Konten dari Pengguna

Pilkada 2024: Cagub Jakarta Berburu Dukungan The Jakmania

Zainul Muzzaki
Seorang Lulusan Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
8 November 2024 11:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zainul Muzzaki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi Cagub Jakarta 2024 (dok.pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Cagub Jakarta 2024 (dok.pribadi)
ADVERTISEMENT
Pilkada 2024, tiga bakal calon gubernur Jakarta berlomba menggaet dukungan Jakmania, kelompok suporter Persija. The Jakmania kini mendapat berbagai janji dari para kandidat yang bertarung di Pilgub Jakarta 2024.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari kompas.com calon gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil berjanji menjadikan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai markas Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta (Persija) jika dirinya terpilih sebagai gubernur.
Seperti yang kita ketahui bahwa Ridwan Kamil adalah eks walikota Bandung yang lekat dengan Persib Bandung, rival dari klub Persija Jakarta.
Lalu, apakah Jakmania menerima atau bahkan mendukung langkah Kang Emil jika nantinya terpilih menjadi gubernur Jakarta?

Janji Manis Tiga Cagub Jakarta di Pilkada 2024

Ridwan Kamil yang juga mantan gubernur Jawa Barat ini mengaku kasihan lantaran markas Persija bukan berada di Jakarta. Maka dari itu Ridwan berjanji menjadikan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai homebase Persija.
ADVERTISEMENT
Kang Emil juga berjanji akan memaksimalkan dukungannya terhadap Persija Jakarta dan Jakmania. Ia berkomitmen meningkatkan fasilitas olahraga dan menjadikan klub serta suporternya sebagai bagian penting dari pembangunan Jakarta.

Jakmania Center dari Pasangan Nomor Urut 3

Pramono Anung dan Rano Karno menjanjikan program Jakmania Center di Jakarta International Stadium (JIS). Fasilitas ini dirancang sebagai pusat aktivitas bagi suporter Persija, memberikan ruang untuk kegiatan komunitas, serta mendukung pengembangan budaya suporter yang positif.
Selain itu, mereka berkomitmen memperbaiki infrastruktur dan akses transportasi menuju JIS untuk meningkatkan kenyamanan penonton. Program ini diharapkan memperkuat hubungan antara pemerintah dan komunitas Jakmania, sekaligus mendorong kemajuan Persija sebagai klub kebanggaan Jakarta.
Rano karno atau yang akrab disapa Bang Doel juga menjanjikan stadion permanen untuk Persija Jakarta. Ia merasa prihatin dengan nasib klub andalan Jakmania yang selalu berpindah-pindah kandang saat mengarungi kompetisi Liga 1.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, homebase permanen untuk Macan Kemayoran merupakan sebuah keharusan. Tetapi ia tak merinci apakah pihaknya akan membangun sebuah stadion baru untuk Persija atau tetap menggunakan venue yang ada di Jakarta.

Sewa JIS Gratis Untuk Persija dan Jakmania

Dharma Pongrekun, bakal calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, mengumumkan janji menarik bagi komunitas Jakmania, suporter Persija Jakarta. Jika terpilih, ia berencana untuk menggratiskan biaya sewa Jakarta International Stadium (JIS) bagi Persija dan Jakmania.
Dharma menyatakan bahwa keputusan ini bergantung pada ketersediaan anggaran Pemprov DKI, dan langkah tersebut diambil untuk meningkatkan aksesibilitas stadion bagi para penggemar sepak bola ibu kota.
Dharma mengungkapkan komitmennya untuk mengkaji ulang kebijakan terkait JIS agar stadion tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat, terutama komunitas sepak bola Jakarta. Ia juga melihat ini sebagai bagian dari visinya untuk mendukung olahraga dan memperkuat identitas Persija sebagai klub kebanggaan kota.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Tanggapan dari Jakmania

Tanggapan Jakmania terhadap tiga calon gubernur Jakarta (Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun, dan Rano Karno) cukup beragam. Secara umum, mereka menilai janji-janji yang diberikan masih perlu bukti nyata. Fokus utama perhatian Jakmania adalah janji-janji terkait pengembangan fasilitas olahraga, terutama untuk Persija Jakarta, seperti Stadion JIS dan akses lebih baik bagi para suporter.
Ridwan Kamil mendapatkan respons positif karena pengalamannya dalam tata kelola perkotaan di Bandung dan Jawa Barat. Namun, ia juga mendapat kritik terkait pengelolaan stadion yang sering digunakan untuk acara non-olahraga.
Sementara itu, Rano Karno dipandang sebagai sosok yang familier dan dekat dengan masyarakat, tetapi beberapa suporter menilai program-programnya masih perlu dikonkretkan, terutama dalam mendukung komunitas olahraga.
Adapun Dharma Pongrekun masih berusaha membangun kepercayaan, terutama karena elektabilitasnya yang belum setinggi dua kandidat lainnya. Namun, ia berusaha menarik perhatian dengan janji-janji untuk meningkatkan infrastruktur olahraga.
ADVERTISEMENT