Maafkan Karyawan Sekalipun Membuat Kesalahan Sampai 50 Kali

Elly Isfian
Pecinta kucing dan penikmat kopi yg suka nulis dan hobi baca
Konten dari Pengguna
18 Mei 2023 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Elly Isfian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi karyawan kecapekan kerja. Foto: CrizzyStudio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi karyawan kecapekan kerja. Foto: CrizzyStudio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Belakangan ramai berita soal karyawan yang memutilasi dan mengecor jasad bosnya di Semarang. Alasannya karena karyawan tersebut sering dimarahi dan dipukul sehingga menumbuhkan dendam pribadi.
ADVERTISEMENT
Apapun motivasinya tindakan karyawan ini tidak bisa dibenarkan secara hukum. Akan tetapi ketika kita dihadapkan pada persoalan kemanusiaan, mungkin apa yang dilakukan karyawan ini adalah puncak dari sebuah gunung es.
Ketika kita tidak diperlakukan dengan baik, maka akan timbul perasaan sakit hati. Dan, jika orangnya tidak punya kecerdasan emosional, maka dia akan lebih memilih untuk membalaskan dendamnya.
Tak nampak raut wajah penyesalan sedikit pun di wajah sang pelaku. Bahkan, dalam sebuah kesempatan di hadapan para polisi dan media, pelaku justru mengaku merasa puas karena dendamnya telah lunas terbayarkan.
Berkaca dari kasus tersebut, selain harus berhati-hati memilih karyawan sebaiknya kalau jadi bos atau atasan juga harus punya empati. Karyawan juga manusia yang punya perasaan. Dan, mereka juga butuh dihargai.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya ada disclaimer, menurut pengalaman pribadi keluarga saya. Dulu selama ada orang yang bekerja di rumah, ibu saya selalu menganggap mereka sebagai keluarga sendiri. Bahkan, di depan teman-temannya, ibu selalu mengakui bahwa orang yang bekerja di rumah kami adalah adiknya. Dari hal sekecil itu bisa tumbuh rasa saling menyayangi, meskipun gajinya tidak begitu besar.
Dan, sampai ibu meninggal pun mantan karyawannya masih setia membersihkan makam ibu dan membersihkan kebun kami secara sukarela tanpa kami bayar. Saling berkasih sayang dan memaafkan kesalahan karyawan adalah sebuah kewajiban bagi majikan atau bos, karena karyawan juga manusia yang butuh dimuliakan kehormatannya.