Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Adaptasi Teknologi, Blended Learning Jadi Alternatif Pembelajaran
30 Agustus 2021 11:29 WIB
Tulisan dari Zaimatus Sholikhah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selain berdampak pada perekonomian, pandemi covid 19 juga berdampak pada sektor pendidikan di Indonesia. Pemerintah mengambil kebijakan belajar dari rumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi covid 19 sejak Maret tahun 2020 lalu. Meski demikian, tentunya tidak mudah dan masih memunculkan berbagai persoalan, mulai dari keterbatasan perangkat, sinyal, kuota dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dampaknya adalah learning loss (krisis pembelajaran) yaitu hilangnya kesempatan belajar karena berkurangnya intensitas interaksi antara peserta didik dengan guru dalam proses pembelajaran yang berakibat penurunan capaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan karena keterbatasan pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan. Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kalangan akademisi untuk menggunakan teknologi dalam pendidikan.
Percepatan teknologi di dunia pendidikan sedang berlangsung sebagai proses adaptasi teknologi pendidikan karena wabah covid 19 sebagai pandemi global. Mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran diharapkan dapat memberikan dampak besar pada hasil kegiatan belajar mengajar. Transformasi digital yang terjadi di berbagai bidang akibat pandemi virus corona berlangsung lebih cepat dan mengharuskan pemerataan teknologi informasi komunikasi di semua lini dan wilayah.
ADVERTISEMENT
Hal ini didukung dengan pesan yang disampaikan oleh Ismail, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika bahwa terjadinya peningkatan penggunaan internet di masa pandemi karena work from home (WFH), pendidikan jarak jauh, belanja online, e-government, dan digitalisasi di berbagai bidang lainnya.
Bahkan survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) periode 2019-Kuartal II 2020 menunjukkan adanya kenaikan 25,5 juta pengguna internet baru di Indonesia dengan jumlah setara 196,7 juta pengguna. Selain itu, perangkat favorit pengguna internet di Indonesia jumlahnya mencapai 95,4 persen adalah smartphone, laptop/tablet mencapai 19,7% dan komputer atau PC (Personal Computer) mencapai 9,5% sehingga hal ini menjadi potensi besar untuk melakukan adaptasi teknologi dalam bidang pendidikan.
ADVERTISEMENT
Salah satu model adaptasi teknologi dalam pembelajaran adalah Blended Learning. Model pembelajaran blended learning, guru dapat mengkombinasikan strategi pembelajaran tradisional atau tatap muka di kelas dengan pembelajaran berbasis online yang memanfaatkan teknologi informasi. Oleh karena itu, blended learning dapat menggabungkan inovasi dan keuntungan teknologi pada pembelajaran online dengan interaksi dan partisipasi dari keuntungan pembelajaran tatap muka. Diantara contoh model pembelajaran blended learning adalah sistem pembelajaran yang mengkombinasikan antara strategi pembelajaran synchronous dan asynchronous.
Kegiatan pembelajaran daring (dalam jaringan) secara synchronous dapat dilakukan menggunakan bantuan tools, seperti: zoom, google meet, Cisco Webex atau aplikasi video conference yang lain. Hal ini memungkinkan guru dan peserta didik dapat bertemu pada waktu yang sama sehingga akan terjadi interaksi dan umpan balik secara langsung, seperti: diskusi, tanya jawab, demonstrasi, simulasi, seminar, dan lain-lain. Selain itu, memungkinkan peserta didik untuk mendapatkan kontrol parsial atas tempat, kecepatan, jalur, dan waktu belajarnya.
Kemudian peserta didik dituntun untuk melaksanakan pembelajaran dengan asynchronous (daring asinkron). Strategi ini menerapkan proses pembelajaran student center learning, dimana peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja sehingga dapat menentukan kecepatan, jalur, dan waktu belajarnya sendiri. Sedangkan kegiatan pembelajaran daring secara asynchronous dapat dilakukan menggunakan bantuan tools, seperti: google classroom, group WhatsApp, Ms Teams atau LMS (Learning Management System) yang lain.
ADVERTISEMENT
Implementasi blended learning dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk terjadinya interaksi antara sesama peserta didik dan peserta didik dengan guru tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Pembelajaran ini dapat dikembangkan secara fleksibel dan peserta didik dapat secara mudah mengakses pembelajaran karena bisa didapatkan secara online. Guru akan memberikan materi melalui video, e-book, infografis, modul, dan lain-lain yang bisa didapatkan secara daring sehingga dapat memberi hasil belajar yang lebih optimal.