Konten dari Pengguna

Seluk-beluk Kuliah Jurusan Psikologi

Zenius Education
To spark the love of learning in everyone, everywhere, to question everything
8 Oktober 2019 10:36 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zenius Education tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kesehatan Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kesehatan Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Jakarta, 8 Oktober 2019 - Hari Kamis mendatang, tepatnya tanggal 10 Oktober 2019, kita akan merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day. Menurut laman resmi Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental, Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini mengambil tema pencegahan bunuh diri. Bidang studi atau ilmu yang berkaitan erat dengan ilmu kesehatan mental adalah genetika, sosiologi, antropologi, psikiatri dan neurologi, psikologi, psikoanalisis, ilmu kedokteran psikosomatik (suatu cabang baru dari dari ilmu kedokteran), dan klinik psikiatri.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel kumparan kali ini, Zenius tidak akan membahas lebih lanjut mengenai Hari Kesehatan Mental atau ilmu yang bergesekan langsung dengan permasalahan ini, tetapi mengenai perkuliahan di jurusan psikologi.
Secara singkat, ilmu psikologi bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Berdasarkan sejarahnya, psikologi berakar dari filosofi mengenai eksistensi manusia. Ilmu psikologi pada awal pengembangannya masih tercampur konsepnya dengan banyak hal lain, terutama filsafat non-empirik. Seiring berjalannya waktu, ilmu psikologi semakin terlepas dengan konsep-konsep lain dan menjadi disiplin ilmu mandiri yang memiliki definisi yang jelas, indikator, serta tolok ukur yang bisa dikuantifikasi.
Secara umum, mereka yang berkuliah di jurusan psikologi akan memilih satu penjurusan di antara beberapa pembagian umum ilmu psikologi, yaitu:
ADVERTISEMENT
Cabang kuliah inilah yang merupakan pusat keilmuan psikologi paling dasar yang mengupas segala hal yang berhubungan dengan pembuatan dan pembaharuan alat tes dan penyusunan metodologi penelitian.
Dalam cabang kuliah ini, kita tidak hanya akan mempelajari “pola umum” perilaku manusia tapi juga membedah perilaku manusia secara khusus dan mendalam. Dalam membedah kondisi mental manusia yang sifatnya sangat individual, pribadi, dan mendalam, kita bisa dihadapkan dengan berbagai macam kondisi gangguan yang sifatnya pribadi, dari konteks umum seperti “susah move on dari mantan” atau “kurang percaya diri”, sampai kondisi ekstrem seperti depresi, skizofrenia, gangguan identitas terdisosiasi (dulu disebutnya gangguan kepribadian ganda), gangguan bipolar, gangguan kepribadian macam-macam seperti histrionik, narsisistik, antisosial, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Bagian ini berurusan dengan isu-isu perkembangan proses mental manusia mulai dari bayi hingga manula. Setiap proses bisa dikaji secara ilmiah, dari mulai proses perkembangan remaja, krisis-krisis pengembangan, hingga cara mendidik anak.
Secara umum, bagian ini sering kali dikaitkan dengan dunia MSDM atau HRD (departemen sumber daya manusia) di dunia industri kerja perkantoran. Dalam dunia industri perusahaan dan organisasi, terdapat interaksi antarmanusia yang kompleks, seperti proses perekrutan yang memerlukan metodologi tertentu, penanganan konflik internal, hubungan atasan-bawahan, hubungan antardepartemen, masalah komunikasi dalam tim kerja di kantor, dan fluktuasi motivasi kerja.
Mereka yang memilih untuk mempelajari cabang ilmu ini akan mempelajari cara memetakan sebuah kebutuhan, tujuan, hingga detail-detail yang harus dipersiapkan dan dilakukan untuk pendidikan untuk usia tertentu, populasi tertentu (pedesaan, perkotaan, anak kebutuhan khusus, anak penyandang cacat, karyawan pabrik, dan sebagainya), sampai pendekatan yang tepat untuk mengajar anak usia remaja sesuai dengan kapasitas mental masing-masing.
ADVERTISEMENT
Proses interaksi antara proses mental seorang individu dengan individu lain atau kelompok menjadi tema besar pembahasan rumpun psikologi sosial.
Keahlian-keahlian yang akan didapatkan setelah lulus perkuliahan jurusan psikologi adalah kemampuan menganalisis permasalahan individual, mengolah data kuantitatif dan kualitatif, serta membuat modul pelatihan/program. Selain menjadi seorang HRD dan psikolog klinis, prospek karir lulusan psikologi yaitu menjadi ahli psikometri, ahli riset, konsultan psikologi, dan juga bisa menjadi seorang ahli intervensi sosial.
Setelah membaca penjelasan singkat di atas, mungkin ada sebagian pembaca yang bertanya-tanya apa bedanya psikolog dan psikiater? Secara singkat, psikolog memandang gangguan mental dengan menggali masalah individu tersebut secara mendalam, kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan terapi tanpa bantuan obat-obatan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, psikiater memandang gangguan mental dari sudut pandang medis kedokteran, yang menyelesaikan masalah tersebut dengan pemberian terapi obat-obatan (farmakoterapi) yang notabene berlatar belakang kedokteran.
Untuk membaca lebih lengkap seluk-beluk perkuliahan psikologi di Zenius blog, pembaca dapat mengunjungi link berikut ini: