Perbedaan Budaya Indonesia dan Jepang

Zalfaa Salsabiilla
Saya Zalfa Salsabiila, saya sebagai mahasiswa saat ini saya sedang menjalankan S1 di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta Timur (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan)
Konten dari Pengguna
12 Februari 2021 6:43 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zalfaa Salsabiilla tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
80 tahun yang lalu, pada tanggal 08 Desember 1941 Indonesia mempunyai perselisihan dengan Jepang. Perselisihan itu terjadi untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang seperti minyak bumi, timah, dan alumunium. Pada tanggal 17 Agustus 1945, kedua negara tersebut sudah membaik dan dinyatakan telah selesai. Namun, di setiap negara pastinya ada budaya yang memiliki indentitas masing-masing yang dapat dikembangkan dan dilestarikan. Untuk memperjelas berikut ini merupakan contoh budaya secara singkat antara kedua negara.
ADVERTISEMENT
Dengan keunikan yang berbeda di dalam kedua negara tersebut, pasti ada beberapa yang bisa kalian lakukan saat berkunjung bersama keluarga, teman, dan pasangan. Bisa dilihat dari berbagai sisi untuk membedakan antara kedua negara ini. Di sini saya akan menjelaskan beberapa budaya yang ada di negara Indonesia dan negara Jepang:
Ilustrasi acara Harumatsuri 14 FKIP Uhamka, Jakarta Timur (Foto: Zalfaa Salsabiilla)

1. Budaya menghormati orang lain

Perbedaan budaya menghormati orang lain yang berbeda di negara Indonesia dan Jepang. Beberapa hal yang harus patut dicontoh dan gerakan bagian tubuh yang biasa digunakan/dilakukan sebagai tanda penghormatan orang lain.

2. Membungkukan badan

Tanda menghormati dengan cara membungkukan badan hanya dilakukan di negara Jepang, tidak ada di negara Indonesia. Di dalam kebudayaan Jepang, saat membungkukan badan disebut dengan Ojigi (お辞儀) sebagai tanda penghormatan. Orang di Jepang saat melakukan Ojigi, hal yang dilakukan yaitu : saat mengucapkan maaf, terima kasih, dan acara seremonial atau acara resmi lainnya.
ADVERTISEMENT
Ada dua jenis Ojigi yang perlu diketahui yaitu: Seikerei adalah sikap membungkukan badan sekitar 45°/lebih, Keirei adalah sikap membungkukan badan bada sekitar 30-45°, dan Eshaku adalah sikap membungkukan badan sekitar 15-30°. Dari ketiga jenis tersebut di atas yang jarang dilakukan yaitu Seikerei karena dilakukan saat menyampaikan maaf ataupun beribadah.
Di negara Indonesia ada juga budaya, tetapi berbeda penampilannya yang dilakukan oleh suku Jawa, biasanya mereka akan membungkukan badan dengan tangan kanan ke bawah & tangan kiri ditekuk di belakang bagian pinggang. Gerakan dengan cara membungkukan badan biasa dilakukan sebagai tanda permisi jika saat melewati orang yang lebih tua.

3. Berjabat tangan

Dengan adanya kebudayaan jabat tangan sebenarnya ini sudah ada di kedua negara tersebut, baik Indonesia maupun Jepang. Namun, perbedaan tersebut yang dilihat dari segi bagaimana cara mereka berjabat tangan. Di negara Indonesia, jabat tangan biasanya dilakukan saat merapatkan kedua tangan. Dengan berjabat tangan antara laki-laki dan perempuan tangan mereka tidak saling sentuhan. Di negara Jepang berjabat tangan tidak umum dilakukan, tetapi budaya jabat tangan dilakukan pada saat acara Internasional.
ADVERTISEMENT

4. Budaya makan dan minum

Terdapat perbedaan yang dimiliki antara kedua negara dalam kebudayaan makan dan minum, meskipun kedua negara tersebut termasuk ke negara Asia tetapi memiliki kebudayaan makan & minum yang berbeda.
Ilustrasi Makanan Ramen Jepang, Cileungsi ( Foto: Zalfaa Salsabiilla/kumparan)

5. Budaya Makan

Makanan Jepang selalu mempertahankan ciri khas yang dimilikinya, banyak varian atau pilihan makanan Jepang dari yang ringan sampai yang berat. Sekarang di Jepang pun mudah dijumpai makanan halal karena banyak orang Indonesia yang tinggal di Jepang. Saat orang Jepang memulai makan selalu mengucapkan “Itadakimasu” (いただきます) artinya ”Selamat Makan” dan sambil melakukan Ojigi ( Membungkukan badan).
Makan dalam bahasa Jepang “ Tabemasu” (食べます). Sedangkan, orang Indonesia berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing.

6. Budaya Minum

Di negara Jepang memiliki budaya yaitu “ Minum Teh”/Ochakai, saat minum teh mempunyai aturan yang harus diperhatikan, yaitu: Mereka harus duduk bersimpuh dengan meletakkan cangkir saat minum teh. Di negara Indonesia, tidak ada budaya minum teh dengan peraturan yang ketat sehingga orang Indonesia saat minum teh dengan lebih santai dan menikmati.
ADVERTISEMENT

7. Budaya dalam Transportasi

Di negara Indonesia terkenal dengan kepadatan transportasi umum dan kepadatan lalu lintas, banyak orang yang mengantre saat akan menaiki transportasi umum. Sering terjadi kemacetan yang membuat masyarakat tidak sabar. Budaya transportasi antara Indonesia dan Jepang: Masyarakat di negara Jepang lebih menyukai transportasi yang tidak menimbulkan polusi berlebihan, karena orang Jepang sangat patuh dan juga sudah adanya transportasi yang memadai, seperti: Kereta, MRT, Shinkansen, sepeda, taksi dll. Selain itu, pajak mobil di Jepang jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.
Ilustrasi Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta ( Foto: Zalfaa Salsabiilla/kumparan)
Itulah mengapa mereka lebih memilih menggunakan transportasi umum dibandingkan dengan transportasi pribadi lainnya, karena trasportasi di Jepang lebih aman sedangkan transportasi umum di Indonesia jumlahnya masih kurang.
Sebenarnya masih banyak lagi budaya Indonesia dan Jepang yang belum disampaikan di sini, hal tersebut bisa kita lihat di sekitar kita, sedangkan budaya Jepang yang belum dijelaskan bisa juga kita lihat saat berkunjung ke negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan penjelasan ini budaya Indonesia dapat dikenal oleh masyarakat dari generasi satu ke generasi selanjutnya, dan tidak lupa untuk mencintai budaya negara masing-masing.
Semoga yang membaca artikel ini, mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat.