Konten dari Pengguna

Green Architecture untuk Efisiensi Energi dan Minimalisasi Polusi di Perkotaan

Zahwa Sabiila Ilman Ramadhani
Mahasiswa S1 Teknik Industri Universitas Airlangga
8 November 2023 22:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahwa Sabiila Ilman Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Green Architecture. Sumber: https://unsplash.com/photos/building-covered-in-plants-0
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Green Architecture. Sumber: https://unsplash.com/photos/building-covered-in-plants-0
ADVERTISEMENT
Perkembangan perkotaan yang pesat dan kurang terencana dapat menyebabkan naiknya jumlah konsumsi energi yang mampu meningkatkan emisi gas rumah kaca. Faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut ialah tingginya aktivitas manusia, bertambahnya jumlah bangunan, dan terbatasnya lahan serta sumber daya yang tersedia. Jika hal ini terus berlanjut tanpa intervensi, kelak akan timbul isu-isu serius lainnya seperti penurunan kualitas hidup, masalah lingkungan, hingga perubahan iklim atau climate change. Oleh karena itu, kita perlu melakukan efisiensi energi dan minimalisasi polusi dengan menerapkan green architecture.
ADVERTISEMENT

Apa itu Green Architecture?

Green architecture merupakan konsep perancangan bangunan yang berkelanjutan untuk meminimalisir dampak negatif bangunan terhadap lingkungan, seperti konsumsi energi, emisi gas rumah kaca, dan limbah. Perancangan green architecture memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi sehingga manusia, teknologi, dan lingkungan dapat bersinergi dengan baik. Pada realisasinya, green architecture juga memperhatikan aspek desain, teknologi, dan manajemen.
Dari sudut pandang teknik industri, green architecture dapat menjadi sarana untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi, meningkatkan kualitas hidup melalui perbaikan sistem perkotaan, meminimalisasi limbah dan dampaknya terhadap lingkungan, serta mengharmonisasikan hubungan antara manusia, teknologi, dan lingkungan.
Green architecture adalah salah satu langkah untuk menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin ke 6, 7, 9, dan 11. Green architecture yang identik dengan efisiensi ini mampu mengoptimalkan penggunaan air dan menerapkan sistem sanitasi limbah dengan baik untuk mengurangi limbah air (SDGs 6: Clean water and sanitation). Green architecture dapat mengurangi konsumsi energi bangunan dengan menggunakan bahan bangunan yang hemat energi, desain bangunan yang pasif, dan sistem energi terbarukan (SDGs 7: Affordable and clean energy).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, green architecture juga dapat mendorong inovasi dalam teknologi bangunan yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor industri hijau (SGs 9: Industry, Innovation, and Infrastructure) dan dapat membantu menciptakan kota dan komunitas yang lebih berkelanjutan, dengan mengurangi polusi udara dan suara, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan penduduk, serta melestarikan lingkungan (SDGs 11: Sustainable Cities and Environtment).

Bagaimana Cara Green Architecture Mengatasi Isu Tersebut?

Green architecture mengefisienkan penggunaan energi dengan menggunakan energi terbarukan serta mengoptimalkan efisiensi peralatan elektronik untuk mengurangi konsumsi energi. Green architecture juga mengoptimalkan pencahayaan dan ventilasi alami dan mengembangkan desain bangunan yang hemat energi, seperti bangunan pasif yang menggunakan energi matahari untuk menghangatkan bangunan di musim dingin dan mendinginkannya di musim panas.
ADVERTISEMENT
Green architecture mampu mengurangi polusi dengan mengintegrasikan sistem pengelolaan air hujan, limbah, dan sampah, yang dapat menghemat air, mengurangi polusi, dan menghasilkan kompos, serta melakukan penanaman tanaman dan pepohonan di atap, dinding, halaman, dan taman kota, untuk menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen, menurunkan suhu, dan menciptakan ruang hijau. Penerapan Green architecture tidak hanya berdampak pada efisiensi energi dan pengurangan polusi, namun juga memberikan manfaat sosial dan ekonomis. Hal ini meliputi peningkatan kesadaran lingkungan, pengurangan biaya operasional, serta peningkatan nilai estetika. Oleh karena itu, green architecture merupakan salah satu solusi yang dapat dijadikan acuan dalam perancangan kota yang berkelanjutan dan berwawasan masa depan. Referensi: Ragheba, A., El-Shimyb, H., & Raghebb, G. (2016). GREEN ARCHITECTURE: A CONCEPT OF SUSTAINABILITY. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 216, 778-787.
ADVERTISEMENT
United Nations, The 17 Goals: Sustainable Development, https://sdgs.un.org/goals, diakses 11 November 2023.