Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Ketua DPP IMM : Agama Manapun Tidak Membenarkan Aksi Teror
13 Mei 2018 14:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Zainul Abidin An-Suma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ketua DPP IMM : Agama Manapun Tidak Membenarkan Aksi Teror](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1526196303/IMG-20170803-WA0025_zofjtq.jpg)
ADVERTISEMENT
Kumparan. Jakarta – Minggu pagi tanggal 13 Mei 2018 Indonesia dikagetkan dengan meledaknya Bom di tiga gereja yang berbeda di Surabaya
ADVERTISEMENT
Sontak menciptakan berbagai macam tanggapan terutama Ketua Bidang Tabliq dan Kajian Keislaman Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) IMMawan Kadarisman mengatakan agama manapun tidak membenarkan aksi teror dengan cara apapun.
“Aksi keji dan terkutuk itu dilakukan saat Jamaat kristiani sedang melaksanakan ibadah yang juga telah menelan korban jiwa. Agama manapun sungguh tidak membenarkan aksi teror yang kejam itu, terlebih lagi Islam yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Kami sungguh menyayangkan peristiwa tersebut,” kata Ketua DPP IMM Kadarisman Minggu (13/05)
Lanjutnya ia mengatakan bahwa aksi teror yang dilakukan di rumah Ibadah di saat jamaah melaksanakan ritual ibadahnya merupakan aksi teror yang akan menjadi musuh bersama.
Ia pun berharap Pemerintah dan Polri mengusut tuntas aksi teror tersebut dan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku atau yang turut terlibat dalam peristiwa pemboman tersebut.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini pun menyerukan kepada seluruh warga negara terkhusus kader IMM seluruh Indonesia untuk terlibat aktif dalam mengantisipasi aksi-aksi terorisme serta mendukung pemerintah dan polri dalam mengusut tuntas kasus terorisme tersebut.
“Jangan karena segelintir orang yang tidak bertanggungjwab, Nilai Keagamaan dan Kemanusiaan berdasar Pancasila di NKRI ini trcabik-cabik,” tutupnya. [ZAS]