iPhone, Gaya Hidup, dan Modus Penipuan

Elly Isfian
Pecinta kucing dan penikmat kopi yg suka nulis dan hobi baca
Konten dari Pengguna
6 Juni 2023 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elly Isfian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi iPhone 13 Pro. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi iPhone 13 Pro. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak awal kemunculannya sampai hari ini, iPhone dicitrakan sebagai brand mahal yang hanya bisa dinikmati kalangan atas. Hal ini menciptakan sebuah image bahwa siapa pun yang menggunakan iPhone adalah orang-orang kaya dan sukses. Hingga akhirnya iPhone tidak hanya menjual produk tapi juga gaya hidup.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Business of Apps, penjualan iPhone di tahun 2021 naik 22,9% dari tahun sebelumnya atau sekitar 242Juta unit. Kemudian di tahun 2022 , data dari Counterpoint Research menunjukkan bahwa Iphone menjadi hape terlaris secara global, baru kemudian disusul Samsung Galaxy.
Dengan banyaknya peminat iPhone ini, tak heran ada modus penipuan yang muncul. Kasus yang sedang viral saat ini adalah penipuan iPhone oleh Rihana-Rihani saudara kembar asal Jakarta. Awalnya korban teriming-iming dengan harga pre order yang lebih murah. Pada mulanya lancar, akan tetapi sejak pertengahan 2022 korban tidak mendapatkan barang dan uang pun tak kunjung kembali. Total kerugian pun ditaksir hingga Rp 35 miliar.
Secara alam bahwa sadar, kita diajak untuk menjadi manusia yang hanya mementingkan gengsi hingga lupa fungsi. Kita lupa bahwa hidup minimalis sesuai kebutuhan itu lebih menentramkan daripada hidup mentereng yang pada akhirnya membuat kita menjadi sasaran pencurian dan penipuan.
ADVERTISEMENT