Maraknya Penggunaan Bahasa Gaul Dapat Menjadi Ancaman? Mengapa Demikian?

Zakiah Annisa Jannah
Mahasiswi Universitas Pamulang Program Studi Akuntansi S1
Konten dari Pengguna
15 Juli 2022 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zakiah Annisa Jannah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Unsplash.com
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa, seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginan dalam menyampaikan pendapat dan informasi. Salah satu fungsi bahasa yaitu sebagai alat interaksi antar manusia. Bahasa juga berperan sebagai sarana penyampaian informasi.
ADVERTISEMENT
Bahasa Indonesia memiliki peran sebagai bahasa nasional. Namun, dewasa ini peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mulai tergeser oleh bahasa gaul yang biasa digunakan oleh remaja dalam kehidupan sehari-hari. Usut punya usut, sejak dahulu masyarakat pun ternyata sudah populer dengan istilah bahasa prokem dalam keseharian.
Lantas, apa sih pengertian dari bahasa prokem atau yang saat ini biasa kita kenal dengan bahasa gaul?

Pengertian Bahasa Gaul

Menurut Mulyana (2015: 2), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang mempunyai arti khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu. Ragam bahasa gaul remaja mempunyai ciri khusus, singkat, lincah, dan kreatif. Kata-kata yang digunakan pun cenderung pendek. Tak heran jika para remaja lebih senang menggunakan bahasa gaul daripada Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
ADVERTISEMENT

Ragam Bahasa Gaul

Dalam ragam bahasa gaul, kata yang sedikit panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih singkat, seperti kata "memang" menjadi "emang". Oleh karena itu, seringkali bahasa gaul memiliki susunan kalimat yang tidak lengkap. Berikut beberapa contoh bahasa gaul yang kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Aku, menjadi Gue.
2. Ibu, menjadi Nyokap.
3. Bapak/Ayah, menjadi Bokap.
4. Saja, menjadi Aja.
5. Habis, menjadi Abis.

Kemudian, apakah bahasa gaul itu baik untuk terus digunakan dalam kehidupan sehari-hari?

Tentu tidak!
Bahasa gaul berpotensi mengancam eksistensi bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Apabila penggunaan bahasa gaul makin marak digunakan, bahasa Indonesia akan terancam tergeser perannya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
ADVERTISEMENT

Pengaruh apa saja yang dapat ditumbulkan oleh penggunaan bahasa gaul terus-menerus?

Dampak nyata dari penggunaan bahasa gaul secara terus-menerus yang saat ini sangat terlihat adalah penggunaan bahasa gaul yang tidak pada tempatnya. Bahasa gaul dinilai kurang sopan jika digunakan pada tempat yang salah. Misalnya, penggunaan kata "Lu" dan "Gue" kepada orang yang lebih tua.
Terdapat beberapa pengaruh yang ditimbulkan dari kebiasaan menggunakan bahasa gaul terhadap eksistensi Indonesia. Beberapa diantaranya, yakni para remaja yang menggunakan bahasa gaul dalam kegiatan sehari-hari akan cenderung tidak mengenal bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar. Selain itu, pudarnya rasa bangga dalam diri untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia juga menjadi salah satu pengaruh yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan menggunakan bahasa gaul.
Beberapa pengaruh tersebut dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Kita sebagai bangsa Indonesia dapat melakukan beberapa upaya guna melestarikan bahasa kita bahasa Indonesia, seperti dengan tidak menggunakan bahasa gaul secara berlebihan, membiasakan diri dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta meningkatkan rasa kebanggaan dengan menggunakan bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Setelah menyimak ulasan di atas, tentunya, kamu diharapkan untuk lebih mencintai bahasa Indonesia. Boleh saja menggunakan bahasa gaul, namun jangan sampai melupakan nilai-nilai yang ada di dalam bahasa Indonesia, ya!