Kepunahan Hewan: Alami, Massal, dan Ulah Manusia

Zenius Education
To spark the love of learning in everyone, everywhere, to question everything
Konten dari Pengguna
5 November 2019 10:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zenius Education tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pembaca mungkin sering mendengar beberapa spesies hewan yang terancam punah. Mungkin juga pembaca pernah didatangi oleh perwakilan suatu LSM lingkungan saat sedang jalan jalan di mall, kampus, atau tempat umum lain yang mengajak untuk mendukung kampanye perlindungan satwa langka agar tidak terancam punah.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, kampanye ini tidak hanya dilakukan oleh para LSM dan aktivis pecinta lingkungan. Artis top Hollywood sekelas Leonardo DiCaprio pun pernah menyerukan pentingnya perlindungan terhadap satwa langka. Leonardo DiCaprio mengunjungi Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh dan menentang perusahaan kelapa sawit yang telah mengganggu habitat gajah Sumatera sehingga membuat spesies ini terancam punah. Di lain kesempatan, Leo juga menyumbangkan dana $1 juta untuk konservasi gajah di Afrika.
Dalam artikel kumparan kali ini, Zenius akan menjelaskan mengenai penyebab kepunahan satwa. Artikel ini juga Zenius tulis untuk memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang jatuh pada hari ini.
Sebenarnya, kepunahan itu bisa diakibatkan oleh tiga hal yaitu kepunahan alami sebagai bagian dari siklus alam, kepunahan massal karena kerusakan lingkungan, dan akibat dari ulah manusia.
ADVERTISEMENT
Contoh spesies yang mengalami kepunahan alami adalah hiu Megalodon yang hidup 23 hingga 2,6 juta tahun yang lalu. Karena ukuran tubuh yang besar, tentu hiu Megalodon butuh mangsa yang banyak untuk memenuhi kebutuhan kalori tubuhnya. Di saat yang bersamaan, ada satu spesies pesaing Megalodon yang punya menu makanan sama, yaitu moyangnya paus pembunuh, namun berukuran tubuh lebih kecil. Salah satu hipotesis ilmuwan menyatakan kalo akhirnya Megalodon kalah saing dan lama-kelamaan punah.
Dalam sejarah panjang kehidupan bumi, paling tidak ada lima peristiwa kepunahan besar-besaran yang terjadi diakibatkan karena kerusakan lingkungan:
ADVERTISEMENT
Yang ketiga, kepunahan yang diakibatkan karena ulah manusia. Menurut penelitian IUCN (International Union for Conservation of Nature), manusia berkontribusi meningkatkan laju kepunahan spesies menjadi lebih dari 100 kali lipat. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena manusia (termasuk manusia purba) merupakan spesies yang survive dengan cara aktif mengubah lingkungan.
Manusia secara aktif mengubah hutan menjadi perkebunan, rawa menjadi perkotaan, sungai menjadi bendungan, dan lain sebagainya. Dalam perubahan tersebut, jelas akan ada mahluk hidup yang tersingkirkan dari habitatnya dan mungkin akan punah. Manusia juga aktif dalam mengubah lingkungan secara global dengan menggunakan peralatan yang menghasilkan limbah atau gas buang yang dapat secara langsung berbahaya bagi lingkungan, seperti logam berat, Chloroform, dan lain-lain, atau yang dapat mempengaruhi iklim, seperti CO2, Metana, SOx dan NOx.
ADVERTISEMENT
Jadi, begitulah penjabaran dari Zenius mengenai penyebab kepunahan hewan. Apabila pembaca ingin membaca lebih lengkap dari penyebab kepunahan hewan, peran spesies dalam ekosistem dan apa itu keystone species , pembaca dapat mengunjungi artikel lengkapnya di Zenius blog dengan mengunjungi tautan berikut.