Dari Desa Agraris Menuju Destinasi Wisata

kegiatan kumpul anggota POKDARWIS Kembang Kuning

Perjalanan Saya Bersama Desa Kembangkuning: Dari Desa Agraris Menuju Destinasi Wisata

Aku masih ingat saat pertama kali bergabung sebagai perangkat Desa Kembangkuning. Desa kecil ini, yang terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, awalnya tampak seperti desa biasa pada umumnya—sawah hijau yang membentang, kehidupan masyarakat yang sederhana, dan suasana tenang yang jauh dari hiruk pikuk kota. Namun, di balik kesederhanaannya, aku selalu merasa ada potensi besar yang tersembunyi.

Aku, Muhammad Zen, seorang mahasiswa ITB Ahmad Dahlan, sekaligus perangkat desa, merasa terpanggil untuk ikut serta dalam perubahan di desa ini. Bersama Kepala Desa Neneng Robinah, S.E., dan Ketua POKDARWIS Kusnandang, kami mulai menggali potensi desa yang sering kali tidak disadari oleh masyarakatnya sendiri.

Langkah Awal yang Tidak Mudah

Memulai sesuatu yang baru tidak pernah mudah. Ketika ide untuk menjadikan Desa Kembangkuning sebagai desa wisata pertama kali digagas, banyak warga yang merasa ragu. Mereka bertanya-tanya, “Apakah mungkin desa kita yang kecil ini menarik perhatian wisatawan?”

Namun, bagi kami yang percaya, keraguan itu adalah tantangan. Kami mulai dari langkah kecil—mengidentifikasi potensi desa. Kami menemukan banyak hal yang bisa menjadi daya tarik, seperti keindahan alam berupa air terjun kecil, hamparan sawah hijau, serta tradisi dan budaya lokal yang kaya.

Kusnandang, Ketua POKDARWIS, dengan semangatnya, menggerakkan masyarakat untuk bergotong royong. Kami melibatkan semua orang—mulai dari para petani, ibu rumah tangga, hingga anak-anak muda. Semuanya bersatu dalam tujuan yang sama: membangun Desa Kembangkuning menjadi desa wisata yang dikenal luas.

Peran Saya dalam Perubahan

Sebagai seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang pengembangan masyarakat, aku merasa perlu memberikan kontribusi yang nyata. Aku mulai membantu POKDARWIS dalam merancang program-program wisata yang berkelanjutan. Salah satu program favoritku adalah wisata edukasi, di mana pengunjung tidak hanya menikmati pemandangan indah, tetapi juga belajar bercocok tanam, membuat kerajinan tangan, dan mengenal tanaman herbal.

Selain itu, aku juga fokus pada digitalisasi promosi wisata desa. Aku membuat konten-konten menarik berupa foto dan video yang menggambarkan keindahan Desa Kembangkuning. Dengan memanfaatkan media sosial, aku ingin menunjukkan kepada dunia bahwa desa kami memiliki sesuatu yang unik untuk ditawarkan.

Melihat Dampak Positif

Kerja keras kami mulai membuahkan hasil. Wisatawan mulai berdatangan, tidak hanya dari wilayah Bogor, tetapi juga dari luar kota. Aku merasa bangga setiap kali melihat mereka menikmati keindahan alam desa kami, mencicipi kuliner tradisional, atau berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.

Aku juga melihat perubahan besar pada masyarakat desa. Banyak warga yang kini memulai usaha baru, seperti membuka homestay, menjual kerajinan tangan, atau menyediakan makanan khas desa. Salah satu yang paling membuatku terharu adalah cerita Bu Siti, seorang ibu rumah tangga yang kini sukses menjual makanan tradisional kepada wisatawan. “Dulu saya hanya masak untuk keluarga, sekarang saya bisa menambah penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya sambil tersenyum.

Harapan dan Impian

Meski sudah banyak yang kami capai, aku tahu perjalanan ini masih panjang. Desa Kembangkuning masih memiliki banyak potensi yang bisa digali dan dikembangkan. Harapanku, desa ini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk bangkit dan berkembang.

Bersama Kepala Desa Neneng Robinah, S.E., Kusnandang, dan seluruh masyarakat, aku yakin Desa Kembangkuning bisa terus melangkah maju. Melalui gotong royong, semangat, dan kerja keras, kami percaya bahwa mimpi kami menjadikan desa ini sebagai destinasi wisata unggulan bukanlah hal yang mustahil.

Dan bagi aku pribadi, pengalaman ini adalah pelajaran hidup yang berharga. Aku belajar bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, dari keberanian untuk bermimpi, dan dari keyakinan bahwa kebersamaan adalah kunci dari segala keberhasilan.

Desa Kembangkuning adalah rumah kami, dan kami akan terus menjaga dan membangunnya dengan cinta dan semangat.