Pengering Panen IoT: Mahasiswa UNAIR Hadirkan Solar Harvest di Jombang

Desa Wangkal Kepuh di Kabupaten Jombang menjadi saksi hadirnya teknologi inovatif karya mahasiswa Universitas Airlangga. Melalui program pengabdian masyarakat dari Ikatan Mahasiswa Elektro (IME) UNAIR, tim mahasiswa memperkenalkan Solar Harvest, alat pengering hasil panen berbasis Internet of Things (IoT) yang memanfaatkan energi surya sebagai sumber utama.

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Call for Pengmas SDGs Center UNAIR 2025, yang bertujuan mendorong kontribusi mahasiswa dalam menciptakan teknologi tepat guna bagi masyarakat. Selama ini, para petani di Wangkal Kepuh masih mengandalkan cara tradisional seperti penjemuran langsung di bawah matahari, yang sangat bergantung pada cuaca dan berisiko menyebabkan kerusakan hasil panen.

Teknologi Ramah Lingkungan untuk Pertanian Modern

Solar Harvest hadir sebagai solusi atas tantangan tersebut. Perangkat ini menggunakan panel surya untuk menyuplai energi, dan dilengkapi dengan sensor suhu serta kelembapan yang memungkinkan pemantauan secara langsung melalui aplikasi Android. Sistem ini membantu petani mengontrol proses pengeringan dengan lebih presisi, efisien, dan tanpa ketergantungan pada cuaca.

Pemasangan alat dilakukan pada 4 Juli 2025, langsung di area pertanian milik warga. Inisiatif ini tak hanya mendukung praktik pertanian berkelanjutan, tetapi juga selaras dengan target SDGs nomor 7 (energi bersih) dan nomor 9 (infrastruktur inovatif).

Berbaur dan Bekerja Bersama Petani

Untuk memperkuat kedekatan dengan masyarakat, tim IME juga terlibat dalam kegiatan panen padi bersama petani setempat. Kegiatan ini menjadi wujud kolaborasi antara kampus dan desa dalam mewujudkan pertanian cerdas yang lebih maju.

Kini, Solar Harvest telah dimanfaatkan langsung oleh petani Wangkal Kepuh. Harapannya, alat ini bisa menjadi pionir dalam transformasi sistem pengeringan pascapanen di daerah-daerah lain, memberikan efisiensi, keberlanjutan, dan peningkatan hasil pertanian yang nyata.