Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengaruh Urbanisasi pada Ekonomi, Pengangguran, & Permukiman Kumuh di Perkotaan
25 Oktober 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Zaira fildzah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari luar kota dan desa ke kota. Orang yang melakukan urbanisasi biasanya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Urbanisasi adalah salah satu bentuk interaksi regional yang paling umum. Pertukaran regional sendiri merupakan hubungan yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih. Urbanisasi disebabkan oleh tidak meratanya distribusi pertumbuhan dan sumber daya pembangunan, terutama antara wilayah pedesaan dan perkotaan. Oleh karena itu, kawasan perkotaan lebih disukai oleh para pencari kerja. Urbanisasi sebenarnya merupakan proses perubahan alami yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penduduk.
ADVERTISEMENT
Urbanisasi mendorong pertumbuhan industri dan pembangunan ekonomi. Daerah perkotaan direncanakan untuk menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan dan mengembangkan bisnis lokal. Menjadikan kawasan perkotaan sebagai tujuan warga mencari pekerjaan. Alasan utama meningkatnya kejahatan di wilayah perkotaan adalah kecilnya kemungkinan terjadinya penangkapan dan pengakuan. Oleh karena itu, dampak dari urbanisasi yang berlebihan dikatakan akan menimbulkan banyak permasalahan baru, seperti peningkatan kejahatan kemiskinan, pengangguran massal, dan peningkatan permukiman kumuh akibat kondisi perkotaan yang tidak terkendali sehingga menyebabkan urbanisasi yang berlebihan.
Meskipun urbanisasi membawa beragam manfaat ekonomi bagi perkotaan, urbanisasi juga membawa sejumlah dampak negatif jangka panjang yang harus diperhitungkan. Salah satu dampak yang paling signifikan adalah ketimpangan distribusi penduduk dan sumber daya yang berdampak pada menurunnya kualitas hidup di perkotaan. Hal ini terutama disebabkan oleh tekanan yang berlebihan terhadap infrastruktur perkotaan seperti transportasi, layanan kesehatan dan pendidikan, sehingga semakin sulit untuk mengimbangi pertumbuhan populasi yang terus meningkat. Selain itu, urbanisasi telah meningkatkan beban perumahan, menciptakan permukiman kumuh yang tidak dapat dihuni dengan permasalahan sosial seperti kejahatan dan masalah kesehatan.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya pengangguran di suatu daerah, terutama yang berkaitan dengan penyebab terjadinya pengangguran. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terjadinya pengangguran, antara lain ketidakmampuan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi meskipun orang tuanya berprofesi sebagai petani, dan keengganan generasi muda untuk bekerja di bidang pertanian merupakan suatu hal yang pasti. Seseorang lebih memilih tidak bekerja demi mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Mengenai penyebab terjadinya urbanisasi, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi. Faktor penyebab tingginya urbanisasi berkaitan dengan pencarian lapangan kerja di perkotaan karena terbatasnya lahan yang tersedia di pedesaan.
Urbanisasi umumnya terjadi di kota-kota besar karena aktivitas perekonomian terkonsentrasi di sana. Perpindahan penduduk berfungsi sebagai sarana bagi penduduk desa untuk menikmati hasil pembangunan. Oleh karena itu, banyak pihak terutama masyarakat kecil yang tertarik melakukan urbanisasi untuk meningkatkan keuangan rumah tangganya, Urbanisasi juga meningkatkan permintaan barang dan jasa, yang pada gilirannya meningkatkan aktivitas bisnis dan investasi. Perkotaan menjadi sentra industri dan perdagangan, menciptakan pasar yang lebih luas dan potensial bagi berbagai sektor usaha. UN-Habitat melaporkan bahwa lebih dari 80% PDB global berasal dari kegiatan ekonomi di kota-kota. Di negara-negara berkembang, kontribusi kota terhadap PDB dapat mencapai 60-80%.
ADVERTISEMENT
Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan meningkatkan permintaan lahan, energi, dan sumber daya alam lainnya. Jika tidak dikelola dengan baik, urbanisasi dapat menyebabkan polusi udara dan air, serta kerusakan ekosistem alami, Menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sekitar 22 juta orang tinggal di kawasan permukiman kumuh pada tahun 2020. Ini sering kali terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, di mana laju urbanisasi tinggi tidak diimbangi dengan penyediaan perumahan yang memadai.
Kondisi ini dipengaruhi oleh anggapan masyarakat bahwa kawasan perkotaan mempunyai akses internet yang baik, kebutuhan hiburan, tempat rekreasi, dan fasilitas lainnya, serta transportasi umum sehingga memudahkan dalam memperoleh berbagai fasilitas umum. Hal ini memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas yang perlu mereka lakukan. Di Indonesia, menurut BPS (Badan Pusat Statistik), tingkat pengangguran di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Pada tahun 2021, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di perkotaan mencapai 8,98%, lebih tinggi dari tingkat pengangguran di pedesaan yang berada di angka 4,17%.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, terjadi kekurangan tenaga kerja di pedesaan, khususnya di sektor pertanian. Menurunnya jumlah generasi muda yang ingin bertani menyebabkan menurunnya produktivitas desa, sehingga memperlebar kesenjangan ekonomi antara desa dan kota. Hal ini menciptakan siklus dimana lebih banyak orang pindah ke kota untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Mengatasi permasalahan ini memerlukan solusi yang fokus pada pemerataan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan. Pemerintah harus mendorong industrialisasi di daerah pedesaan dan menciptakan lapangan kerja berkualitas di luar sektor pertanian. Dengan cara ini, urbanisasi dapat bergerak ke arah yang lebih sehat, dimana kesejahteraan tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar namun juga di pedesaan.
Selain itu, peningkatan akses pemuda pedesaan terhadap pendidikan dan keterampilan juga penting untuk mengurangi pengangguran di pedesaan dan mencegah urbanisasi yang berlebihan. Program keterampilan kejuruan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar global dapat membantu pemuda pedesaan mendapatkan pekerjaan yang layak tanpa harus bermigrasi ke kota besar. Di sisi lain, perbaikan infrastruktur desa seperti internet, transportasi, dan fasilitas umum lainnya dapat membuat kota-kota besar menjadi kurang menarik dan mendorong masyarakat untuk tinggal di desa dengan standar hidup yang layak.
ADVERTISEMENT