Sudah Yakin Mau Resign?

Zaneti Sugiharti
Mindfulness, parenting, wellness
Konten dari Pengguna
19 Maret 2018 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zaneti Sugiharti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sudah Yakin Mau Resign?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memutuskan untuk resign dan berganti pekerjaan, adalah proses yang sangat personal. Tidak ada rumus khusus untuk hal ini, tidak juga ada aturan baku dari literatur manapun kapan kita boleh berhenti atau lanjut bekerja di satu tempat.
ADVERTISEMENT
Soal ini saya lumayan berpengalaman, karena saya sering pindah-pindah kerjaan dengan banyak alasan. Orang bilang kutu loncat. Saya bilang saya haus ilmu dan pengalaman. Beda perspektif sih kalau saya bilang.
Satu hal yang pasti dari semua pengalaman resign saya (yang terakhir baru 2 minggu lalu), adalah semuanya berasal dari panggilan jiwa dan harapan akan terpenuhinya kepuasan berkarya di tempat baru. Plus tentu saja, uang. Haha. Gak usah bohong, kenaikan gaji menjadi salah satu alasan utama kenapa seseorang resign dan pindah ke tempat baru.
Soal panggilan jiwa dan kepuasan berkarya, tidak semua orang menyadari betapa penting keduanya, hingga mereka terjebak lagi di keadaan yang sama berkali-kali, keadaan dimana mereka merasa stuck, bosan, bahkan dalam jangka panjang berupa keadaan dimana jabatan mereka gak naik-naik selama bertahun-tahun. Sounds familiar?
ADVERTISEMENT
Well, bukan maksud menganggap enteng pekerjaan apapun atau mengabaikan fakta sulitnya naik jabatan bagi kita pekerja swasta khususnya di korporasi besar. Panggilan jiwa dan kepuasan berkarya merupakan dua hal yang kadang luput dari perhatian kita. Orang bilang itu passion, personal goals, true calling, whatever you call it, it has a deep meaning in one's life. Tanpa itu semua, janga harap pindah kerjaan akan membawamu ke level yang lebih tinggi dalam hal personal development.
Lalu apa panggilan jiwa dan kepuasan berkarya kalian? Mana saya tahu! Hehe. Karena setiap orang punya tujuan yang berbeda-beda dalam bekerja. Namun, kenyataannya memang masih banyak orang yang terjebak pada kenyamanan atau anggapan bahwa dia tidak perlu pindah kemana-mana lagi karena semuanya sudah dia dapatkan di tempat dia bekerja saat ini. Lagi-lagi semua tentang pilihan. Gak ada yang salah kok, mungkin memang tujuan dia dalam berkarya adalah mencari kenyamanan.
ADVERTISEMENT
Tapi satu hal yang mungkin harus kita pikirkan lagi, apakah kita melihat pekerjaan atau titel atau tempat bekerja sebagai identitas diri yang membedakan kita dengan orang lain? Atau kita melihatnya sebagai kendaraan untuk mengantar kita ke tujuan personal kita masing-masing? Jika kalian condong untuk setuju dengan pertanyaan kedua saya, tak ada salahnya dong berkali-kali ganti kendaraan demi mencapai tujuan yang kita mau?
Tapi pertanyaan selanjutnya, apakah kalian sudah tahu tujuan kalian kemana dan mau apa? Jangan sampai sudah ganti-ganti kendaraan tapi tak sedikitpun membawa kalian ke tujuan akhir, malah muter makin jauh.
Semoga setelah ini kita bisa memaknai resign, pindah kantor, dan semacamnya dengan sudut pandang yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Salam.