Konten dari Pengguna

Hereditas dan Lingkungan dalam Proses Perkembangan Anak

Zahwatunissa
Mahasiswi aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
27 Oktober 2024 2:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahwatunissa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Sumber: https://www.pexels.com).
zoom-in-whitePerbesar
(Sumber: https://www.pexels.com).
ADVERTISEMENT
Hereditas adalah keseluruhan karakteristik individu yang diwariskan oleh orang tua kepada anak, yang mencakup potensi fisik dan psikologis sejak masa konsepsi, yaitu saat sel telur dibuahi oleh sperma. Sifat-sifat struktural, bukan perilaku yang diperoleh melalui pendidikan atau pengalaman, seperti bakat, dipengaruhi oleh gen yang diterima anak dari orang tua saat pembuahan.
ADVERTISEMENT
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia:
Ahli pendidikan, biologi, dan psikologi telah lama berdebat tentang apakah faktor lingkungan atau faktor bawaan (genetik) lebih banyak mempengaruhi perkembangan manusia. Perdebatan ini berpusat pada apakah pertumbuhan seseorang dari masa kanak-kanak hingga dewasa ditentukan oleh keturunan atau oleh faktor-faktor yang datang dari luar, seperti pendidikan dan pengalaman. Berikut terdapat beberapa pendapat dalam hal ini:
Nativisme berpendapat bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh aspek perkembangan manusia yang sudah ada sejak lahir, dan bahwa hasil perkembangan ditentukan oleh pembawaan yang ada sejak lahir. Penganut aliran ini percaya bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaan sejak lahir, dan bahwa pengalaman atau pendidikan tidak mempengaruhi perkembangan.
ADVERTISEMENT
Menurut teori empirisme, pengalaman memengaruhi perkembangan manusia. Menegaskan bahwa pendidikan, pengalaman, dan lingkungan sangat penting. Menurut nativisme, bakat atau bakat bawaan sejak lahir tidak memengaruhi perkembangan manusia karena manusia lahir tanpa kemampuan dan sepenuhnya bergantung pada lingkungan dan pendidikannya.
Aliran konvergensi merupakan perkembangan manusia dipengaruhi oleh adanya pembawaan sejak lahir dan pengalaman yang berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Sebaliknya, faktor pengalaman tidak bernilai jika tidak didukung oleh faktor pembawaan, dan faktor pengalaman tidak bernilai apa apa.
Selain ketiga teori tersebut, ada sudut pandang lain yang tidak berpegang pada salah satunya. Pandangan ini menganggap bahwa teori nativisme terlalu pasrah, sementara konvergensi tidak selalu memberikan perbandingan yang seimbang antara genetik dan lingkungan.
ADVERTISEMENT