Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Hanura Bersatu Lawan Teror
13 Mei 2018 22:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Zainul Abidin An-Suma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Hanura Bersatu Lawan Teror](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1526224152/Hanura_rvimjk.jpg)
ADVERTISEMENT
Kumparan, Jakarta - Belum genap seminggu aksi kekerasan yang merenggut banyak nyawa di Mako Brimob, kini pada hari ini kembali dikagetkan dengan peledakan bom di tiga gereja di Surabaya dan saat ini Indonesia betul-betul sedang berduka.
ADVERTISEMENT
"Aksi teror, khususnya yang baru saja terjadi di Surabaya, adalah tindakan keji yang sama sekali tidak dapat dibenarkan dan tentu saja tidak ada kaitannya dengan ajaran agama manapun, Kita mengutuk keras," kata DPP Hanura, tegar Yusuf pada wartawan, Minggu (13/05).
Mantan Pengurus Besar (PB) HMI ini juga bahwa segala tindakan yang mengedepankan kekerasan apalagi sampai merenggut nyawa manusia, adalah tindakan yang keji dan biadab yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang telah dibutakan mata hatinya.
"Kita sebagai bangsa, harus menguatkan barisan dan menyampaikan pesan bahwa kita tak sedikitpun gentar. Semakin diuji kesolidan kita sebagai bangsa, semakin kukuh ikatan persatuan yang kita rajut. Duka mendalam yang dirasakan oleh para korban dan juga keluarga yang ditinggalkan turut kita rasakan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun mencermati segenap rentetan aksi teror yang terjadi belakangan ini, aparat keamanan dan segenap pemangku kebijakan harus bekerja ekstra keras, bukan hanya untuk mengungkap siapa dibalik aksi ini, namun juga untuk mengejar dan menghukum sampai ke akar-akarnya penyebar teror yang masih berkeliaran di republik ini, pungkasnya [zas]