Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Organisasi dalam Kampus: Simulasi Dunia Kerja atau Buang-Buang Waktu?
7 Januari 2025 15:17 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Zalfa Izzati Efendi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perdebatan mengenai kuliah atau organisasi saat ini masih menjadi perdebatan di kalangan banyak mahasiswa, bahkan yang sudah bukan mahasiswa. Ketakutan-ketakutan akan sulitnya mengatur waktu, jadwal kuliah yang molor, maupun anggapan bahwa organisasi hanya buang-buang waktu saja, masih menghiasi benak sebagian besar mahasiswa utamanya mahasiswa baru yang seringnya dibuat bingung lebih baik masuk organisasi, atau kuliah saja?
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa semester 1 alias mahasiswa baru, penulis memiliki pandangan tersendiri terhadap kuliah dan organisasi pada masalah ini.
Pada dasarnya, ketika masa peralihan dari siswa ke mahasiswa, seseorang akan merasa perlu mencoba banyak hal terutama yang bisa memberikan pengalaman atau sesuai dengan hal-hal yang mereka minati. Hal ini tergantung dari seperti apa keaktifan mereka selama di SMA sebelumnya yang sedikit banyak akan berpengaruh ketika masuk di dunia perkuliahan. Misalnya, ketika seorang mahasiswa baru telah sering mengikuti organisasi semenjak di bangku SMA, maka tidak jarang ia akan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang sama di dunia perkuliahan yakni dengan mengikuti organisasi.
Bagi mereka yang senang menjadi panitia atau mengatur sebuah acara, mereka akan ikut berbagai kepanitiaan yang tidak terikat seperti organisasi. Atau, mereka-mereka yang aktif mengikuti berbagai kompetisi semasa SMA baik akademik maupun non-akademik akan sangat bergembira semasa kuliah karena peluang kompetisi untuk diikuti lebih luas.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi mereka yang lebih fokus pada akademik, tentu saja kegiatan-kegiatan organisasi maupun kepanitiaan jadi kurang menarik bahkan tidak relevan. Memangnya seperti apa relevansi antara kebutuhan mahasiswa akan organisasi di perkuliahan dengan dampaknya di masa depan?
Organisasi dalam perkuliahan akan sangat membantu mahasiswa dalam dunia kerja ketika mereka telah mengetahui bidang dan jenjang karir yang ingin dituju. Sehingga, ketika mengikuti sebuah organisasi, mereka akan cenderung memilih posisi yang relevan dengan karir impian mereka. Sebagai contoh, ketika ingin menjadi seorang HR, posisi dalam divisi PSDM akan relevan secara program kerja maupun jobdesc yang akan dikerjakan sehingga bisa meningkatkan value CV mahasiswa.
Namun secara luas, organisasi merupakan simulasi dunia kerja paling dekat dengan mahasiswa. Selain memang ditujukan sebagai sarana pengembangan diri mahasiswa, organisasi khususnya internal kampus masih mengutamakan sistem kekeluargaan dengan lingkungan kerja profesional yang sedikit banyak akan membantu mahasiswa menyiapkan diri sebelum masuk di dunia kerja. Hal paling dasar yang akan didapat ketika mengikuti organisasi adalah kemampuan problem solving dan kemampuan kerjasama tim.
ADVERTISEMENT
Dalam mengerjakan sebuah proker yang ada di organisasi, mahasiswa membutuhkan kemampuan kerjasama dalam tim yang akan mempengaruhi kemampuan komunikasi. Secara tidak langsung, kemampuan komunikasi akan dilatih ketika kita membutuhkan bantuan, berdiskusi, maupun negosiasi. Begitu pula dengan problem solving yang akan sangat dilatih ketika berorganisasi. Sebuah proker tidak akan berjalan mulus begitu saja. Dengan adanya dinamika berorganisasi, satu-dua masalah akan tetap muncul seiring berjalannya waktu. Dari sinilah kemampuan problem solving akan dilatih.
Lalu, apa bedanya dengan magang? Bukannya justru lebih bagus magang karena pengalaman langsung di dunia kerja?
Penulis sendiri memiliki pandangan berbeda terkait hal ini. Memang magang merupakan hal yang sangat menjanjikan ketika berbicara mengenai pengalaman kerja. Namun, organisasi memang tidak bisa disamakan dengan magang. Organisasi justru merupakan tempat yang pas untuk menyiapkan dan melatih diri sebelum magang. Karena kembali lagi, organisasi adalah simulasi dunia kerja paling dekat dengan mahasiswa. Karena magang telah terhitung sebagai dunia kerja, maka untuk menyiapkannya perlu pengalaman organisasi yang pasti akan banyak membantu ketika berada di lingkungan kerja.
ADVERTISEMENT
Sehingga dapat kita simpulkan, bahwa porsi akademik dan organisasi memang harus seimbang. Namun, kebutuhan mahasiswa akan keaktifan pada organisasi juga tidak dapat diremehkan begitu saja. Banyak manfaat yang bisa kita dapat dengan mengikuti organisasi. Namun, manfaat yang akan kita dapat tersebut akan lebih optimal ketika kita tahu bagaimana menempatkan diri dan mengetahui posisi atau organisasi yang pas untuk kita ikuti.
Live Update
PSSI resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia, Rabu (8/1). Pelatih asal Belanda ini akan menjalani kontrak selama dua tahun, mulai 2025 hingga 2027, dengan opsi perpanjangan kontrak. Kluivert hadir menggantikan STY.
Updated 8 Januari 2025, 18:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini