Konten dari Pengguna

Peran Milenial Sangat Penting dalam Pengawasan Pemilu

Muhammad Azam Multazam
Bekerja di Bawaslu.
16 November 2021 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Azam Multazam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak testimoni, catatan bahwa peran pemuda dalam perubahan kehidupan berbangsa sangat dibutuhkan. Banyak torehan membanggakan, mengharumkan nama Bangsa Indonesia yang telah dilakukan oleh para pemuda.
Sumber foto: Bawaslu RI
Seperti torehan Thomas Cup pada Oktober kemarin. Atau, kita flashback kejadian historis sumpah pemuda, kemerdekaan Indonesia, banyak peran pemuda yang di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Peran pemuda ini sebenarnya sudah ditegaskan oleh Rasulullah Saw, bahwa nasib suatu bangsa tergantung bagaimana pemudanya. Artinya, masa depan suatu bangsa berada di topangan kaki-kaki pemudanya. Maka, sahih belaka jika Bung Karno mengatakan, "berikan aku seribu orang tua, maka akan kucabut Sumeru dari akarnya. Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia."
Dari statement tersebut, memang sangat penting peran pemuda dalam membentuk tatanan kehidupan berbangsa. Selain sebab fisik yang masih gesit, ide pun yang dilahirkan sangat kritis.
Ilustrasi pemilu. Foto: SONNY TUMBELAKA/AFP
Melihat potensi besar yang dimiliki pemuda, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ingin menggandeng generasi milenial untuk berperan dalam mensukseskan Pemilu.
Untuk menjalankan amanat Undang-Undang, seperti yang termaktub dalam pasal 131 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, melalui sosialisasi, Bawaslu menginginkan ada peningkatan peran masyarakat, khususnya generasi pemuda dalam mengawal dan mengawasi Pemilu.
ADVERTISEMENT
Melalui program Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP), Bawaslu berharap dengan sangat untuk bisa bergandengan tangan dengan generasi milenial. Bagai gayung bersambut, animo generasi pemuda sangat tinggi. Ada 20.665 pemuda-pemudi bangsa telah mendaftar dalam program SKPP tersebut.
Sampai per hari ini, Bawaslu telah menggelar SKPP tingkat lanjut, yang diikuti oleh 204 peserta dari 34 provinsi. Peserta tersebut merupakan dari hasil seleksi kegiatan SKPP tingkat dasar dan menengah.
Melalui program edukatif tersebut, Bawaslu berharap para pemuda bisa menebarkan edukasi ke masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan Pemilu sesuai azaz Luber Jurdil. Hal itu dengan bersama-sama menjadi pengawas partisipatif dalam Pemilu. Sehingga, dengan ikhtiar tersebut termasuk bagian dari merawat demokrasi di Indonesia.