Konten dari Pengguna

Perlindungan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) Sebagai Alat Branding Bisnis

Zhafira Atika Anggraini
Seorang mahasiswa bisnis digital dari Universitas Amikom Purwokerto.
11 Januari 2024 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zhafira Atika Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Branding merupakan alat efektif yang dapat meningkatkan reputasi bisnis dan loyalitas pelanggan serta sebagai pembeda dari kompetitor. Hal ini ada kaitannya dengan nama, logo, warna hingga slogan yang akan membangkitkan citra merek di benak pelanggan. Selain mendorong kesuksesan bisnis, branding memiliki potensi yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis. Meskipun demikian, masih banyak perusahaan yang mengabaikan perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) sebagai komponen penting dari strategi branding.
Sumber: pixabay.com
Hak kekayaan intelektual memainkan peran penting dalam menciptakan dan mempertahankan nilai bisnis. Produk yang ditawarkan tidak hanya harus dilindungi oleh paten dan/atau hak cipta, namun elemen merek yang digunakan dalam promosi produk, mulai dari logo hingga slogan bisnis, juga harus diberi merek dagang . Perlindungan HKI memastikan bahwa pelaku usaha memiliki hak atas setiap ide yang membentuk merek, dan komponen ini tidak dapat disalin atau disalahgunakan oleh siapa pun. Dengan memiliki HKI yang kuat, sebuah bisnis dapat melindungi mereknya dari penyalahgunaan atau pencurian identitas oleh pihak lain.
Sumber: pixabay.com
Pencurian identitas menjadi kekhawatiran utama bagi setiap pelaku usaha, karena pencurian selalu mengakibatkan hilangnya keuntungan. Namun, pada bisnis online, kekhawatiran terbesar bukanlah pencurian barang fisik, melainkan kekayaan intelektual. Hal ini terutama berlaku bagi pemilik usaha kecil dan menengah (UMKM), yang bergantung pada logo, merek dagang, desain, dan kekayaan intelektual lainnya untuk mencari nafkah. Keunggulan kompetitif bisnis online dibangun berdasarkan ide-idenya, dan jika ide-ide ini tidak dilindungi dengan baik, ide-ide tersebut dapat dicuri dan mengakibatkan kerugian finansial yang besar bagi bisnis tersebut.
ADVERTISEMENT
Sumber: pixabay.com
Contoh nyata dapat dilihat Apple Inc. telah berhasil merek dagang logo apel ikoniknya yang dikenali di seluruh dunia. Simbol sederhana namun kuat ini identik dengan inovasi dan kualitas, membantu Apple mempertahankan dominasinya di industri teknologi sehingga sulit bagi kompetitor untuk meniru mereknya. Melalui HKI, produk Apple Inc. berhasil mempertahankan integritas mereknya dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar secara global.
Sumber: pixabay.com
Hak kekayaan intelektual (HKI) bukan hanya tentang legalitas, tetapi juga merupakan pondasi yang menopang strategi branding. Perlindungan yang tepat atas elemen-elemen identitas merek menjadi investasi yang menguntungkan untuk masa depan bisnis. Oleh karena itu, interaksi antara branding dan hak kekayaan intelektual menjadi kekuatan dinamis dan kuat yang dapat mendorong bisnis dalam keunggulan kompetitif dan pelaku usaha dapat konsisten membangun citra merek yang kuat dan bertahan lama di benak pelanggan.
ADVERTISEMENT