Konten dari Pengguna

Mengkomparasi Sistem Pendidikan di Jepang dan Indonesia

Zakaria Safardi
Mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
28 November 2022 11:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zakaria Safardi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jepang dikenal dengan ‘Negara Matahari Terbit’. Alasannya karena wilayah Jepang berada di pesisir timur lautan Pasifik. Di samping itu, Jepang juga kita kenal dengan sebutan ‘Negeri Sakura’. Hal ini karena bunga khas yang dimiliki Jepang, yaitu bunga Sakura yang biasanya bermekaran selama musim semi.
ADVERTISEMENT
Jepang merupakan salah satu negara Asia dengan sistem pendidikan terbaik. Jepang menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas setiap tahunnya. Salah satu aspek yang meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah sistem pendidikan di negara tersebut. Sama halnya seperti Indonesia, Jepang beberapa kali mengganti kurikulum. Perubahan tersebut membawa dampak yang signifikan dalam kompetensi pendidik di Jepang.
Source : Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Source : Dokumentasi Pribadi
Jepang menerapkan penanaman karakter, moral, dan etika. Fokus utama pendidikannya yaitu tata krama terhadap orang lain. Sejak dini, siswa di Jepang sudah dilatih basic manner, pendidikan karakter, dan moral value menjadi warga negara yang baik. Seperti mengantri, membuang sampah pada tempatnya, menjaga nama baik dan kehormatan keluarga. Jepang menjadikan pendidikan sebagai sebuah perangkat untuk menerapkan sifat disiplin dan kerjasama. Hal ini sudah menjadi budaya yang melekat di Jepang, negara turut campur tangan dalam pembentukan karakter warga nya.
ADVERTISEMENT
Sistem Pendidikan Jepang dan Indonesia sangat jauh berbeda. Keduanya mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Di Jepang, pelaksanaan ujian di tingkat Sekolah Dasar adalah ujian sederhana yang tidak membebani siswa-siswanya. Ujian yang mengedepankan berkepribadian yang baik, jujur, dan disiplin. Hal seperti ini sama pentingnya dengan masalah akademik.
Di Indonesia masih banyak orang tua dan guru yang menuntut para siswa pada segi akademik. Sehingga para siswa mengesampingkan hal yang mereka sukai (non-akademik) yang seharusnya dilakukan dengan maksimal. Pelaksanaan kegiatan akademik dan non-akademik harus dilakukan secara sejalan dan seimbang. Mengapa demikian? Cakupan prestasi non-akademik jauh lebih luas daripada prestasi akademik, karena kegiatan non-akademik juga beragam. Prestasi non-akademik bisa kita dapat melalui kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi di sekolah.
ADVERTISEMENT
Sistem Pendidikan di Indonesia sampai saat ini adalah sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan yang berorientasi pada nilai dan etika. Dalam sistem pendidikan nasional, siswa belajar mengenai kejujuran, disiplin dan toleransi. Indonesia juga menganut sistem pendidikan terbuka, dengan kata lain siswa diminta untuk saling bersaing, berkembang, berkreativitas dan menghasilkan sesuatu yang inovatif.
Perbedaan Signifikan Sistem Pendidikan Jepang dan Indonesia
(1) Jam Pelajaran;
Jam pelajaran di Jepang relatif lebih cepat daripada di Indonesia. Indonesia mencapai 8 jam, Jepang hanya 6-7 jam. Tetapi, diluar jam sekolah biasanya siswa di Jepang menghabiskan waktunya dengan membaca buku, bekerja, dan melakukan hal lain yang bermanfaat.
(2) Bidang Studi;
Bidang studi atau mata pelajaran di Jepang lebih sedikit dibandingkan Indonesia. Jepang lebih memfokuskan siswa ke pelajaran yang mereka senangi. Di Indonesia, siswa diharapkan menguasai banyak mata pelajaran, sehingga siswa merasa tertekan dan bosan di sekolah.
ADVERTISEMENT
(3) Cara Berpikir Siswa (Mindset);
Dalam proses pembelajaran, siswa di Jepang banyak diajarkan pola pikir yang kritis dalam memecahkan suatu masalah. Di Indonesia, guru lebih sering mengajak siswanya untuk selalu menghafal pelajaran (materi) dan tidak menanamkan mindset yang positif kepada siswanya.
(4) Kurikulum Pendidikan;
Kurikulum pendidikan di Jepang tidak membebani siswa, karena siswa tidak selalu belajar materi pelajaran secara kognitif, tetapi lebih pada latihan keterampilan hidup mandiri dan pengenalan untuk kehidupan sehari-hari kedepannya. Di Indonesia, kurikulum pendidikan terlalu berorientasi kepada pengembangan intelektual siswa.
Jepang tidak ada ujian kenaikan kelas, tetapi jika siswa telah menyelesaikan proses pembelajaran dengan lancar, secara otomatis akan naik ke jenjang berikutnya, demikian seterusnya.
(5) Etika;
ADVERTISEMENT
Etika dan kedisiplinan siswa di Jepang sudah ditanamkan sejak kecil. Anak-anak di Jepang selalu mengedepankan etika dan tata cara berperilaku sehari-hari serta nilai sopan santun. Bicara kedisiplinan, Indonesia masih harus meningkatkan kedisiplinan dan etika yang bagus. Sebagai contoh, kita masih sering melihat anak-anak di Indonesia sulit untuk mengantri.
Sistem Pendidikan Indonesia masih konservatif dan kurang optimal. Indonesia harus meningkatkan sistem pendidikannya, baik dari fasilitas yang belum merata, manajemen kurikulum, hingga meningkatkan kualitas tenaga pendidik.
Sistem Pendidikan Indonesia kurang mengedepankan komponen kognitif dan afektif dari peserta didik. Hal ini seharusnya menjadi konsentrasi penuh agar pendidikan di Indonesia lebih berkembang kedepannya. Sebagai negara berkembang, kita bisa belajar dari Jepang yang sistem pendidikannya bagus dan teknologinya berkembang pesat.
ADVERTISEMENT
Sistem Pendidikan di Jepang telah berhasil mengurangi pengangguran di negaranya. Hal ini membuktikan bahwa Lembaga Pendidikan/Sekolah di Jepang berhasil mencetak lulusan-lulusan terbaik dan menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul di berbagai bidang.
Sama seperti negara maju lainnya, dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, Jepang mengalami proses yang relatif lama. Tak hanya bergantung pada sistem pendidikan, tetapi setiap perangkat dan sistem di dalamnya harus mendukung untuk mencapai tujuan yang sama. Indonesia sebagai negara berkembang sebaiknya mencontoh Jepang dengan sistem pendidikannya dan berusaha untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya. Objektif penting dari sebuah pendidikan adalah mendapatkan skill dan pengetahuan yang penting untuk bekerja dan menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul dan efektif.
ADVERTISEMENT