Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Bonus Demografi Indonesia Emas 2045 Sebagai Pisau Bermata Dua
1 Februari 2024 16:31 WIB
Tulisan dari Zaki Haqiqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memasuki usia kemerdekaan ke 100 tahun, indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang cukup besar, dimana indonesia akan memiliki mayoritas penduduk sebesar 70% berupa penduduk yang masuk dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisahnya yaitu 30% penduduk usia nonproduktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 16 tahun). Meskipun terkesan masih lama dan harus menunggu selama 21 tahun lagi. Akan tetapi, persiapan harus disiapkan dengan matang. Pasalnya, penduduk yang menjadi bagian generasi milenial dan generasi z adalah sebagai faktor penentu keadaan indonesia kedepannya.
Berdasarkan data pada BPS (Badan Pusat Statistik) saat ini generasi z menjadi generasi dengan jumlah penuduk terbanyak yaitu 74,93 juta jiwa atau setara dengan 27,94% dari total populasi Indonesia dan disusul oleh generasi milenial sebesar 69,83 juta jiwa setara dengan 25,87% dari total populasi penduduk indonesia. Artinya penduduk indonesia pada saat nanti 2045 sebesar 53,88% penduduk saat ini memang peran sebagai aktor utama yang menentukan seperti apa Indonesia pada tahun 2045.
Muhadjir Effendy selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) mengatakan bahwa generasi yang akan mewujudkan Indonesia emas yaitu generasi muda, khususnya mereka yang sedang menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Beliau menjelaskan, para mahasiswa/mahasiswi dan lulusan sarjana saat ini memiliki rentan usia 20 tahun, artinya pada saat indonesia memasuki umur ke 100 tahun pada tahun 2045, usia mereka berada pada kisaran 40 tahun ke atas yang merupakan usia matang atau puncak karir bagi profesional.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan wujud Indonesia Emas 2045 pemerintah mengeluarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Dalam stuktur RPJPN 2045 setidaknya terdapat 5 sasaran visi Indonesia 2025-2045, 8 misi pembangunan, 17 arah pembangunan dan 45 indikator utama pembangunan. Terdapat 4 tahapan dalam pembangunan RPJPN 2025-2045 yaitu ; perkuatan fondasi transformasi (2025-2029), akselerasi transformasi (2030-2034), ekspansi global (2035-2039) dan perwujudan indonesia emas (2040-2045).
Dalam proses persiapan Indonesia Emas 2045 pemerintah harus tegas dan bisa mengawasi dengan baik atas tiap langkah yang telah dibuat. Selanjutnya, pemerintah juga harus bisa membangun chemistry antara generasi yaitu generasi z dan generasi milenial serta pemerintah sendiripun harus bisa diterima dan membangun kesadaran terhadap dua generasi tersebut. Pasalnya, jika pemerintah tidak dapat melakukan maintenance dengan baik, adanya bonus demografi justru menjadi pisau bermata dua untuk Indonesia.
Terdapat beberapa resiko jika bonus demografi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, bahaya atas kegagalan tersebut justru akan menjadi beban demografi bagi negara. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran muda, pertumbuhan ekonomi yang terganggu yang berpotensi meningkatkan angka kemiskinan, meningkatnya beban sosial, kesenjangan generasi berupa ketegangan antar generasi yang lebih muda dan lebih tua, bahkan berpotensi generasi muda akan merasa tidak diakui atau tertinggal dalam berbagai hal seperti pendidikan dan pekerjaan, serta kegagalan dalam menyambut bonus demografi akan berdampak pada penurunan kualitas hidup seperti urbanisasi yang tidak terkendali, meningkatnya polusi dan kerusakan lingkungan serta tingkat kemacetan yang terus meningkat.
Indonesia Emas 2045 adalah miliki bersama, miliki seluruh masyarakat indonesia, tanpa terkecuali. Oleh karena itu, harapannya pemerintah baik pusat maupun daerah dan masyarakat harus bisa bekerja sama dalam menyambut Indonesia Emas 2045, jangan sampai ketika Indonesia memasuki umur ke 100 tahun, Indonesia justru mendapatkan hadiah sebuah kegagalan dalam pemerintah dalam mengatasi bonus demografi.
ADVERTISEMENT