Konten dari Pengguna

Minyak Jelantah Jadi Sabun Cair: Inovasi Hijau untuk Rumah Tangga

zarka
Mahasiswa
17 Agustus 2024 22:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari zarka tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Minyak Jelantah Jadi Sabun Cair: Inovasi Hijau untuk Rumah Tangga
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kelurahan Kasihan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri – Dalam upaya memperkenalkan praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan, mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Kasihan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, meluncurkan program inovatif pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi sabun cair nabati. Program ini secara khusus menargetkan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) sebagai peserta untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan baru yang bermanfaat bagi komunitas.
ADVERTISEMENT
Limbah minyak jelantah merupakan masalah lingkungan yang sering diabaikan. Minyak jelantah, yang dihasilkan dari proses memasak, sering kali dibuang tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Jika dibuang sembarangan, minyak ini dapat mencemari tanah dan saluran air, serta mengganggu ekosistem lokal. Program KKN ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengubah limbah minyak jelantah menjadi sabun cair nabati yang berguna. Selain mengurangi pencemaran, program ini juga memberikan manfaat tambahan dalam bentuk produk yang bisa digunakan sehari-hari sebagai pembersih peralatan rumah tangga.
Program dimulai dengan edukasi kepada ibu-ibu PKK tentang bahaya dan dampak minyak jelantah, pentingnya pengelolaan dan manfaat dari pembuatan sabun cair nabati. Dalam sesi ini, dijelaskan bagaimana limbah minyak jelantah dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat dan mengurangi dampak lingkungan dari pembuangan limbah tersebut.
ADVERTISEMENT
Pembuatan sabun cair dari minyak jelantah melalui 3 tahapan. Tahap pertama dinamakan despicing, pada tahap ini minyak jelantah disaring untuk menghilangkan partikel makanan dan kotoran yang dapat mempengaruhi kualitas sabun cair. Tahap kedua pemurnian (netralisasi) menggunakan arang dan bleaching earth untuk menghilangkan bakteri dan bau tengik (netralisir racun). Tahap ketiga pembuatan sabun cair dengan mencampurkan minyak jelantah dengan larutan alkali (Kalium Hidroksida) dalam proporsi yang telah ditentukan. Reaksi kimia antara minyak dan alkali ini, yang dikenal sebagai saponifikasi, mengubah minyak menjadi sabun. Proses ini dilakukan dengan hati-hati karena soda kaustik adalah bahan kimia yang bersifat korosif. Lalu penambahan garam sebagai agen pengental, pewangi dan pewrna sebagai bahan tambahan.
Program pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi sabun cair nabati yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro di Kelurahan Kasihan adalah langkah nyata menuju keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan komunitas. Dengan melibatkan ibu-ibu PKK, program ini tidak hanya membantu mengatasi masalah limbah tetapi juga memberikan manfaat praktis dan meningkatkan kesadaran lingkungan di masyarakat. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi upaya-upaya serupa di berbagai daerah, mendukung terwujudnya masyarakat yang lebih sadar lingkungan dan mandiri secara ekonomi.
ADVERTISEMENT
Lefleat pembuatan Sabun Cair dari Minyak Jelantah