Konten dari Pengguna

Azanza garckeana: Obat Herbal Afrika Dengan Segudang Manfaat

Zaki Aiwa Putra
Mahasiswa Program Pasca Sarjana Departemen Kimia Universitas Andalas
17 Juni 2024 12:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zaki Aiwa Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Azanza garckeana: Obat herbal asal Afrika (Sumber: researchgate.net)
zoom-in-whitePerbesar
Azanza garckeana: Obat herbal asal Afrika (Sumber: researchgate.net)
ADVERTISEMENT
Dalam dunia kesehatan, keberhasilan pengobatan tidak hanya ditentukan oleh kesembuhan pasien, tetapi juga oleh ketepatan dan keefektifan dari penghantaran obat yang dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan dan bagian-bagiannya, seperti sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan mengandung senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas metabolik dan imunologi positif dalam tubuh yang diperlukan untuk kesehatan yang baik dan bertanggungjawab untuk kehidupan manusia yang bebas penyakit. Senyawa bioaktif dapat mencegah kerusakan oksidatif sel dengan mendetoksifikasi radikal bebas sehingga meminimalkan timbulnya penyakit seperti: penyakit neuro-degeneratif, kardiovaskular (CVD), diabetes tipe 2, dan kanker.
Tumbuhan Azanza garckeana merupakan tumbuhan tropis Afrika yang sering dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Menurut Momodu (2022) kulit kayu, buah, daun, akar, dan batang tumbuhan ini dimanfaatkan untuk beragam tujuan pengobatan seperti pengobatan gangguan menstruasi, infertilitas, gangguan hati, nyeri dada, batuk, bahkan penyakit menular seksual seperti genore dan sifilis di negara Nigeria, Malawi, Zimbabwe, dan Kenya.
ADVERTISEMENT
Para peneliti meyakini bahwa tumbuhan Azanza garckeana dapat digunakan sebagai obat penambah kesuburan karena kandungan senyawa fitokimia dan aktivitas antioksidannya serta dapat mengurangi ketergantungan terhadap obat-obatan sintetis sebagai peningkat kesuburan. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa tanaman ini mengandung senyawa fitokimia yang beragam seperti: flavonoid, saponin, tanin, steroid, glikosida, alkaloid, gula pereduksi, dan fenol dalam jumlah besar yang diketahui mempunyai kemampuan efek anti oksidan, anti mikroba, anti inflamasi, analgesik, anti rematik dan penyembuhan luka.
Flavonoid adalah kelompok senyawa polifenol yang tersebar luas, ditandai dengan struktur cincin benzopyrone yang umum, yang telah dilaporkan memiliki manfaat sebagai antioksidan dalam berbagai sistem biologis. Fungsi biologis lain dari flavonoid selain sifat antioksidannya ialah perlindungan terhadap alergi, radikal bebas, agregasi trombosit, bisul, hepatoksin, virus, tumor, anti penuaan, anti inflamasi, anti mikroba, anti leukemia, dan vasodilator. Sifat antikanker, dan antibakteri dilaporkan bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah di otak pasien alzheimer. Konsentrasi tanin juga ditemukan dalam jumlah yang cukup besar pada tumbuhan ini. Tanin adalah polifenol tumbuhan alami yang digunakan sebagai zat astringen dalam pengobatan luka bakar. Tanin mempunyai kemampuan mengendapkan protein dari jaringan yang terbuka untuk membentuk lapisan pelindung serta digunakan sebagai antiseptik ringan dalam pengobatan diare, dan untuk memeriksa pendarahan kecil, dan sebagai agen penyembuhan pada keputihan, gonore, dan wasir.
ADVERTISEMENT
Steroid dan saponin memiliki hubungan dengan hormon seks seperti oksitosin yang mengatur timbulnya nyeri persalinan pada ibu hamil dan keluarnya ASI. Dengan demikian, keberadaan fitokimia ini dalam ekstrak tumbuhan Azanza garckeana merupakan indikasi bahwa tumbuhan ini dapat diberikan kepada hewan ruminansia yang sedang hamil dan hewan yang melahirkan tanpa mengeluarkan plasentanya. Glikosida jantung yang juga terdapat dalam tumbuhan Azanza garckeana adalah salah satu unsur fito yang paling alami, dan merupakan steroid dengan kemampuan bawaan untuk memberikan efek yang sangat spesifik pada otot jantung dalam pengobatan gagal jantung kongestif.
Identifikasi dan kuantifikasi senyawa bioaktif pada tumbuhan Azanza garckeana ditentukan menggunakan Gas Chromatography– Flame Ionized Detector (GC-FID) dengan menunjukkan puncak berbagai senyawa bioaktif. Gas Chromatography (GC) merupakan suatu instrumen yang berfungsi memisahkan campuran menjadi komponen individualnya. Campuran tersebut berbentuk gas dan dipisahkan berdasarkan interaksinya dengan kolom yang dilapisi bahan tertentu. Sedangkan Flame Ionization Detector (FID) merupakan suatu pendeteksi komponen yang terpisah dari GC. FID bekerja dengan cara membakar komponen dengan hidrogen dan udara, kemudian mengukur ionisasi yang dihasilkan pembakaran tersebut. Semakin besar jumlah karbon dalam komponen, semakin besar pula sinyal yang dihasilkan FID. Secara keseluruhan, GC-FID merupakan teknik yang sangat berguna untuk analisis campuran organik. Dengan kesederhanaan dan kemampuannya yang baik, GC-FID banyak digunakan di berbagai bidang seperti industri petrokimia, farmasi, dan pengendalian lingkungan.
Instrumen Gas Chromatography– Flame Ionized Detector (GC-FID) (Sumber: elsa.brin.go.id)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kkoha (2024) analisis Gas Chromatography– Flame Ionized Detector (GC-FID) terhadap sampel tumbuhan Azanza garckeana menunjukkan adanya 21 senyawa bioaktif. Diantara semua senyawa biaktif yang diidentifikasi dan diukur, ribalinidine, oksalat dan resveratrol muncul sebagai fitokimia utama dengan konsentrasi berturut-turut sebesar 14,72%, 12,99%, dan 9,76%.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tumbuhan Azanza garckeana merupakan sumber nutrisi serta senyawa aktif biologis dan antioksidan yang cocok digunakan untuk pengembangan nutraceutical dan farmakologi. Konsumsi daun tumbuhan Azanza garckeana dapat berkhasiat sebagai obat yang manjur.
Zaki Aiwa Putra, Mahasiswa Pasca Sarjana Departemen Kimia Universitas Andalas