Konten dari Pengguna

Psikosomatis: Beban Pikiran dalam Bentuk Fisik

Zalfa Aisya firmansyah
Mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
27 November 2024 7:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zalfa Aisya firmansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : www.canva.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber : www.canva.com
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda merasa sakit kepala atau nyeri di tubuh setelah mengalami hari yang sangat stres? Jika iya, Anda tidak sendirian. Fenomena ini dikenal dengan istilah psikosomatis. Psikosomatis adalah fenomena yang menunjukkan bagaimana pikiran dan emosi dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh dokter Jerman, Johann Christian Heinroth(1818). Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu psikosomatis, contoh-contoh gejalanya, serta cara mengatasi masalah ini.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Psikosomatis?
Psikosomatis berasal dari kata "psiko" yang berarti pikiran dan "soma" yang berarti tubuh. Kondisi ini terjadi ketika stres, kecemasan, atau depresi yang dialami seseorang menyebabkan gejala fisik. Meskipun tidak ada kelainan fisik yang terdeteksi, penderita sering merasakan sakit atau ketidaknyamanan yang nyata.
Penyebab Psikosomatis
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi psikosomatis meliputi:
Contoh Gejala Psikosomatis
Berikut adalah beberapa contoh gejala psikosomatis yang umum terjadi:
ADVERTISEMENT
Dampak Psikosomatis terhadap Kualitas Hidup
Psikosomatis tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik kita, tetapi juga kualitas hidup seseorang. Penderita sering mengalami kesulitan dalam bekerja, berinteraksi sosial, dan menikmati aktivitas sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan kualitas hubungan interpersonal.
Mengatasi Psikosomatis
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi psikosomatis, antara lain:
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Psikosomatis adalah fenomena yang menunjukkan hubungan erat antara pikiran dan kesehatan fisik. Dengan memahami dan mengelola stres serta emosi, kita dapat mengatasi gejala psikosomatis dan meningkatkan kualitas hidup kita. Penting untuk menyadari bahwa meskipun gejala fisik yang dialami tampak nyata, pengobatan psikologis juga sangat penting dalam proses penyembuhan. Dengan memahami psikosomatis dan cara mengatasinya, kita dapat lebih baik dalam menjaga kesehatan mental dan fisik kita.
Referensi
Heinroth, J. C. (1818). Lehrbuch der Störungen des Seelenlebens. Leipzig: Vogel.
http://digilib.uinsa.ac.id/12414/3/Bab%202.pdf
Halodoc. (n.d.). Psikosomatis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan. Diakses dari Halodoc