Produk Palsu di E-commerce Marak Dijual, Ancam Eksistensi Produk Lokal

Harfa danis
Fakultas hukum, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
13 Januari 2023 10:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Harfa danis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Belanja Online.
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jual beli merupakan kebiasaan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pada zaman yang sudah maju seperti sekarang ini, proses jual beli menjadi sangat mudah melalui online shop atau yang sering kita sebut dengan e-commerce. E-commerce adalah sebuah aplikasi untuk melakukan transaksi secara online. Ada berbagai macam e-commerce di Indonesia, salah satunya adalah Tokopedia.
ADVERTISEMENT
Transaksi jual beli melalui e-commerce ini sangatlah mudah, biasanya di setiap aplikasi e-commerce dilengkapi dengan fitur pencarian yang bertujuan untuk memudahkan kita mencari suatu barang yang kita inginkan, kita hanya tinggal memasukkan keyword barang yang kita cari, maka akan secara otomatis muncul berbagai pilihan dengan harga dan merek yang variatif.
Tetapi kita juga harus berhati-hati dalam memilih barang yang ingin dibeli, karena ada beberapa penjual yang secara sengaja menjual barang palsu. Ada tiga tips yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari jebakan dari oknum tersebut yaitu;
1. Cek profil penjual barang: Sebelum membeli suatu barang, ada baiknya kita cek terlebih dahulu profil penjual barang tersebut. E-commerce memudahkan kita untuk dapat melihat secara detail tentang kelengkapan apa saja yang ada di profil penjual, seperti foto, bio, lokasi penjual, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
2. Melihat ulasan orang lain: Tips kedua ini juga cukup membantu kita untuk dapat meyakini apakah barang yang dijual memang sesuai dengan foto ataupun video yang dicantumkan oleh penjual. Ulasan barang-barang dari orang lain terkadang jujur, nyata, dan tidak dibuat-buat. Sehingga pada beberapa waktu, hal ini dapat meyakinkan kita sebagai calon pembeli barang tersebut. Apakah kita tetap ingin membelinya atau tidak setelah melihat ulasan dari orang lain?
3. Mengetahui perbedaan barang asli dan palsu: Agar terhindar dari jebakan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, hal ketiga ini mungkin perlu kita ketahui. Mungkin memang bagi sebagian orang yang kurang aware dengan merek-merek tertentu, tips terakhir ini akan sulit untuk dilakukan. Namun, jika kita mengetahui perbedaan barang palsu dengan yang asli, akan sangat membantu kita untuk tidak teledor dalam membeli barang melalui e-commerce.
ADVERTISEMENT
Produk palsu tidak baik jika kita gunakan. Selain melanggar peraturan tentang merek, produk palsu juga sering kali mempunyai kualitas yang buruk. Yang di mana berarti akan lebih cepat rusak dibandingkan dengan produk yang asli. Selain dari segi kualitasnya, produk palsu ini sangat mengancam berbagai produk lokal dari negara kita sendiri.
Menurut saya, produk palsu berpotensi mengancam industri lokal. Sering kali masyarakat kita lebih suka untuk membeli produk luar negeri yang palsu, dengan alasan ingin terlihat mampu membeli barang-barang mahal atau hanya karena merasa malu menggunakan produk lokal.
Sebagian masyarakat kita mungkin masih belum paham dan aware mengenai barang palsu atau asli. Ada beberapa dari kita yang berpikiran bahwa merek, kualitas, dan lain-lainnya itu tidak penting, mereka hanya mementingkan fungsinya saja.
ADVERTISEMENT
Contohnya seperti saat membeli baju, beberapa orang terkadang tidak mempedulikan soal merek, kualitas dan keaslian dari produk yang mereka beli. Yang mereka pikirkan hanyalah perihal bisa atau tidaknya baju tersebut digunakan sesuai fungsi utamanya. Hal inilah yang kerap mengancam industri lokal, pelaku usaha di industri lokal tidak akan maju bila fenomena ini terus terjadi.
Untuk masalah satu ini, peran pemerintah sangat dibutuhkan. Pemerintah setidaknya dapat melakukan kerja sama dengan berbagai brand lokal. Hal ini ditujukan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat secara luas dan merata, mengenai produk palsu dan asli agar tercipta ekosistem yang sehat dalam industri lokal.