Bagaimana Caranya Jadi Psikolog?

Zenius Education
To spark the love of learning in everyone, everywhere, to question everything
Konten dari Pengguna
19 Februari 2020 15:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zenius Education tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hai semua! Apa kabarnya nih?
Baru nyadar kalau sudah lama sekali admin Zen gak update lagi di user story kumparan ya? Hehehe...
ADVERTISEMENT
Nah, kali ini admin Zen akan mulai lagi buat update story yang tentunya akan menambah ilmu buat para pelajar dan pembelajar sesuai dengan tujuan Zenius selama ini.
Tentunya sebelum masuk ke pembahasan kalian pasti sudah membaca judul dari artikel ini, dan bisa menebak bakal bahas apa nih artikel ini.
Yap! Kali ini Zenius akan membahas bagaimana caranya seseorang berprofesi menjadi psikolog. Adakah yang ingin menjadi psikolog mungkin?
Untuk menjadi seorang psikolog, tentunya ada berbagai tahapan tahapannya.

1. Mengambil kuliah S1 jurusan psikologi

Kamu bisa persiapin diri kamu buat masuk kuliah S1 Psikologi bareng Zenius, nih. Hehehe. Mau di SMA jurusan IPA maupun IPS kamu tetap bisa masuk psikologi, kok. Hal tersebut menjadi mungkin karena memang ada jurusan psikologi yang masuknya ke rumpun soshum seperti di UI, UGM, Unair, dan USU. Sedangkan untuk psikologi yang masuknya ke rumpun saintek ada di Unpad, UNS, Unhas, dan Unand.
ADVERTISEMENT

2. Melanjutkan kuliah ke S2 Psikologi Profesi

Di tingkat pendidikan S2, kamu bisa memilih fokus studimu. Psikologi sosial, psikologi industri, psikologi pendidikan, psikologi perkembangan, ataupun peminatan psikologi lainnya.

3. Ikut ujian dan terdaftar sebagai anggota dari Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI)

Ujian ini sebenarnya bisa jadi bagian dari kuliah S2. Jadi kalau di kuliahnya, kegiatan S2-nya diisi dengan setahun kuliah. Setelahnya, ada masa 6 bulan yang diisi dengan kerja praktik. Beres praktik dilanjut dengan mengikuti ujian dari HIMPSI ini. Baru deh setelahnya bikin thesis lalu lulus dengan gelar M.Psi. Psikolog.
Namun kembali lagi, setiap kampus memiliki kurikulumnya sendiri-sendiri. Karena memang ada program S2 psikologi profesi dan ada yang S2 Psikologi aja.
ADVERTISEMENT
Bedanya apa tuh Zen? Bedanya, kalau lulusan S2 psikologi profesi ada tambahan Psikolog-nya karena sudah ada tes dari HIMPSI-nya sementara S2 psikologi saja tidak ada.
Setelah lulus ujian dari HIMPSI, kamu akan dapat izin praktik dengan masa berlaku 2 tahun yang akan diperpanjang berkala. Setelah lulus program magister dan lulus ujiannya HIMPSI, kamu sudah resmi menjadi psikolog dengan izin praktik. Karena sudah punya izin praktik, kamu baru bisa menerima konsultasi orang-orang di sekitarmu dan kamu bisa menolong mereka juga nantinya.

Lalu, apa sih Zen apa bedanya psikolog dan psikiater?

Nah, pertanyaan ini sering banget muncul dan ditanyakan ke Zenius karena kadang orang kurang paham bedanya dan kadang juga kebalik-balik. Jadi gini guys, psikolog itu lulusan psikologi yang sudah lulus ujian dari HIMPSI dan mempunyai izin praktik sebagai psikolog. Nah, kalau psikiater tuh lulusan kedokteran yang ambil spesialisasi di bidang kesehatan jiwa dan bergelar Sp.KJ. Selain itu pembeda yang lain adalah psikiater bisa memberikan resep obat-obatan kepada pasiennya sedangkan psikolog tidak berwenang meresepkan obat-obatan.
ADVERTISEMENT
Nah, melalui pembahasan singkat ini sekarang kalian sudah tahu kan bagaimana caranya menjadi seorang psikolog dan apa bedanya psikolog dan psikiater? Kalau ada dari kalian yang ingin bercita-cita menjadi psikolog atau mungkin psikiater, yuk persiapkan dirimu dengan belajar di Zenius. Karena kita sedang free access di semua layanan Zenius.