi para muslimah antara mengikuti tren atau mematuhi peraturan agama. Salah satu tren hijab yang menjadi sorotan saat ini adalah hijab yang memperlihatkan leher. Para muslimah yang mengikuti tren fashion ini biasanya menggunakan hijab pashmina yang diselempangkan ke bahu tanpa pentul, sehingga bagian lehernya tidak tertutup dengan sempurna.
ADVERTISEMENT
Tren ini kemudian menjadi hal yang cukup menuai kontroversi di kalangan masyarakat, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Mayoritas ulama juga sepakat bahwa leher merupakan aurat yang harus ditutupi, ketetapan tersebut berdasarkan surah an-Nur ayat 31 yang telah disebutkan di atas. Namun, terdapat beberapa ulama yang berbeda pendapat mengenai hijab, seperti Quraish Shihab yang berpendapat dalam tafsirnya bahwa dalam surah an-Nur ayat 31 tersebut tidak menyebutkan secara jelas mengenai batasan aurat seorang wanita, sehingga ayat tersebut tidak dapat dijadikan sebagai landasan hukum mengenai kewajiban berhijab.
Terlepas dari adanya perbedaan pendapat mengenai hal tersebut, batasan aurat wanita ialah tetap mengikuti hukum asalnya, yakni seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Jadi, jelas bahwa penggunaan hijab dengan model seperti itu menyalahi aturan dalam syariat Islam. Sayangnya tak banyak para muslimah yang menyadari akan hal tersebut, mereka yang sudah terbiasa dengan gaya hijab seperti itu seakan tidak ingin lepas dengan kebiasaanya, bahkan meskipun mereka tau bahwa hal tersebut menyalahi ketentuan dalam berhijab.
ADVERTISEMENT
Di era modern seperti saat ini, penting bagi para muslimah untuk merenungkan kembali esensi hijab yang mereka gunakan, apakah hanya sebagai aksesoris semata, atau sebagai wujud ketakwaan mereka terhadap Allah Swt. Tidak ada salahnya memilih untuk mengikuti mode tren dalam berhijab, selama hijab yang dikenakan tetap memenuhi ketentuan dalam syariat. Pada akhirnya, hijab adalah tentang niat, sebagaimana sabda Rasulullah Saw “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya". (HR. Bukhari dan Muslim). Ketika hijab dipakai dengan niat untuk menaati Allah, maka esensi hijab menjadi lebih dari sekadar identitas dalam agama. Oleh karenanya, sebagai seorang Muslimah, perlu untuk muhasabah diri, apakah tujuan berhijab untuk taat terhadap perintah Allah Swt atau hanya untuk terlihat eksis dengan mengikuti tren?
ADVERTISEMENT
Di tengah derasnya arus tren yang terus berkembang, penting bagi kita untuk selalu mengingat pada tujuan dan esensi hijab yang sesungguhnya, yakni sebagai bagian dari ibadah bagi seorang muslimah dan bentuk ketakwaan kita terhadap Allah Swt. Tanamkan dalam diri kita bahwa setiap helai kain yang kita pakai bukan hanya untuk menutupi aurat semata, tetapi juga menjaga kehormatan diri kita, melindungi kita dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya dan yang paling utama adalah menjalankan perintah Allah Swt.